ACEH UTARA, KOMPAS.com – Banjir yang sebelumnya merendam dua kecamatan di Kabupaten Aceh Utara, yakni Kecamatan Matang Kuli dan Kecamatan Tanah Luas, mulai surut pada Sabtu (5/10/2024).
Sebanyak 22 desa di dua kecamatan tersebut terdampak banjir.
Meskipun demikian, sebagian warga masih memilih untuk tetap tinggal di pengungsian.
Salah satunya adalah warga Desa Hagu di Kecamatan Matang Kuli. Desa ini berdekatan langsung dengan sungai, sehingga ada kekhawatiran akan terjadinya banjir susulan.
“Memang banjir sudah mulai surut, tapi di beberapa tempat, air masih menggenangi halaman rumah. Itulah sebabnya kami masih bertahan di pengungsian,” ujar Suaimi, warga Desa Hagu.
Baca juga: Jalan Penghubung Aceh Utara-Bener Meriah Amblas, Warga Diminta Gunakan Jalur Alternatif
Beberapa warga sudah kembali ke rumah mereka untuk membersihkan lumpur yang tertinggal akibat banjir.
Selain merendam rumah dan sekolah, banjir juga menggenangi area persawahan.
“Sawah kami terendam, banyak yang sudah ditanami dan pasti mengalami kerugian besar,” tambah Suaimi.
Namun, hingga saat ini, bantuan dari pemerintah atau pihak terkait belum diterima oleh warga terdampak, termasuk mereka yang masih berada di pengungsian.
Baca juga: Diduga Aniaya Anak 7 Tahun, Anggota DPRD di Aceh Diperiksa Polisi
Suaimi dan warga lainnya berharap bantuan segera tiba untuk membantu mereka melewati bencana ini.
“Kami berharap Penjabat Bupati Aceh Utara memperhatikan kondisi ini dengan serius,” tutup Suaimi.