Informasi Terpercaya Masa Kini

Pelaku Batik Sasambo hingga Susu Kuda Liar Tergerak Memanfaatkan Teknologi AI

0 7

bali.jpnn.com, LOMBOK TENGAH – Artificial Intelligence (AI) alias kecerdasan buatan ternyata bisa diaplikasikan di segala bidang, tak terkecuali oleh pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Dengan memanfaatkan teknologi AI, UMKM dapat menjadi lebih produktif dan efisien.

Para pelaku UMKM lokal bahkan punya peluang bersaing di pasar global.

Hal itu terungkap saat pelatihan pemanfaatan teknologi AI untuk UMKM Menuju Go Global di Bale 360, Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, NTB, Senin (1/10).

Peserta UMKM yang hadir mengikuti pelatihan berasal dari berbagai wilayah di Pulau Lombok, NTB.

Mereka adalah pelaku UMKM dengan produk khas lokal seperti batik, gerabah, kerajinan tangan songket, aksesoris, hingga makanan khas Lombok.

Menurut VP Corporate Communication Telkom Andri Herawan Sasoko, pelatihan ini merupakan wujud dedikasi perusahaan dalam berbagi informasi terkini tentang teknologi yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis lokal.

Salah satunya, para pelaku UMKM bisa memanfaatkan teknologi AI untuk membaca pasar dan peluang mengembangkan usaha.

“Kami melihat produk-produk dari UMKM di Lombok cukup kompetitif.

Jadi, dengan pelatihan ini dapat membantu para UMKM lebih mudah memahami cara mempromosikan produk mereka, sehingga dapat menjangkau pasar yang lebih luas,” ujar Andri Herawan Sasoko.

Para peserta UMKM yang hadir pun sangat antusias dengan kegiatan ini.

Mereka ikut tergerak memanfaatkan teknologi AI untuk mengembangkan bisnisnya.

“Saya sangat terbantu dengan pelatihan ini.

Ternyata AI dapat saya jangkau hanya dari ponsel pribadi,” ujar owner Toko Sasambo Rembitan Sasak, Samsir.

Menurut penemu batik Sasambo khas NTB ini, pelatihan pemanfaatan teknologi AI ini membuka cakrawala bahwa potensi pasar masih terbuka lebar.

“Semoga ini memberikan semangat baru untuk menjual produk saya di media sosial dengan lebih aktif lagi,” kata Samsir.

Pun dengan Sri Sofiati, pemilik UD Jihan yang memasarkan produk susu kuda liar Sumbawa dan teh anti-galau dengan merek dagang Ye Ga Tea.

Sri Sofiati mengaku senang bisa mengikuti pelatihan teknologi AI ini untuk bekal memajukan usaha susu kuda liar miliknya.

Usaha dagang yang dijalankan Sri Sofiati tergolong unik dan menarik, lain dari yang lain.

Pasalnya, Sri Sofiati tidak hanya memasarkan susu kuda liar, tetapi mengubah minuman dengan protein tinggi itu menjadi produk sampingan yang punya nilai jual tinggi.

Sri Sofiati mengubah susu kuda liar itu menjadi produk turunan, seperti biskuit.

Susu yang dipasarkan Sri Sofiati diperah dari kuda yang dilepasliarkan oleh peternak kuda Sumbawa.

Hasil perahan itu kemudian difermentasi agar tahan lama.

Biasanya produk turunannya itu bisa dikonsumsi langsung atau dicampur dengan kopi.

“Ada keyakinan kalau mengonsumsi susu kuda liar ini bisa membangkitkan gairah dan kejantanan,” ucap Sri Sofiati.

Produk susu liar itu sudah dipasarkan dan mendapat respons bagus dari pasar.

Sri Sofiati juga memproduksi teh anti-galau dengan merek dagang Ye Ga Tea yang terbuat dari kulit ari biji pala.

Sri Sofiati mengeklaim teh pala ini punya banyak khasiat, salah satunya menjadi obat flu, insomnia dan memberikan efek menenangkan bagi yang mengonsumsi.

Menurut Sri Sofiati, dengan pelatihan AI ini dirinya bisa mempelajari cara membuat produk yang apik dan disukai pasar.

VP Business & Product NeutraDC Irene Johana Rosidi menegaskan peran vital data center di tengah berkembangnya AI dalam membantu UMKM berkembang dan go digital.

Irene Rosidi mengatakan AI memerlukan data dalam jumlah besar untuk menganalisis perilaku pengguna.

Data center berperan penting dalam menyediakan kapasitas besar, keamanan, dan pemrosesan real-time yang dibutuhkan AI.

Dengan memanfaatkan teknologi AI, UMKM dapat menjadi lebih produktif dan efisien.

“Sebagai pelaku industri digital, NeutraDC hadir untuk mendukung UMKM agar lebih percaya diri melangkah ke pasar global melalui teknologi,” ujar Irene Rosidi. (lia/JPNN)

Leave a comment