Saat Injil Lukas Tentang Cerita Orang Samaria Dibacakan di Masjid Istiqlal
Paus Fransiskus telah tiba di Masjid Istiqlal untuk menghadiri acara dialog antar umat beragama. Sebagai rangkaian sambutan, Pihak Istiqlal membacakan kutipan ayat Al Quran dan diikuti dengan bacaan injil dari rombongan Paus Fransiskus.
Rombongan Paus memilih cerita orang Samaria, yang diambil dari injil Lukas 10, ayat 25 sampai dengan 37. Romo Mikail Endro Susanto, yang berpakaian serba hitam membacakan bacaan tersebut.
Bacaan orang Samaria itu berkisah tentang orang yang dirampok pada perjalanan. Tapi, ia tak mendapat bantuan dari siapa pun.
Dalam injil, dikisahkan, beberapa orang hanya berlalu saja melihat korban rampok yang terluka di tengah jalan. Termasuk seorang Imam dan seorang dari suku Lewi yang terkenal relijius.
Korban itu baru dapat pertolongan saat orang Samaria lewat. Orang Samaria sendiri, pada saat injil itu ditulis, merupakan orang yang tak begitu dipandang di kalangan Yahudi saat itu.
Begini bunyi lengkap injil tersebut:
Lukas 10:25-37Orang Samaria yang murah hati
10:25 Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya: “Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal? ” 10:26 Jawab Yesus kepadanya: “Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?” 10:27 Jawab orang itu: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
“10:28 Kata Yesus kepadanya: “Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup. ” 10:29 Tetapi untuk membenarkan dirinya u orang itu berkata kepada Yesus: “Dan siapakah sesamaku manusia?” 10:30
Jawab Yesus: “Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati.
0:31 Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. 10:32 Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan. 10:33 Lalu datang seorang Samaria, w yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.
10:34 Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. 10:35 Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali.
10:36 Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?” 10:37 Jawab orang itu: “Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya.” Kata Yesus kepadanya: “Pergilah, dan perbuatlah demikian!”
Injil ingin menjelaskan bahwa belas kasih tak memandang agama atau status sosial.
Setelah membacakan Injil, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Imam Besar Istiqlal Nasaruddin Umar.