Prospek Saham Sektor Teknologi GOTO, MLPT, DCII Usai Melesat Sepanjang September
Bisnis.com, JAKARTA — Indeks saham berisi saham teknologi, IDX Sector Technology tercatat telah menguat sebesar 17,6% selama September 2024. Sejumlah saham seperti GOTO, MLPT, hingga hingga DCII tercatat menguat naik tinggi selama sebulan terakhir.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan apabila berbicara mengenai sektor teknologi, maka akan erat kaitannya dengan tingkat suku bunga.
“Penurunan tingkat suku bunga masih akan terjadi sebanyak satu kali lagi pada akhir tahun nanti. Kami memproyeksikan The Fed akan menurunkan tingkat suku bunga sebanyak 25–50 bps kembali,” ujar Nico, Selasa (1/10/2024).
Oleh sebab itu, lanjutnya, terdapat ruang yang cukup besar bagi Bank Indonesia untuk memangkas tingkat suku bunga sebanyak 1 kali pada akhir tahun nanti sebanyak 25 bps.
“Hal ini akan semakin menambah gairah sektor teknologi setelah sebelumnya winter tech, dan summer tech mungkin akan menjadi tema utama pergerakan sektor teknologi pada tahun depan,” kata Nico.
Baca Juga : IHSG Ditutup Menguat ke Level 7.642, Saham PMMP, BUMI, BRMS Moncer
Tidak hanya itu, lanjutnya, kinerja emiten-emiten teknologi juga menjadi sorotan. Investor juga dapat melihat jika saham-saham teknologi mampu menjaga kinerja dan mengembangkan ekosistem yang ada untuk menjadi lebih besar atau tidak.
Adapun Pilarmas Investindo Sekuritas tercatat menyukai beberapa saham di sektor teknologi. Saham-saham tersebut seperti GOTO, EMTK, dan MTDL.
Sementara itu, apabila melihat pergerakannya, saham MLPT menjadi saham dengan kenaikan tertinggi sepanjang September 2024. Saham MLPT naik sebanyak 285% selama sebulan terakhir.
Saham selanjutnya yang naik tinggi adalah saham emiten data center DCII. Saham DCII naik sebesar 30% sepanjang September 2024.
Selain itu, saham lain yang juga naik tinggi adalah saham GOTO. Saham GOTO naik 27% sepanjang September 2024.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.