Menteri Singapura Diadili karena Nebeng Private Jet dan Terima Tiket Bola
Singapura, satu dari lima negara dengan tingkat korupsi paling sedikit, digemparkan dengan kasus korupsi Menteri Transportasi Singapura S. Iswaran. Iswaran yang telah mundur dari jabatannya, didakwa koprupsi setelah menerima banyak gratifikasi/hadiah semasa menjabat.
Dalam sidang perdana pada Selasa (24/9), Iswaran mengaku bersalah menerima hadiah saat menjabat.
Mengutip Reuters, Iswaran yang bergabung dengan kabinet pada 2006, adalah menteri Singapura pertama yang didakwa di pengadilan atas tuduhan korupsi.
Pria berusia 62 tahun itu ditangkap pada Juli 2023 dan dituduh menerima suap ratusan ribu dolar Singapura dari taipan properti, Ong Beng Seng, dan pengusaha lainnya, Lum Kok Seng. Iswaran adalah penasihat komite pengarah Grand Prix, sementara Ong memiliki hak kompetisi balapan itu.
Iswaran dituding menerima sejumlah hadiah, mulai dari layanan jet pribadi hingga tiket musik. Iswaran awalnya menyangkal semua tuduhan dan kemudian mundur dari kabinet.
Awalnya jaksa menjeratnya dengan 35 dakwaan, tapi kemudian berkurang banyak pada sidang perdana kemarin.
Mengutip CNA, dalam sidang tersebut, Iswaran mengaku bersalah atas empat dakwaan memperoleh barang berharga sebagai pejabat publik dan satu dakwaan menghalangi keadilan (obstruction of justice).
Keputusan ini mengejutkan setelah jaksa mengubah dua dakwaan korupsi menjadi dakwaan yang lebih ringan berdasarkan Pasal 165 KUPH – ketentuan yang jarang digunakan.
Adapun hadiah yang diterima Iswaran adalah:
Pertama: tiket pertandingan bola pada 2015- 2018 senilai 5.646 dolar Singapura atau sekitar Rp 66.403.340.
Tiket bola itu termasuk pertandingan West Ham United FC vs Everton FC (Boleyn Ground); Arsenal FC vs Tottenham Hotspur FC (Emirates); Chelsea FC vs Southampton FC (Stamford Bridge); Arsenal FC vs Liverpool FC (Emirates) dan Chelsea FC vs Manchester City FC (Stamford Bridge).
Kedua, puluhan tiket Grand Prix Formula 1 Singapura. Ketiga, puluhan tiket pertunjukan dan konser musik di Inggris antara 2015-2021. Keempat adalah fasilitas nebeng jet pribadi konglomerat ke Doha, Qatar, dan akomodasi lainnya.
Nebeng Jet Pribadi
Soal nebeng jet pribadi ini, CNA melaporkan, pada 6 Desember 2022, Iswaran menerima undangan dari taipan Ong untuk bergabung dengannya dalam perjalanan ke Qatar. Ong mengatakan dia akan menanggung semua biaya perjalanan.
Alhasil, Iswaran mengambil cuti mendesak dan terbang ke Qatar pada 10 Desember 2022 dengan jet pribadi Ong.
Dia check in ke sebuah kamar di Hotel Four Seasons Doha dan terbang kembali keesokan harinya dengan penerbangan kelas bisnis. Kamar hotel dan penerbangan pulang dibiayai oleh GP Singapura, Ong adalah pemegang saham mayoritas di organisasi itu.
Biaya perjalanan berjumlah lebih dari 20.000 dolar Singapura (Rp 235.265.000). Iswaran tidak membayar kembali biaya apa pun kepada Ong maupun GP Singapura sampai CPIB (KPK Singapura) menemukan manifes penerbangan jet pribadi tersebut dan Iswaran tidak melaporkan penerimaan hadiah tersebut kepada otoritas yang berwenang.