Informasi Terpercaya Masa Kini

Survei Terbaru Elektabilitas Cawagub Jakarta 2024,Suswono Kalah dari Kun Wardana and Rano Karno

0 1

TRIBUNNEWSMAKER.COM – Inilah hasil survei eletabilitas calon Gubernur dan Wakil Gubernur di Pilkada Jakarta 2024. Hasil mengejutkan terjadi untuk calon Wakil Gubernur (Cawagub) di mana elektabilitas Suswono kalah dari Kun Wardana Abyoto dan Rano Karno.

Lantas, siapa Cawagub terkuat di Pilkada Jakarta 2024?

Dalam hasilnya, Cawagub terkuat adalah Rano Karno. Kemudian disusul Kun Wardana Abyoto.

Sementara Suswono mendapatkan angka elektabilitas terendah.

Baca juga: Elektabilitas Pilkada Papua Selatan 2024, Apolo Safanpo vs Romanus Mbaraka vs Nikolaus Kondomo

Terbaru, bakal calon gubernur Jakarta, Ridwan Kamil (RK) mengatakan, survei elektabilitas tidak bisa dilihat secara perorangan, melainkan berpasangan antara calon gubernur dengan wakil gubernur.

Hal ini disampaikan Ridwan Kamil menanggapi elektabilitas bakal calon wakil gubernur pasangannya, Suswono, yang paling rendah menurut jajak pendapat Lembaga Survei Indonesia (LSI).

“Survei itu jangan orang per orang, survei itu sudah berpasangan. Jadi, enggak terlalu relevan membandingkan orang per orang,” ujar Ridwan Kamil saat ditemui di Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Jumat (20/9/2024).

RK meminta publik bukan melihat elektabilitas Suswono secara perorangan, tetapi tingkat elektoral dirinya dan politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu sebagai bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.

Hal yang sama juga berlaku untuk membaca elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta lainnya, Pramono Anung-Rano Karno dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana. 

“Jadi kalau mau membahas ya membahas sudah berpasangan. Rido (Ridwan Kamil-Suswono), saya dengan Suswono. Pramono dengan Rano. Dharma-Kun,” ujarnya.

Mantan Gubernur Jawa Barat ini pun tak masalah jika elektabilitas calon wakil gubernur lebih rendah dari calon gubernur pasangannya.

“Itu biasa wakil lebih rendah. Saya titip ya untuk mengedukasi demokrasi, yang dibahas hanya sebagai pasangan,” kata RK lagi.

Adapun berdasarkan jajak pendapat Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dilaksanakan pada 6-12 September 2024, elektabilitas Suswono berada di urutan paling bawah dengan 0,2 persen.

Sementara, RK berada di peringkat satu dengan elektabilitas 44 persen.

Lalu, Rano Karno di posisi kedua dengan elektabilitas 16 persen.

Adapun Pramono Anung di urutan ketiga dengan elektabilitas 10,5 persen.

Selanjutnya, Dharma Pongrekun mencatatkan elektabilitas sebesar 1,5 persen. Sedangkan elektabilitas Kun Wardana Abyoto sebesar 0,4 persen.

Dalam survei ini, sebanyak 5,9 persen responden memilih nama lain. Lalu, 4,8 persen responden memilih untuk tidak memilih atau golput.

Sedangkan 16,8 persen responden mengaku belum tahu siapa yang akan mereka pilih pada Pilkada Jakarta 2024. 

Menurut survei yang sama, elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono berada di posisi teratas dengan angka 51,8 persen.

Sementara, elektabilitas bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung PDI Perjuangan, Pramono Anung-Rano Karno, di posisi kedua dengan raihan 28,4 persen.

Kemudian, elektabilitas bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur independen Jakarta, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, sebesar 3,2 persen.

Tidak Mustahil, Ini Peluang Ridwan Kamil-Suswono Menang 1 Putaran di Pilkada Jakarta 2024

Tidak mustahil meskipun berat, berikut peluang pasangan Ridwan Kamil-Suswono menang satu putaran di Pilkada Jakarta 2024.

Terkait hal itu disampaikan langsung oleh Pengamat politik, Ujang Komarudin.

Dalam pernyatannya, Ujang Komarudin beri bocoran untuk pasangan calon (paslon) Ridwan Kamil-Suswono yang ingin menargetkan menang satu putaran di Pilkada Jakarta 2024.

Diketahui, Ridwan Kamil (RK)-Suswono menargetkan menang satu putaran di Pilkada Jakarta gegara mendapat dukungan belasan partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. 

Baca juga: Sinyal Kuat Anies Baswedan Bakal Dirikan Parpol, Ormas atau Gerakan, Ini Bocoran dari Tom Lembong

Meski begitu, RK masih enggan mengungkapkan strategi khusus yang akan digunakan agar bisa menang satu putaran, termasuk menggaet pendukung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. 

Sementara itu, Suswono berharap Pilkada Jakarta 2024 cukup digelar satu putaran demi menghemat biaya.

Melihat hal ini, Ujang mengatakan tidak mustahil meskipun berat.

Pilkada Jakarta 2024, satu putaran bisa saja diwujudkan pasangan RIDO ini bila elektabilitas mereka tinggi hingga pertengahan November mendatang.

“Jika RK dan Pak Suswono mampu menghadirkan mampu meraih dukungan simpati publik, sehingga menghasilkan elektabilitas yang tinggi secara konsisten di bulan September, Oktober, November maka menjadi mungkin,” katanya dikutip dari Metro TV, Selasa (17/9/2024).

Namun ia mengingatkan jika elektabilitas rendah rendah bahkan turun, maka target yang dibuat RIDO ini bisa saja pupus.

Apalagi bila dalam dua bulan ke depan elektabilitas mereka di bawah 50 persen.

“Misalnya di bulan September ada yang 40 di bulan Oktober naik di bulan November misal kan sampai 50 persen lebih, maka satu putaran menjadi mungkin. Menjadi bisa karena ada ukuran-ukuran rasional berbasis pada pendekatan subjek yang objektif,” pungkasnya.

lihat fotoGagal nyalon di Pilkada derah manapun, Anies Baswedan masih masuk top of mind survei Cagub Jakarta dan Jabar terpilih.

Gagal nyalon di Pilkada derah manapun, Anies Baswedan masih masuk top of mind survei Cagub Jakarta dan Jabar terpilih.

Singgung Era Anies dan Foke

Pasangan Pramono Anung-Rano Karno dan Ridwan Kamil-Suswono menargetkan menang satu putaran di Pilkada Jakarta.

Namun, pengamat politik Ujang Komarudin menilai hal ini bakalan berat.

Namun hal ini dikatakannya bukan suatu hal yang mustahil.

“Menang satu putaran mungkin, tapi berat. Pertama punya pengalaman di Pilkada Jakarta 3 pasang, yang lalu 2017 2 putaran. Kedua di zaman Pak Foke koalisi besar juga susah untuk bisa menang bahkan kalah masuk 2 putaran,” jelasnya dikutip dari Metro TV, Selasa (17/9/2024).

Sama seperti Pilkada 2017, tahun ini, juga diikuti tiga pasangan calon (paslon).

Ujang menyebut ketiganya pasti bakal mengerahkan upayanya untuk bisa unggul dan menang. Sehingga satu putaran lagi-lagi menjadi berat di Pilkada 2024.

“Kalau kita bicara soal Pilkada itu kan figuritas jadi banyaknya partai koalisi yang besar itu memang memungkinkan untuk bisa menang, tetapi agak berat karena yang diutamakan bagi publik bagi warga Jakarta dalam pilkada soal figur mau ke tokoh dari kandidat itu,” jelasnya.

Faktor lainnya yakni popularitas dan elektabilitas dari para paslon. 

Bila ada paslon yang elektabilitasnya tinggi hingga November mendatang, tak menutup kemungkinan Pilkada Jakarta satu putaran terjadi.

“Menjadi bisa karena ada ukuran-ukuran rasional berbasis pada pendekatan subjek yang objektif. Oleh karena itu mungkin iya saya katakan tapi agak berat,” pungkasnya.

(TribunNewsmaker.com/Kompas.com)

Leave a comment