Informasi Terpercaya Masa Kini

Studio Ghibli : Menyulam Mimpi Melalui Keajaiban Animasi

0 12

Studio Ghibli merupakan salah satu rumah produksi film anime di Jepang yang sudah terkenal di seluruh dunia, karena berhasil membuat film dengan kualitas seni yang tinggi. Jika Amerika memiliki Disney, maka Jepang memiliki Studio Ghibli.

Asal Usul Nama Ghibli

“Ghibli” merupakan nama yang mengacu dari bahasa Italia, yang berarti “angin Sahara yang panas”. Nama digunakan karena mewakili keinginan para pendiri untuk meniupkan angin baru melalui industri animasi (Azzahrani, 2021). Selain itu, alasan lain dari penggunaan nama “Ghibli” adalah karena Miyazaki memiliki kecintaan terhadap pesawat pengintai buatan Italia yang digunakan saat Perang Dunia II, yakni Caproni Ca.309 Ghibli.

Studio Ghibli didirikan oleh Takahata Isao, Suzuki Toshio, dan Hayao Miyazaki pada tahun 1985. Studio Ghibli merupakan rumah produksi film anime yang sangat terkenal di seluruh dunia karena kualitas pembuatan film dan seninya yang tinggi serta menawarkan kebaharuan di setiap tahunnya (Bauer, 2024). Kantor pusat Studio Ghibli berada di Tokyo.

Kebanyakan film yang diproduksi oleh Studio Ghibli merupakan film anak-anak, tetapi adapula film dengan genre slice of life hingga fantasi. Klasifikasi rating usia penonton yang dimiliki oleh Studio Ghibli terbagi menjadi 3, yakni (Hidajat, 2014):

G (General Audience) : semua usia dapat menontonPG (Parental Guidance) : dianjurkan adanya bimbingan (pendampingan orang tuaPG-13 (Parents Strongly Cautioned) : anak di bawah usia 13 tahun wajib didampingi oleh orang tua

Masyarakat di Jepang mengaku pasti pernah menonton setidaknya satu film anime yang diproduksi dari Studio Ghibli. Dinh (2013) mengatakan bahwa Culture Convenience Club Co., Ltd., sebuah perusahaan Jepang yang mengoperasikan TSUTAYA, jaringan persewaan film jepang melakukan jajak pendapat pada masyarakat Jepang terkait seberapa besar minat mereka menonton film yang diproduksi oleh Studio Ghibli. Survei ini diikuti oleh 1.251 pemegang kartu poin TSUTAYA dengan rentang usia antara 16 dan 69 tahun. Pertanyaan pertama dari survei tersebut adalah apakah para anggota pernah menonton film yang disutradarai oleh Hayao Miyazaki. Hasil dari jawaban pertanyaan pertama mendapat 95,6% responden yang mengatakan bahwa mereka telah menonton setidaknya satu film (Dinh, 2013). Rating film Studio Ghibli yang banyak ditonton adalah “My Neighbour Totoro” 85.5% dan rating film yang paling sedikit ditonton adalah “The Wind Rises” 15.3%.

Alasan lainnya mengapa Studio Ghibli menjadi rumah produksi yang paling terkenal di Jepang hingga ke seluruh dunia adalah karena film yang mereka buat selalu menyajikan pelajaran hidup dan pesan positif yang menyentuh, temanya yang berhubungan dengan alam dan keakraban pertemanan. Tidak hanya anak-anak saja, peminat film Studio Ghibli hingga sampai orang dewasa. Alur ceritanya yang ringan, mengajak penonton untuk menikmati petualangan yang mendalam dan pembangunan dunia yang imajinatif, serta memperluas cakrawala kreatif untuk anak-anak (Iliffe, 2024). Sementara untuk orang dewasa, film-film yang dibuat oleh Studio Ghibli menarik perhatian mereka karena tema-tema yang berlapis dan menyuguhkan visual yang menakjubkan.

Tidak berhenti pada produksi film saja, pada 1 Oktober 2001 Studi Ghibli mendirikan museum (Ghibli Museum) yang dirancang oleh Hayao Miyazaki. Museum yang terletak di Mitaka, pinggiran Tokyo, Jepang ini didirikan dengan tujuan untuk membawa pengunjung untuk masuk merasakan langsung dunia Ghibli yang penuh imajinasi dan keajaiban (Nursyafira, 2023). Tidak sampai disitu, pada 1 November 2022, Ghibli Park resmi dibuka di Nagakute, Aichi, Jepang. Taman hiburan yang menampilkan atraksi berdasarkan beberapa film yang diproduksi oleh Studio Ghibli (Aichi, 2024).

Pada tahun 2013, industri anime dikejutkan dengan kabar Hayao Miyazaki sang maestro anime yang mutuskan untuk pensiun (Nursyafira, 2023). Setelah beredarnya kabar ini, Studio Ghibli sempat mengalami masa ketidakpastian mengenai masa depan. Namun, pada tahun 2017 Hayao Miyazaki kembali dari pensiun dan membantu membuat film “Earwig and The Witch” (20230) yang merupakan program kolaborasi internasional (Nursyafira, 2023). Selain itu, Studio Ghibli juga aktif dalam beberapa proyek, termasuk produksi serial TV. Setelah kembali dari masa pensiunnya, Miyazaki terjun langsung dalam produksi film “The Boy and The Heron” (2023) (dalam bahasa jepang “Kimi-tachi wa Dō Ikiru ka?”) yang merupakan film adaptasi dari “How Do You Live?” (Nursyafira, 2023).

Film Pertama, Film Terakhir, dan Film Terlaris

“Nausicaä of the Valley of the Wind” (1984) merupakan film yang dianggap sebagai warisan Studio Ghibli, dikarenakan film ini diproduksi sebelum Studio Ghibli benar-benar resmi didirikan (Nursyafira, 2023). Selanjutnya, pada tahun 1986, satu tahun setelah Studio Ghibli resmi didirikan, mereka meluncurkan film “Laputa: Castle in the Sky” dengan judul asli “Tenkū no Shiro Rapyuta”.

Film Studio Ghibli yang menjadi gerbang pembuka untuk bisa masuk di kancah internasional adalah “Kiki’s Delivery Service” (1989). Film ini berhasil menempati posisi puncak di seluruh bioskop Jepang dan mendapatkan penghargaan Hans Christian Andersen 2018 (Nursyafira, 2023). Studio Ghibli terakhir meluncurkan film terbaru mereka di tahun 2023 dengan judul “The Boy and The Heron” (2023) (dalam bahasa jepang “Kimi-tachi wa Dō Ikiru ka?”) yang merupakan film adaptasi dari “How Do You Live?”.

“Spirited Away” (2001) menjadi film Studio Ghibli yang sangat laris, baik di Jepang dan di negara lain. Film ini berhasil meraup pendapatan sebesar US$395,8 juta atau 31,68 miliar yen di Jepang, meraih penghargaan Oscar Best Animated Feature (2003) dan berpredikat the Golden Bear di Berlin International Film Festival tahun 2002 (Azzahrani, 2021). Sementara “My Neighbor Totoro” (1988) merupakan film yang paling terkenal di seluruh dunia dan berhasil meraih banyak penghargaan, salah satunya Penghargaan Film Mainichi.

Hingga tahun 2024 ini, Studio Ghibli telah memproduksi sebanyak kurang lebih 23 film (dan akan terus bertambah). Seluruh film buatan Studio Ghibli dapat dinikmati di platform OTT, seperti: Netflix dan HBO GO.

Kelebihan dan Kelemahan Studio Ghibli

Melihat prestasi dari seluruh film hasil produksi Studio Ghibli yang semuanya berhasil menarik minat penonton di seluruh dunia membuktikan bahwa rumah produksi ini memiliki banyak sekali keunggulan, yakni (Dizon, 2016):

Tipikal animasi Studio Ghibli yang cenderung ke ranah petualangan dan memenuhi sarat nilai moral, kemanusiaan, dan juga edukatif menyebabkan rumah produksi ini berhasil naik daun dan sejajar dengan rumah produksi besar lain, seperti Disney dan PixarKebanyakan gambar animasi di setiap karakter film Studio Ghibli masih dibuat dengan manual dan 10% nya menggunakan teknologi CGI. Hal ini menyebabkan gambar sangat detail, nyata, dan terlihat realisMelakukan kolaborasi dengan platform besar, seperti Netflix yang dapat membantu dalam melakukan promosi film

Akan tetapi, karena kebanyakan gambar animasi pada karakter di setiap film Studio Ghibli masih menggunakan cara manual, membuat film Ghibli sering kali membutuhkan waktu yang lama untuk diproduksi hingga rilisnya (Dizon, 2016). Terlebih saat hendak melakukan distribusi ke tingkat nasional. Hal ini merupakan kelemahan yang dimiliki oleh Studio Ghibli.

Referensi:

Aichi, P . (2024) . Ghibli Park . Dilansir dari https://www.aichi-now.jp/id/amazing/column/18/index.html

Azzahrani, R. N. (2021). Fakta Studio Ghibli Yang Harus Kamu Ketahui . Dilansir dari https://japanesestation.com/anime-manga/anime/fakta-studio-ghibli-yang-harus-kamu-ketahui

Bauer, P. (2024) . Studio Ghibli . Dilansir dari https://www.britannica.com/money/Studio-Ghibli

Dinh, M, L . (2013) . Survey: 96% of Japanese moviegoers have watched a Hayao Miyazaki film . Dilansir dari https://soranews24.com/2013/09/21/survey-96-of-japanese-moviegoers-have-watched-a-hayao-miyazaki-film/

Dizon, G . (2016) . Studio Ghibli : A SWOT Analysis  . Diakses dari https://prezi.com/lwtqpamxncxt/studio-ghibli-a-swot-analysis/

Hidajat, H. (2014). Analisa Visual Tokoh-Tokoh Dalam Animasi Studio Ghibli. Jakarta: Fakultas Desain Universitas Bunda Mulia.

Iliffe, M . (2024) . Why Studio Ghibli is so Popular and How It Exports Japanese Culture . Dilansir dari https://www.soas.ac.uk/about/blog/why-studio-ghibli-so-popular-and-how-it-exports-japanese-culture#:~:text=A%20huge%20selling%20point%20of,and%20locations%20all%20beautifully%20visualised.

Nursyafira, V . (2023) . 12 Fakta Studio Ghibli, Studio Anime yang Selalu Dikenang! . Dilansir dari https://duniaku.idntimes.com/geek/culture/viky-nursyafira/fakta-studio-ghibli

Leave a comment