Informasi Terpercaya Masa Kini

Inilah Sosok Pria Pelaku Penembak Capres AS Donald Trump saat Main Golf

0 3

TRIBUNJATENG.COM – Inilah sosok pria pelaku penembakan terhadap mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump di lapangan golf di Florida.

Tersangka diidentifikasi sebagai Ryan Wesley Routh, berusia 58 tahun.

Pria itu ditangkap karena diduga mengarahkan AK-47 ke Trump yang sedang bermain golf, menurut sumber penegak hukum.

 Trump berhasil selamat upaya pembunuhan kedua tahun ini pada Minggu (15/9/2024) waktu setempat.

Calon Presiden (Capres) Partai Republik itu dilaporkan dalam kondisi “aman” setelah kejadian.

Penangkapan Routh telah menimbulkan banyak pertanyaan.

Baca juga: Donald Trump Kembali Lolos dari Pembunuhan, Kali Ini dari Senapan AK-47 saat Main Golf

Lalu, siapa sebenarnya Ryan Wesley Routh?

Siapa Ryan Wesley Routh?

Ryan Wesley Routh dikenal karena secara terbuka mendukung gerakan sayap kiri.

Pria ini juga mempromosikan citranya sebagai “orang yang suka berbuat baik” di media sosial.

Profil LinkedIn Routh menggambarkannya sebagai seseorang yang sangat tertarik pada proyek kreatif dan pekerjaan mekanik.

Ryan Wesley Routh kuliah di North Carolina Agricultural and Technical State University.

Kemudian pindah ke Hawaii sekitar tahun 2018, menurut laporan.

Routh mengelola Camp Box Honolulu, sebuah perusahaan pembangunan gudang.

Seorang Demokrat

Ryan Wesley Routh adalah pendukung lama Demokrat, menurut catatan yang diperoleh POST.

Sejak 2019, Ryan Routh telah memberikan 19 sumbangan yang jumlahnya mencapai lebih dari $140 menurut catatan dari Komisi Pemilihan Umum Federal (FEC).

Ia juga menyumbang untuk mantan Perwakilan Hawaii Tulsi Gabbard, mantan Demokrat yang sekarang menjadi pendukung Trump.

Pria berusia 58 tahun itu diduga mendukung Vivek Ramaswamy dan Nikki Haley dalam pemilihan mendatang, sebelum mereka memutuskan untuk mengundurkan diri, seperti yang tertera dalam salah satu unggahannya.

“Anda tidak boleh berhenti. Mengapa? Anda harus tetap berada di surat suara sampai akhir. Anda harus berjuang,”

“Anda harus terus berpidato dan berjuang sampai Hari Pemilihan, apa pun hasilnya. Jangan menyerah. Bergabunglah dengan Nikki dan teruslah bekerja,”

“Jangan pernah menyerah,” tulisnya dalam salah satu unggahannya, menyemangati mantan kandidat presiden itu.

Routh terkenal karena sering mengeluh tentang politisi, seperti Putin, Trump dan Presiden Joe Biden, dan selebritas seperti Bruno Mars.

Dikutip dari Newsweek, tersangka juga dilaporkan telah ditangkap delapan kali, sebagian besar karena pelanggaran ringan.

Routh tampaknya pernah berbicara dengan The New York Times tentang upayanya merekrut tentara Afghanistan yang melarikan diri dari Taliban untuk berperang di Ukraina.

Pada saat laporan tersebut diterbitkan pada 25 Maret 2023, Routh mengatakan kepada Times bahwa ia telah menghabiskan beberapa bulan di Ukraina pada tahun 2022.

Selain dengan New York Times, Routh juga berbicara dengan Newsweek Romania pada  Juni 2022.

Hal yang sama, Routh berbicara tentang upayanya merekrut sukarelawan untuk Legiun Pertahanan Internasional Ukraina, sebuah unit Angkatan Darat Ukraina.

Laporan Semafor yang diterbitkan pada 10 Maret 2023, mengutip Routh sebagai Kepala Pusat Relawan Internasional (IVC) di Ukraina.

Dari keterangan situs resminya, IVC merupakan sebuah organisasi swasta yang bekerja untuk “memberdayakan relawan” dan kelompok nirlaba lainnya yang bekerja untuk “meningkatkan distribusi bantuan kemanusiaan di seluruh Ukraina.

Aktivitas Media Sosial Sebelum Penangkapan

Media sosial terus ramai membicarakan cuitan Routh tentang Donald Trump.

Salah satu cuitan menyebutkan bahwa dia siap membantu Ukraina melawan Rusia dalam pertempurannya.

“SAYA BERSEDIA TERBANG KE KRAKOW DAN PERGI KE PERBATASAN UKRAINA UNTUK MENJADI SUKARELAWAN DAN BERJUANG DAN MATI – Apakah saya dapat menyeberang ke perbatasan untuk berperang tanpa Visa???? Setiap warga negara di seluruh dunia harus berlari ke Ukraina untuk berperang; Dapatkah saya menjadi contoh? Kita harus menang,” tulis cuitan tersebut.

Kronologi Penembakan Donald Trump

 

Anggota Dinas Rahasia yang bertugas sebagai Pasukan Pengaman Presiden, melihat laras senapan menyembul di antara semak-semak.

“Tersangka melepaskan tembakan ke arah Trump,” kata sejumlah pejabat, dikutip dari BBC.

Biro Investigasi Federal (FBI) mengatakan Trump berada 275 hingga 455 meter dari posisi senapan.

Di tempat kejadian ditemukan senjata api jenis AK47 dan teropong, bersama dengan dua ransel dan kamera GoPro, CNN melaporkan.

Dinas Rahasia mengonfirmasi dalam sebuah unggahan di X bahwa mereka sedang menyelidiki “insiden” yang melibatkan Trump.

Kemudian Sheriff Bradshaw mengatakan “agen Dinas Rahasia yang berada di lapangan melakukan pekerjaan yang fantastis”.

Dikutip dari AP, dari keterangan yang disampaikan Sheriff Palm Beech County, seorang saksi melaporkan melihat tersangka berlari dari semak-semak dan melompat ke mobil Nissan hitam setelah agen menembakinya beberapa kali.

Seorang saksi memotret kendaraan tersebut dan plat nomornya.

Mobil itu lalu dihentikan di Martin County, sebelah utara klub.

Sheriff Ric Bradshaw mengatakan pada Minggu (15/9/2024), kantornya mendapatkan informasi penembakan sekitar pukul 13:30 waktu setempat.

“Kami menghubungi kantor Sheriff Martin County, memberi tahu mereka. Kemudian mereka melihat kendaraan itu, menghentikannya, serta menahan orang itu,” kata Sheriff Ric Bradshaw dari Palm Beach County.

“Setelah itu, kami membawa saksi yang menyaksikan kejadian tersebut, membawanya ke sana, dan dia mengidentifikasi orang tersebut sebagai sosok yang dia lihat berlari keluar dari semak-semak, yang melompat ke dalam mobil,” kata sheriff dalam jumpa pers.(*)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sosok Ryan Wesley Routh, Pelaku Penembakan Donald Trump di Lapangan Golf

Leave a comment