Informasi Terpercaya Masa Kini

Viral Gara-gara Tarian Kangguru di Olimpiade Paris 2024, Kini Raygun Peringkat 1 Dunia

0 10

KOMPAS.com – Atlet breakdance perempuan asal Australia, Rachael Gun alias Raygun, yang sempat viral gara-gara tarian kanggurunya di Olimpiade Paris 2024 kemudian mendapat nilai nol, kini menduduki peringkat 1 dunia pada September 2024.

Atlet berusia 37 tahun tersebut bercokol di posisi teratas dalam peringkat atlet breakdance perempuan yang dirilis World DanceSport Federation (WDSF).

Dilansir dari laman resmi WDSF, Raygun mengungguli atlet breakdance asal Jepang Riko yang menempati posisi kedua.

Sementara posisi ketiga diduduki oleh Stefani asal Ukraina, keempat oleh Holy Molly asal Australia, dan kelima oleh Hannah asal Australia.

Baca juga: Breakdance Indonesia Punya Kans Tampil di Asian Games 2026

Metodologi pemeringkatan

Dilansir dari The Guardian, Rabu (11/9/2024), WDSF memberi penjelasan mengapa bisa Raygun yang mendapat nilai nol ketika Olimpiade Paris 2024 menduduki posisi teratas.

WDSF mengatakan, metodologi pemeringkatan didasarkan pada empat penampilan teratas setiap atlet dalam 12 bulan terakhir.

Penilaian tidak termasuk acara Olimpiade termasuk Paris Games dan rangkaian acara kualifikasi Olimpiade di Shanghai dan Budapest.

Selain itu, tidak ada acara pemeringkatan yang diadakan antara Desember 2023 dan Olimpiade untuk memungkinkan para atlet fokus pada kualifikasi.

WDSF menjelaskan, kondisi yang tidak biasa pada jadwal kompetisi tahun ini mengakibatkan banyak atlet diberi peringkat berdasarkan satu event.

Dalam kasus Raygun, ia mampu finish di peringkat pertama pada kejuaraan kontinental Oseania ketika Oktober 2023 sehingga menghasilkan 1.000 poin.

Baca juga: Senasib dengan Breakdance, Berikut 10 Cabor yang Pernah Dihapus dari Olimpiade

Pemeringkatan WDSF dikritik

Pemeringkatan yang dirilis WDSF mendapat kritikan dari Wakil Presiden Breaking for Gold USA, Zack Slusser.

Ia menilai, WDSF belum mampu menyelenggarakan acara berdasarkan penilaiannya yang akan berkontribusi dalam menciptakan peringkat dunia secara akurat.

Menurut Slusser, atlet breakdance hanya tampil di acara yang diselenggarakan oleh WDSF untuk mendapatkan poin yang cukup agar lolos ke Olimpiade Paris 2024.

“Atlet breakdance tidak mempunyai insentif, bahkan tidak ada keinginan untuk terus berpartisipasi dengan WDSF setelah itu. Karena itu bukan acara budaya. Itu tidak menyenangkan,” ucapnya.

Menanggapi protes yang terkait posisi Raygun di peringkat 1, WDSF mengatakan, ranking bisa berubah ketika ada event selanjutnya.

Hal tersebut dimulai dengan Breaking for Gold World Series yang digelar di Shanghai, China pada Oktober 2024.

Baca juga: Cabor Breakdance Dihapus dari Olimpiade 2028, Indonesia Bisa Merugi

Siapa Raygun?

Dilansir dari CNN, Raygun adalah atlet breakdance asal Australia yang tiba-tiba melejit di media sosial setelah ia menampilkan beberapa gerakan yang dinilai tidak lazim ketika Olimpiade Paris 2024.

Dalam video yang beredar di X, ia memperagakan lompatan kanguru, roll ke belakang, dan berbagai gerakan memutar tubuhnya sambil berbaring atau merangkak di lantai.

Setelah menampilkan tarian yang tidak biasa, dewan juri memberikan nilai nol kepada Raygun.

Raygun yang sehari-hari bekerja sebagai dosen di sebuah universitas di Australia menyadari bahwa dirinya menjadi sasaran kritik akibat penampilannya di Olimpiade Paris 2024.

Ia kemudian menyampaikan permintaan maaf dan mengaku menyesal.

“Saya tahu bahwa saya akan dikalahkan, dan saya tahu bahwa orang-orang tidak akan memahami gaya saya dan apa yang akan saya lakukan,” ujar Raygun dalam acara berita terkini Australia, The Project.

“Peluangnya tidak berpihak pada saya, itu sudah pasti. Saya lebih suka fokus pada hal-hal positif dari hal ini, dan tanggapan positif serta kegembiraan yang saya berikan kepada orang-orang,” tambahnya.

Leave a comment