Mau Mulai Investasi? Cek Instrumen Apa yang Paling Rendah Risiko
GridFame.id – Apakah Anda sudah berinvestasi?
Salah satu hal yang membuat orang maju mundur soal investasi adalah besar kecilnya risiko.
Seperti yang diketahui, makin tinggi keuntungannya, maka makin tinggi juga risikonya.
Untuk itu, penting mengetahui instrumen investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan perilaku kita.
Dilansir dari data yang dirilis oleh PT Bank Danamon Tbk, sebanyak 90% dari populasi penduduk Indonesia belum siap memasuki masa pensiun.
Sedangkan 85% tidak mengetahui sumber pendapatan untuk pensiun.
Investasi sendiri bagus untuk membangun negara dengan menguatkan pasar modal.
Tapi untuk Indonesia sendiri, dari 279.442.953 jiwa penduduk Indonesia, baru sekitar 11 juta jiwa yang berinvestasi dan terdaftar di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Lalu, bagaimana cara kita memulai investasi?
Apakah ada investasi yang risikonya rendah dan cocok untuk jangka panjang?
Langsung simak info berikut ini yuk!
Baca Juga: Simak 6 Investasi yang Cocok Untuk GenZ dalam Jangka Waktu Panjang
Ivan Jaya, Consumer Funding & Wealth Business Head, PT Bank Danamon Indonesia Tbk memberikan formula investasi bagi pemula.
“Jadi setiap bulan pendapatan kita 20% masuk ke reksa dana indeks, kalau pas dapat THR, masukkan 50%. Formulanya itu saja. Kenapa saya bilang reksa dana indeks? Karena selama perekonomian Indonesia masih tumbuh, pasar sahamnya itu akan mengikuti, ” ujarnya pada acara Journalist Class Bank Danamon di Jakarta pada Rabu (8/5/2024).
Tiga instrumen investasi yang paling awam adalah deposito, obligasi, dan juga saham.
Sementara itu, reka sadana merupakan instrumen investasi yang efektif untuk mengumpulkan dana dari para investor yang kemudian dikelola oleh Manajer Investasi (MI) dalam bentuk Portofolio Efek dan instrumen keuangan lainnya.
Nah, untuk mengurangi risiko saat investasi, penting untuk melakukan diversifikasi investasi yang dapat dilakukan dengan menyebarkan dana investasi ke berbagai jenis aset.
Misalnya, kita bisa membeli emas dan kemudian memasukkan uang ke deposito serta reksa dana saham.
Atau bisa juga dengan memanfaatkan manajer investasi yang sudah terpercaya.
Lima manajemen investasi terbaik di Indonesia saat ini adalah Sinarmas AM, Manulife Aset Manajemen Indonesia, Bahana TCW IM, Sucor Asset Management, dan BNP Paribas Asset Management.
Dengan mempercayakan uang kita kepada manajemen investasi ini, kita hanya perlu duduk manis dan membiarkan uang kita diatur untuk diinvestasikan di mana saja.
Satu hal yang ditekankan oleh Ivan Jaya dalam berinvestasi adalah dengan konsisten, khususnya untuk hasil jangka panjang.
Kemudian jangan sampai menunggu sisa pendapatan baru diinvestasikan.
Baca Juga: Modal Awal Ringan dan Lebih Aman dari Saham, Ini Kelebihan Investasi Obligasi Untuk Pemula
“Kebanyakan masyarakat kita adalah belanja dulu, nyicil dulu, kalau ada sisa baru ditabung atau diinvestasikan. Nah ini pendekatannya coba dibalik. Begitu terima gaji yang paling pertama adalah investasi dulu,” lanjut Ivan.
Ia melanjutkan bahwa pembagian pendapatan yang efektif adalah 50% untuk kebutuhan sehari-hari, 30% untuk cicilan, dan 20% lagi untuk investasi.
Untuk itu, mulai lah berinvestasi dari sekarang demi masa depan yang terjamin.
Jangan sampai begitu memasuki masa pensiun, kita masih harus bekerja keras atau mengandalkan keluarga untuk bertahan hidup.
Baca Juga: Mau Investasi SBN? Pahami Dulu 5 Hal Ini Agar Tak Menyesal di Kemudian Hari