Demi Misa Akbar Paus Fransiskus, Umat Berburu Tiket sejak Juni 2024, Kuota Hanya 300
KOMPAS.com – Umat Katolik dari berbagai daerah tumpah ruah di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) dan Stadion Madya, Jakarta, yang menjadi lokasi misa akbar Paus Fransiskus, Kamis (5/9/2024) petang.
Namun, tidak semua umat Katolik bisa masuk ke GBK untuk mengikuti misa akbar karena kuota yang disediakan Panitia Kunjungan Bapa Suci Paus terbatas.
Salah satu umat asal Solo, Jawa Tengah Sari Dasanta yang berkesempatan hadir di GBK menceritakan, ia sudah “berburu” tiket misa akbar sejak Juni 2024.
Kepala Sekolah Yamaha Musik School Wisma Musik Kurnia Solo tersebut juga sudah memesan tiket kereta dan hotel untuk menginap di Jakarta sejak Juli 2024 demi melihat Paus Fransiskus secara langsung.
Baca juga: Rekap Misa Akbar GBK, Paus Fransiskus Berbahasa Indonesia, Berkati Umat hingga Akhir
Kuota misa akbar non-paroki hanya 300 orang
Saat dihubungi Kompas.com, Kamis, sebelum misa berlangsung, Sari mengatakan, usahanya mendapatkan tiket misa akbar sangat tidak mudah.
Usaha mencari tiket dimulai sejak awal Juni 2024 ketika Sari memperoleh informasi valid bahwa Paus akan berkunjung ke Indonesia.
Ia langsung menghubungi dan mengirimkan email ke Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) serta membuka laman Panitia Kunjungan Bapa Suci Paus.
“Dapat jawaban harus mendaftar di keuskupan masing-masing,” jelas Sari.
Sari menjelaskan, kuota misa akbar yang dialokasikan untuk setiap keuskupan hanya 3.000 orang.
Keuskupan kemudian memberikan kuota sebanyak 25 umat kepada setiap paroki untuk mengikuti misa akbar.
Bila ditotal, setiap paroki mengalokasikan kuota sebanyak 2.700 tiket, sementara sisanya diperuntukkan bagi peserta non-paroki.
“Sisa 300 untuk jatah non-paroki. Itu yang saya rebutkan,” jelas Sari.
Baca juga: Kata Media Asing soal Kunjungan Paus Fransiskus ke Istiqlal: Kebersamaan dalam Keberagaman
Deg-degan saat tunggu pengumuman
Sari menceritakan, ia mendapat informasi dari KAJ agar mendaftarkan diri melalui jalur non-paroki menggunakan surat dari lembaga resmi bila ingin mengikuti misa akbar.
Informasi tersebut dibagikan Sari kepada teman-temannya di Ikatan Alumni SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Solo.
Sari kemudian meminta teman-temannya untuk mengumpulkan data-data untuk pendaftaran, termasuk Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Data-data tersebut lalu dikirim ke email KAJ, keuskupan, dan kevikepan pada akhir Juni 2024.
“Batas akhir data masuk 11 Juli 2024,” imbuh Sari.
Sari dan pendaftar lainnya baru mendapat informasi mengenai nama-nama yang berhak mengikuti misa melalui tiket non-paroki pada 16 Juli 2024.
Ada sebelas orang yang ikut mendaftar bersama Sari masuk peserta misa akbar. Jumlah ini terdiri dari delapan umat dari Solo dan tiga umat dari Jakarta.
Baca juga: Saat Imam Besar Masjid Istiqlal Cium Kening dan Peluk Paus Fransiskus…
Berharap Paus datang lagi ke Indonesia
Sari menjelaskan, ia bersama rombongan mendapat tiket dengan tempat duduk di samping-belakang altar, tempat Paus dan Kardinal memimpin ekaristi.
Ia menuturkan, sebelum masuk ke GBK, dirinya harus berjalan 1 kilometer dan berpanas-panasan menuju gate empat di mana umat menjalani pemeriksaan secara ketat.
Meski perjuangan mencari tiket dan datang ke GBK untuk menghadiri misa akbar begitu panjang, Sari merasa puas dan bersyukur karena penantiannya ekaristi bersama Paus terpenuhi.
Menurutnya, suasana di GBK terasa begitu khidmat selama misa berlangsung, terlebih ketika Paus memberkati anak-anak.
Sari berharap, Paus dapat berkunjung ke Indonesia setidaknya lima tahun lagi supaya tubuhnya masih prima untuk berdesak-desakkan dengan umat lain di stadion.
“Bener-bener merasakan persaudaraan sejati dengan umat dari berbagai paroki dan keuskupan,” pungkas Sari.