Informasi Terpercaya Masa Kini

Review Drakor “The Frog”, Bikin Geleng-Geleng Kepala!

0 12

Drama Korea yang berjudul The Frog tak luput dari perbincangan banyak orang. Khususnya pecinta dan penikmati drama dari negeri gingseng. Dari jauh-jauh hari sudah menunggu serial The Frog tayang di Netflix.

Tepatnya pada 23 Agustus 2024, The Frog sudah dapat disaksikan pada platform streaming Netflix. Disutradari oleh Mo Wan Il yang mengusung genre thriller. 

Bukan hanya menawarkan ketegangan cerita thriller pada umunya saja, drakor ini memberikan misteri yang harus dipecahkan oleh penonton sampai menyinggung sisi psikologi. Menonton serial ini benar-benar membutuhkan kesiapan untuk masuk pada kondisi emosi dan mental yang dialami oleh para tokoh.

Terdiri dari 8 episode dengan durasi rata-rata satu jam saja untuk setiap episode. Performanya terbilang baik bahkan sukses menapaki deretan teratas dalam Netflix.

The Frog menceritakan tentang Jeon Young Ha yang diperankan oleh Kim Yoon Seok. Jeon Young Ha memiliki sebuah villa di tempat pelosok yang indah. Suasanya menengangkan dengan udara yang menyegarkan. Dikeliling pohon-pohon hijau dan lebat. 

Villa itu ia sewakan untuk tamu yang dapat memesan pada aplikasi. Terkadang ada juga memesannya secara langsung lewat kontak yang ia cantumkan di internet.

Suatu hari, ia kedatangan tamu yang membuat kehidupannya berubah drastis. Tamu itu adalah wanita muda bernama Yoo Sung A yang diperankan oleh Go Min Si. Datang bersama anak laki-lakinya yang tampan bernama Ha Seo Yeon.

Mulanya tidak ada gelagat yang aneh. Layaknya seorang Ibu yang sedang mengajak putranya berlibur. Namun kejanggan terjadi ketika sang pemilik villa menemukan sejumlah uang yang disimpan di meja sebagai pembayaran lunas.

Saat itu, Jeon Young Ha sudah tidak menemukan tamunya di dalam villa. Hanya meninggalkan uang tersebut dan villa yang harus segera ia bererskan. Khawatir akan datang tamu selanjutnya yang akan menginap di sana.

Saat beres-beres, Jeon Young Ha menemukan kejanggalan. Tanpa sadar tangannya memegang bercak darah yang masih segar. Ia juga mencium bau pembersih di kamar mandinya. Padahal jelas seorang tamu tidak akan pernah mau membersihkan villa yang ia sewa. Apalagi hanya menginap semalam saja dan sampai niat membeli pembersih lantai di supermarket. 

Jeon Young Ha tersadar ada yang tidak beres dengan tamu itu. Ia begitu ketakutan sehingga memutuskan untuk membersihkan villanya. Ia tak mau ada orang lain yang mengetahui kejadian ini sampai membuat villanya di cap angker dan kehilangan tamu. Apalagi ia sedang menantikan anak dan keluarganya kecilnya untuk berlibur di villa bersama-sama.

Sejak saat itu, Jeon Young Ha tidak pernah bisa hidup tenang. Apalagi ketika ia melihat cctv yang memberikan fakta bahwa wanita penyewa itu pulang sendirian tanpa anaknya. Sang Ibu hanya terlihat memboyong satu koper besar yang disimpan di bagasi mobilnya. Jeon Young Ha langsung tersentak melihat itu dan menyimpulkan bahwa anak laki-laki itu dimasukkan ke dalam koper oleh Ibunya sendiri.

Kemudian ada cerita lain tentang Koo Sang Joon yang diperankan oleh Yoon Kye Sang. Keluarganya mengalami tragedi yang tak pernah terbayangkan. Sebuah tragedi yang menghancurkan bisnis pondok yang sedang dibangun.

Ditemukan potongan tubuh manusia di dalam sebuah kamar yang ada pada pondok tersebut. Penyewa kamar tersebut adalah pembunuh berantai yang selama ini menjadi buronan polisi.

Sejak saat itu, pondok mengalami banyak kerugian. Rumor-rumor buruk tentang pondok itu membuat kehilangan banyak pelanggan. Tak ada lagi yang mau menyewa kamar di pondok itu. Sang pemilik pun kehilangan sumber penghasilan sampai menggangu kesehatan mental mereka untuk melanjutkan hidup. 

Dua cerita itu memiliki latar yang hampir sama. Keduanya memiliki konflik yang sama, tetapi berbeda dalam menanggapinya.

Cerita semakin menarik ketika wanita pembunuh itu kembali ke villa milik Jeon Young Ha. Mulanya ia pura-pura tidak mengenali dan berdalih tidak ada kamar kosong. Namun anaknya yang saat itu hendak berlibur di Villa, membiarkan ada tamu di tengah-tengah hari libur mereka. 

Sepanjang menonton serial The Frog, penulis langsung merasa bahwa ini bukan drakor biasa yang digandrungi banyak orang. Biasanya hanya tentang drama percintaan ringan atau kasus pembunuhan biasa. Namun The Frog menyuguhkan cerita yang berbeda.

Menonton The Frog harus menyiapkan mental dan waktu yang panjang. Penonton diajak untuk berpikir keras hanya untuk mengartikan dan menyambungkan adegan satu dengan adegan yang lainnya. Benar-benar dibuat berpikir sehingga sama sekali tidak cocok untuk penonton yang sekadar mencari tontonan ringan. 

Bagaimana tidak, The Frog menyuguhkan cerita dengan dua garis waktu yang berbeda. Penonton diberikan alur campuran, maju mundur yang terus berulang. Seperti tidak ada pembeda sampai menapaki pada episode 4. Barulah mengerti bahwa dua cerita ini memiliki latar waktu yang berbeda.

Aka Koo Sang Joon yang berlatar waktu di tahun 2000-an. Sedangkan Jeon Yeong Ha hidup di masa sekarang. Keduanya juga berbeda latar tempat. Bukan tempat penginapan yang sama. Yang sama hanyalah tragedi yang membuat mereka harus berusuran dengan tamu yang ternyata adalah pembunuh. 

Perbedaan waktu membuat penonton kebingungan. Apalagi saat awal menonton. Rasanya terlalu banyak cerita yang ingin disajikan dengan pelibatan tokoh yang banyak pula. 

Namun ketika dianalisa lebih rinci, penonton akhirnya bisa mengambil benang merah dari inti cerita. Termasuk dua cerita berbeda yang ingin disuguhkan.

Adegan semakin tegang berkat akting dari para pemain yang maksimal. Seperti Jeon Yeong Ha dan Yoon Kye Sang yang sama-sama menunjukkan rasa frutasi dengan penyampaian yang tepat. Kedunya berhasil membuat penonton ikut bersimpati dengan ancaman yang mengusik bisnis mereka. Penonton pun dibuat bingung, antara memilih untuk menutupi pembunuhan atau secara sadar melapor ke polisi. Tentu resikonya adalah keberlangsungan bisnis ke depannya akan seperti apa.

Tidak seperti drama thriller lainnya yang hanya menyuguhkan adegan sadis tanpa pesan yang ingin disampaikan, The Frog justru ingin memberi pandangan tentang pentingnya keberanian untuk mengungkap kebenaran. Mulanya memang tidak ikut terlibat pada sebuah kejahatan, tetapi menutupi kejahatan itu malam memicu keburukan lainnya. Sebuah kebohongan akan melahirkan kebohongan-kebohongan lainnya yang lebih besar demi menutupi sebuah kebohongan. 

Sepanjang menonton The Frog, saya hanya bisa geleng-geleng kepala menonton adegan ke adegan. Mulanya bahkan dibuat jenuh ketika tidak tahu bahwa terdapat dua cerita dengan latar waktu yang berbeda. Terkesan menjenuhkan dan terlalu banyak pemeran pendukung terlibat yang tidak ada sangkut pautnya dengan tokoh utama. 

Namun ketika mulai paham dengan alur cerita, penonton kembali dibuat geleng-geleng kepala. Mulai dari pemiliki villa yang memutuskan untuk menutupi sebuah kejahatan sampai fakta bahwa seorang Ibu yang tega membunuh anaknya.

Di akhir cerita, penonton akan teringat pada sebuah kasus nyata yang sedang hangat menjadi pemberitaan. Tentang seorang Ibu yang tega membunuh anak sambungnya sendiri. The Frog memiliki latar cerita yang sama, tentang seorang Ibu yang membunuh anak sambungnya. Membuat penonton geleng-geleng kepala menyaksikan wanita psikopat tak punya hati dengan tega melenyapkan nyawa seorang anak yang tak mengerti apa-apa.

The Frog akan cocok untuk penonton yang suka dengan cerita yang tegang dan penuh misteri. Jangan lupa untuk mempersiapkan mental karena anak menemukan adegan yang menunjukkan potongan tubuh manusia. Termasuk fokus saat menonton serial ini karena membutuhkan konsentrasi untuk dapat memahami keseluruhan cerita. 

Leave a comment