Sri Mulyani Ungkap Alasan Asumsi Nilai Tukar Rp 16.100 di APBN Prabowo
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan alasan pemerintah menetapkan asumsi nilai tukar rupiah sebesar Rp 16.100 per dolar AS dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.
Sri Mulyani mengatakan, penetapan kurs rupiah tetap di level Rp 16.100 meskipun rupiah mengalami apresiasi sebesar 5 persen month-to-date yang saat ini di bawah level Rp 16.000. Pertimbangan ini dilakukan karena bentuk kehati-hatian pemerintah.
“Kita juga melihat bahwa meletakkan pada level Rp 16.100 lebih merupakan ekspresi kehati-hatian pemerintah yang akan berdampak pada postur baik penerimaan belanja dan pembiayaan,” ujar Sri Mulyani dalam Rapat Komisi XI DPR, Selasa (28/8).
Oleh karena itu, pemerintah melakukan koordinasi yang bisa menjaga fiskal dan moneter agar terus diperkuat. Ia memastikan kinerja nilai tukar rupiah dan yield SBN saat ini resiliensi di tengah ketidakpastian global.
“Untuk rupiah satu bulan Agustus ini saja month-to-date, nilai tukar kita mengalami apresiasi hingga 5 persen,” katanya.
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah, sebelumnya meminta agar pemerintah menurunkan level kurs rupiah di level Rp 15.900 per Dolar AS. Angka tersebut lebih rendah dibanding proyeksi pemerintah sebesar Rp 16.100 per Dolar AS.
“Persoalan nilai tukar rupiah selama ini juga membuat kita pening. Grafik kurs kita dalam jangka panjang cenderung melemah. Pada tahun 2025 pemerintah mengusulkan kurs Rp 16.100 per USD, pimpinan Banggar DPR mengusul agar kurs lebih rendah, kurs lebih rendah di level Rp15.900 per USD,” kata Said dalam Rapat Banggar, Selasa (27/8).
Menurutnya, nilai tukar rupiah dapat menguat jika Indonesia dapat meningkatkan laju nilai ekspor. Selain itu, kebijakan sistem pembayaran yang beragam dari mitra dagang juga turut menguatkan rupiah.
“Kita yakin dengan transformasi struktur ekspor yang lebih bernilai tinggi dan memperkuat investasi serta kebijakan sistem pembayaran yang beragam dari sejumlah mata uang mitra dagang akan membuat rupiah lebih berdaya,” lanjutnya.