Informasi Terpercaya Masa Kini

Nasib Erina Gudono Disebut Bau Ketiak,Beasiswa S2 di Amerika Minta Dicabut,Email Massal Dikirim

0 5

SURYAMALANG.COM, – Nasib Erina Gudono disebut bau ketiak hingga beasiswa S2 di Amerika panen kecaman agar dicabut ramai di media sosial. 

Erina Gudono istri Kaesang Pangarep menjadi sorotan sejak demo besar-besaran tentang penolakan revisi UU Pilkada 2024 yang hanya menguntungkan “keluarga” tertentu.

Di tengah gentingnya situasi Indonesia akan krisis konstitusi itu, Erina Gudono dan Kaesang Pangarep di tempat berbeda sedang berada di Amerika.

Tujuan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono ke Amerika dalam rangka memulai orientasi program S2 Erina Gudono. 

Selain itu, posting-an roti harga Rp 400 ribu, stroller mewah istri Kaesang Pangarep sampai jet pribadi yang dipakai ke Amerika mengundang kemarahan publik. 

Sampai kemudian muncul isu yang menyebut Erina Gudono bau badan hingga ramai dibicarakan di media sosial.

Isu itu bermula dari sebuah unggahan foto di platform media sosial X.

Dalam unggahan tersebut, Erina Gudono terlihat sedang mengunjungi sebuah sekolah.

Dalam foto itu,  Erina Gudono tampak didampingi oleh seorang anak kecil, namun perhatian netizen tertuju pada pose bocah yang seolah-olah menutupi hidungnya.

Kenapa dek?’ tulis akun X @ve***an pada unggahan foto tersebut, Jumat (23/8/2024) melansir Tribuntoraja.com.

Unggahan itu dengan cepat memancing beragamkomentar dari netizen. 

Banyak yang berspekulasi Erina Gudono mungkin memiliki masalah dengan bau ketiak hingga disarankan untuk pakai deodoran.

PAKE DEODORANNN!’ komentar @ma***su.

Keteknya bau kelabang kak‘ tulis @Ay***ya.

Anak kecil ga bisa boong‘ tulis @ha***if.

Nggak bisa berhenti ketawain ini… itu beneran kebauan banget si adek dari cara dia naro buku di idung. EVERYONE KNOWS ERINA‘ tulis @an***ns.

Tak hanya itu, kabar tentang bau badan Erina semakin ramai setelah ada pengakuan dari seseorang yang mengaku sebagai teman sekelasnya saat di sekolah.

Beberapa pengguna media sosial bahkan mencoba untuk memverifikasi isu tersebut.

Iya bau ketek’ tulis akun X @al***yn dalam percakapan yang dibagikan.

Isu tidak berhenti pada bau ketiak saja.

Erina Gudono juga disebut-sebut memiliki masalah dengan bau kaki oleh seseorang yang mengklaim sebagai teman seangkatannya saat kuliah.

BTW, kakinya juga bau. Bau prengus plus bau kaki, campur’ lanjut @al***yn.

Seorang finalis Puteri Indonesia bernama Shania Binti Mahir Hamdun turut berkomentar mengenai tuduhan bau badan yang menyeret nama Erina Gudono.

Disclaimer: orang tersebut beneran bau ketiak/dan bau badan. Ini fakta, jangan tanya lagi lewat DM’ tulis Shania.

Meski demikian hingga kini Erina Gudono belum memberikan tanggapan langsung terkait isu bau ketiak dan kaki yang tengah ramai dibicarakan di dunia maya.

Beasiswa S2 Panen Kecaman Agar Dicabut

Selain itu, warganet Indonesia juga mengirim surat elektronik (e-mail) massal ke University of Pennsylvania, Amerika Serikat, menuntut pencabutan beasiswa S2 Erina Gudono.

Hal itu berkaitan dengan sikap Erina Gudono sebagai menantu presiden yang dinilai tidak etis.

Erina Gudono sempat mengunggah foto-fotonya memakan roti Rp400.000 hingga berbelanja stroller puluhan juta di Amerika Serikat.

Unggahan tersebut dinilai tidak pantas karena masyarakat tengah berdemo untuk menolak revisi Undang-Undang Pilkada.

Revisi Undang-Undang Pilkada itu diduga merupakan upaya meloloskan suami Erina, Kaesang dalam pencalonan kepala daerah.

Lantas warganet beramai-ramai mengirim e-mail massal ke University of Pennsylvania bahkan, ada yang sampai membuat template e-mail untuk dikirim. Salah satunya, dibagikan oleh akun X @deeydnr. 

Dalam cuitan template suratnya itu, warganet meminta Unniversity of Pennsylvania untuk mempertimbangkan pencabutan beasiswa untuk Erina Gudono.

‘Kami khawatir dengan hubungan ini mungkin mencerminkan komitmen universitas untuk berpegang erat pada keadilan dan tanggung jawab sosial’ tertulis dalam surat tersebut melansir Tribunnews.com.

Berikut ini tamplate lengkapnya.

Subject: Inquiry Regarding Admission Decision for Erina Gudono Dear [Lecturer’s Name],

I hope this message finds you well. I am writing to discuss a matter of concern regarding the recent admission of Erina Gudono into the Master of Science program at the School of Social Policy and Practice (SP2) at the University of Pennsylvania.

It has come to our attention that Erina Gudono’s family has historical ties to a regime in Indonesia known for its authoritarian governance, which has significantly impacted various segments of society, particularly those less fortunate. In light of the current political climate in Indonesia, which is undergoing considerable change, the acceptance of an individual with such a background into a program dedicated to social justice and policy raises thoughtful considerations.

We are concerned about how this affiliation might reflect on the university’s commitment to principles of justice, equity, and social responsibility. It is with this in mind that we respectfully request the university to review the decision regarding Erina Gudono’s admission and scholarship.

This request is made in the spirit of ensuring that the university continues to uphold its esteemed values. We appreciate your understanding and the gravity with which you might consider this matter. Thank you for your attention to this sensitive issue.

Yours sincerely,

The Indonesian people  On behalf of concerned individuals.

Bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia :

Perihal Pertanyaan Mengenai Keputusan Penerimaan Erina Gudono

Yth. [Nama Dosen],

Saya harap pesan ini sampai kepada Anda dengan baik.

Saya menulis untuk membahas masalah yang memprihatinkan terkait penerimaan Erina Gudono ke dalam program Master of Science di School of Social Policy and Practice (SP2) di University of Pennsylvania.

Telah menjadi perhatian kami bahwa keluarga Erina Gudono memiliki hubungan historis dengan rezim di Indonesia yang dikenal dengan pemerintahan otoriternya, yang secara signifikan berdampak pada berbagai segmen masyarakat, terutama mereka yang kurang beruntung.

Mengingat iklim politik di Indonesia saat ini, yang sedang mengalami perubahan yang cukup besar, penerimaan seseorang dengan latar belakang seperti itu ke dalam program yang didedikasikan untuk keadilan sosial dan kebijakan menimbulkan pertimbangan yang bijaksana.

Kami prihatin dengan bagaimana afiliasi ini dapat merefleksikan komitmen universitas terhadap prinsip-prinsip keadilan, kesetaraan, dan tanggung jawab sosial.

Dengan pemikiran ini, kami dengan hormat meminta universitas untuk meninjau kembali keputusan mengenai penerimaan dan beasiswa Erina Gudono.

Permohonan ini dibuat dengan semangat untuk memastikan bahwa universitas terus menjunjung tinggi nilai-nilai yang dihormati.

Kami menghargai pengertian Anda dan kesungguhan Anda dalam mempertimbangkan masalah ini.

Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah sensitif ini.

Hormat kami, Hormat kami,

Masyarakat Indonesia

Atas nama individu yang bersangkutan.

Hingga artikel ini ditulis, Sabtu pagi (24/8/2024) ini, template cuitan tersebut telah dilihat sebanyak 413,5 ribu kali.

Sebagai informasi, Erina Gudono berkuliah di University of Pennsylvania jurusan School of Social Policy and Practice.

Erina yang kini tengah mengandung trimester ketiga itu memulai semester baru pada akhir Agustus 2024.

Leave a comment