Ini yang Bikin Toyota Yaris Cross Hybrid Lebih Irit Untuk Pemakaian Dalam Kota
Otomotifnet.com – Saat ini PT Toyota Astra Motor (TAM) telah meluncurkan lebih dari 27 model kendaraan elektrifikasi (xEV), termasuk dari brand Lexus.
Baik itu berjenis Hybrid EV, Plug-In Hybrid EV, hingga Battery EV.
Nah, salah satu model xEV Toyota yang penjualannya cukup populer adalah Yaris Cross HEV.
SUV 5-seater berteknologi hybrid ini sudah diproduksi di dalam negeri nih.
Baca Juga: Toyota Borong 5 Penghargaan OTOMOTIF Award 2024, Termasuk Car of The Year Lewat Model Ini
Dan salah satu keunggulan dari mobil yang beberapa waktu lalu dinobatkan sebagai Car of The Year 2024 oleh Tabloid OTOMOTIF ini, adalah easy handling.
Untuk postur tubuh rata-rata orang Indonesia, mendapatkan driving position yang ideal pada Yaris Cross HEV cukup mudah.
Apalagi ia sudah dibekali pengaturan jok elektrik, serta setir yang bisa disetel tilt dan eleskopik.
Joknya terasa nyaman dan memeluk pengemudi dengan bolster yang cukup tebal.
Namun saat dipakai di perkotaan melewati jalan ‘tambal sulam’, polisi tidur, hingga jalan keriting dan berlubang, bantingan suspensinya kami rasakan agak sedikit keras nih.
Jadi efek guncangan saat melewati jalan tersebut cukup terasa buat penumpang.
Tapi ketika melaju di jalan bebas hambatan maupun diajak bermanuver dalam kecepatan sedang, ayunan suspensinya justru terasa pas dan stabil.
Di sektor penggerak, mobil ini dibekali mesin pembakaran dalam berkode 2NR-VEX, dengan kapasitas silinder 1.500 cc, serta satu buah motor listrik.
Klaim tenaga maksimum untuk mesin pembakaran dalamnya ini mencapai 67 kW atau 90 dk di 5.500 rpm, dengan torsi sebesar 121 Nm di 4.200 rpm.
Sementara motor listriknya berdaya 79 dk, dengan torsi 141 Nm. Sehingga secara total mampu menghasilkan daya hingga 110 dk.
Nah, ini jadi bagian paling menarik dari Yaris Cross HEV saat kami ajak keliling Ibu Kota Jakarta pada jam sibuk.
Baca Juga: Aman, Toyota Indonesia Pastikan Yaris Cross Tidak Terdampak oleh Kasus Standar Sertifikasi Jepang
Kerja mesin pembakaran dalamnya lebih sering mati loh, ia lebih sering digerakkan oleh motor listriknya.
Oiya, varian yang kami tes yaitu Yaris Cross S HV CVT with GR Parts.
Mesin bensinnya sesekali hidup hanya untuk charging baterainya yang kapasitasnya tidak terlalu besar, cuma 0,76 kWh. Itu pun gak lama.
Nah, pada pengujian dalam kota ini dengan kecepatan rata-rata 22 km/jam dan jarak tempuh 50 kilometer, Yaris Cross S HC CVT with GR Parts berhasil menorehkan konsumsi BBM fantastis, yakni 3i km/liter. Woww..!
Yup, angka yang luar biasa bukan? Konsumsi BBM segjtu setara tuh dengan motor laki 250 cc yang biasa Otomotifnet jajal.
Oiya, hasil pengetesan konsumsi BBM dalam kota tersebut didapat saat kondisi baterainya penuh ya.
Sehingga mesin bakar lebih banyak mati, terutama saat macet-macetan.
Sedikit tambahan, saat dipakai macet atau berhenti terlalu lama, pastikan posisi tuas matik jangan di N atau netral.
Karena kenyataannya, baterai motor listrik tidak bisa charging saat posisi gigi N.
Dan sistem akan memberi warning agar posisi tuas gigi dipindahkan keposisi P atau lainnya.
Baca Juga: Segini Konsumsi Bensin Toyota Yaris Cross S GR, Lihat Hasil Test Drive
Notifikasinya akan muncul saat baterai hybrid tinggal 3 bar.
Lalu bagaimana dengan konsumsi luar kotanya, apakah irit juga?
Ternyata saat metode pengetesan ini, catatan angkanya berbeda cukup jauh.
Untuk konsumsi luar kota Yaris Cross Hybrid hasilnya ada di 24,3 km/liter.
Ya wajar saja, karena saat pengetesan luar kota mesin pembakaran dalamnya yang lebih banyak bekerja. Apalagi saat kecepatan di atas 70 km/jam.
Sementara konsumsi BBM rata-rata pada kecepatan konstan 90 km/jam di angkanya 22,1 km/liter.
Sebagai informasi tambahan, Toyota Yaris Cross HEV Yaris Cross HEV S ini sudah dilengkapi dengan fitur Toyota Safety Sense (TSS) yang lengkap.
Mulai dari Pre Collision Warning & Pre Collision Braking, Front Departure Alert, Lane Departure Waring & Prevention, Lane Keeping Control, Adaptive Cruise Control, Automatic High Beam, Pedal Misoperation Control, Rear Cross Traffic, Blind Spot Monitoring, dan lainnya.