Informasi Terpercaya Masa Kini

Rahasia Keberkahan Pagi dengan Shalat Dhuha: Pengertian hingga Tata Cara Shalat Dhuha

0 36

TRIBUNJOGJA.COM – Shalat dhuha menjadi salah satu ibadah yang tidak hanya menenangkan hati, tetapi juga memberikan keberkahan dalam setiap langkahnya.

Shalat sunnah yang dilakukan pada waktu pagi ini bukan hanya sekadar rutinitas ibadah.

Melainkan sebuah kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dengan mengawali hari dengan doa dan memohon bimbingan-Nya agar diberi kelancaran dalam segala urusan.

Shalat Dhuha mempunyai keutamaan yang besar, bahkan Rasulullah SAW menyebutkannya.

Baca juga: Sunah-sunah Wudhu dan Tata Cara yang Perlu Kita Perhatikan

Dikutip dari beberapa sumber, berikut ini pengertian hingga tata cara shalat dhuha :

Pengertian Shalat Dhuha

Shalat sunnah adalah shalat-shalat di luar kelima shalat fardhu yang dianjurkan untuk dikerjakan.

Selain itu, shalat sunnah adalah shalat yang dituntut, bukan wajib.

Apabila seorang mukallaf melakukannya adalah sebagai tambahan dari shalat wajib.

Shalat inni dituntut, baik yang mengiringi shalat fardhu maupun yang tidak mengiringi shalat fardhu seperti shalat tahajjud, dhuha, dan tarawih.

Shalat dhuha pada dasarnya terdiri dari dua kata, yaitu shalat dan dhuha.

Kata tersebut memiliki makna yang berbeda sehingga perlu pemikiran yang khusus dalam memberikan sebuah pengertian.

Shalat dalam bahasa Arab artinya doa memohon kebaikan dan pujian.

Sedangkan secara bahasa adalah beberapa ucapan dan beberapa perbuatan yang dimulai dengan takbir diakhiri dengan salam yang dengannya ia beribadah kepada Allah SWT.

Dhuha adalah waktu antara mulai naiknya matahari hingga sebelum matahari tergelincir.

Menurut KBBI, Dhuha adalah waktu menjelang tengah hari.

Jadi maksud dari shalat dhuha adalah shalat sunnah yang waktu pelaksanaannya ketika naiknya matahari yaitu selesai dilarangnya shalat kira-kira sebelum matahari tergelincir.

Hukum Shalat Dhuha

Hukum shalat dhuha adalah sunnah muakkad (sangat dianjurkan).

Banyak hadits yang menunjukkan bahwa shalat dhuha sangat dianjurkan, Adapun pendapat kebanyakan ulama.

Namun menurut sebagian ulama, shalat dhuha tidak dianjurkan kecuali ada sebab.

Adapun pendapat ulama yang menyebutkan bahwa shalat dhuha dianjurkan untuk dikerjakan dirumah.

Waktu Shalat Dhuha

Shalat dhuha dilaksanakan pada pukul antara jam 06.30 hingga jam 11.00.

Bilangan rakaatnya bisa dilakukan dengan dua rakat dan sebanyak-banyaknya delapan rakaat.

Caranya setiap dua rakaat satu shalat.

Waktu dhuha merupakan waktu ketika matahari sudah mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya hingga waktu dhuhur.

Shalat ini merupakan salah satu shalat sunnah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW bagi umatnya yang ingin mengamalkan shalat dhuha pada pagi hari maka orang tersebut akan dicukupkan sampai sore.

Seperti hadis Nabi SAW: “Diperintahkan kepadaku oleh kekasihku SAW, untuk berpuasa tiga hari pada tiap-tiap bulan, mengerjakan dua raka’at sunnah dhuha dan supaya saya berwitir sebelum tidur.” (H.R Al-Bukhari, Muslim).

Jumlah Rakaat Dhuha

Ada beberapa pendapat ulama mengenai berapa rakaat yang paling utama dalam melaksanakan ibadah shalat dhuha.

Ada yang mengatakan, delapan rakaat, empat rakaan, dan dua rakaat.

Sebagian ulama mengatakan, shalat dhuha tidak memiliki batasan.

Aisyah berkata : “Rasulullah SAW, biasanya melaksanakan shalat dhuha empat rakaat menambah sekehendak beliau.” (H.R Muslim)

Tata Cara Shalat Dhuha

1. Niat, niat shalat dhuha tidak harus dilafazkan, karena niat sudah dianggap cukup apabila diucapkan dalam hati.

2. Takbiratul Ihram (mengucapkan ‘Allahu Akbar’)

3. Membaca Doa Iftitah

4. Membaca surah Al-Fatihah

5. Membaca Surah Asy-Syam untuk rakaat pertama dan Surah Adh-Dhuha untuk rakaat kedua.

6. Rukuk

7. I’tidal

8. Sujud

9. Duduk di antara dua sujud

10. Sujud ke Dua

11. Duduk Tasyahhud

12. Salam

Pada dasarnya tata cara shalat dhuha sama dengan shalat fardhu.

13. Doa shalat Dhuha

اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

“Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu Dhuha adalah waktu Dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, dan kekuasaan adalah kekuasaan-Mu serta penjagaan adalah penjagaan-Mu. Ya Allah, jika rizqiku masih di atas langit, turunkanlah dan jika ada di dalam bumi, keluarkanlah. Jika sukar mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu Dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang saleh.”

Semoga bermanfaat. (MG Madah Mazzidah)

Leave a comment