Informasi Terpercaya Masa Kini

Pengakuan Jessica Wongso Maafkan Ayah Mirna Salihin: Main Sama Saya 1 Minggu,Berubah Semua

0 9

TRIBUNJAKARTA.COM – Terpidana kasus Kopi Sianisa, Jessica Kumala Wongso memberikan pengakuan bila dirinya dipertemukan dengan ayah Wayan Mirna Salihin, Edi Darmawan.

Jessica Wongso mengaku memaafkan Edi Darwaman Salihin yang menyatakan dirinya bersalah dalam kasus tewasnya Wayan Mirna Salihin pada 6 Januari 2016.

Jessica pun mengajak ayah Mirna mengenali lebih dalam dirinya. 

Sehingga, pendapat Edi Darmawan terhadap dirinya dapat berubah.

Meskipun, Jessica belum pernah berpikir untuk duduk ngobrol bersama dengan Edi Darmawan.

Ia mendoakan Edi Darmawan suatu saat akan sadar menilai dirinya.

“Saya doakan om bisa suatu hari sadar lah gitu. Berpendapat yang lain jangan yang selama ini om yakini. Ditelaah, kenalilah saya lagi, main saja sama saya satu minggu saja, berubahlah semua. Orang-orang berpikiri, saya begini karena enggak kenal sama saya,” kata Jessica dalam podcast Fristian Griec Media Official yang tayang di YouTube Rabu (21/8/2024).

Selain itu, Jessica menyampaikan ucapan duka cita atas meninggalnya Mirna Salihin. Ia menyadari kehilangan anggota keluarga dan anak kandung sangat menyakitkan.

“Tapi ya saya mau om berpikir jangan cuma percaya saja apa yang dikatakan orang, kenalilah saya juga gitu kan, main dulu sama saya, lihatlah saya bagaimana, jadi semoga ya di kedepannya om enggak menaruh dendam kepada saya,” kata Jessica Wongso.

Jessica yakin bila Edi Darmawan mengenali sosok dirinya secara pribadi maka ayah Mirna Salihin itu tidak akan melakukan hal tersebut.

Selain itu, Jessica memaafkan sikap Edi Darmawan kepada dirinya. Jessica merasakan kesedihan yang dialami Edi saat kehilangan Mirna.

“Di waktu yang bersamaan sedih kok dia berpendapat seperti itu terhadap saya, kalau sesuatu pendapat itu bisa berubah saya lebih bersyukur,” katanya.

Sedangkan, kuasa hukum Jessica Wongso, Otto Hasibuan menuturkan pihaknya tetap mengajukan Peninjauan Kembali (PK) meskipun Jessica telah memaafkan Edi Darmawan.

“Ya saya kira kalau dari saya tetap, justru kalau menaruh dendam enggak semangat menangani ini. Justru dia memafkan semuanya justru semangat,” kata Otto Hasibuan.

Ia mengingatkan bahwa pengajuan PK hanya didasari dendam maka berujung tidak baik. Apalagi, Otto mengaku dirinya juga tidak pendendam.

“Saya juga punya prinsip sekarang sampai detik ini saya enggak punya musuh di dunia ini, orang lain banyak yang engga suka sama saya mungkin tapi saya enggak mau benci sama dia, makanya hidup saya tenang, saya enngga mau benci, walau orang itu belum tentu baik sama saya,” kata Otto.

“Itulah yang membuat saya bersemangat menangani ini karena Jessica memaafkan itu, saya ingin kebenaran itu dibuktikan toh dia sudah rasakan 8,5 tahun, tapi ini enggak boleh terjadi. Enggak terjadi lagi dengan orang lain, jangan sampai ada Jessica yang lain,” sambungnya.

Dicap Pembunuh Berdarah Dingin

Selain itu, Jessica Wongso juga berbicara mengenai dirinya yang pernah dicap sebagai pembunuh darah dingin di kasus tewasnya Wayan Mirna Salihin pada 6 Januari 2016 silam.

Fristian Griec awalnya mengungkit kembali persepsi publik yang pernah menyebut Jessica sebagai pembunuh berdarah dingin.

“Jess, kamu tu kan dipersepsikan sedemikian buruk. Dulu bahkan secara awam dibilang berdarah dingin lah oleh beberapa psikolog.”

“Kamu dipersipkan begitu oleh beberapa orang. Kamu maafin, kamu nggak papa?” tannya Fristian.

Jessica sendiri tidak mau ambil pusing saat dirinya dicap sebagai pembunuh berdarah dingin.

Baginya, orang-orang yang menyatakan hal tersebut karena tidak mengenal pribadinya secara mendalam.

“Nggak papa (dicap pembunuh berdarah dingin), karena mungkin mereka tidak kenal, kalau ndak kenal ya hanya mengasumsikan saya seperti itu. Hak mereka berbiacara seperti apa,” jawab Jessica.

Jessica kemudian menungkap caranya bisa move on dari orang-orang yang mencapnya buruk.

Ia merasa setiap hari di balik jeruji penjara adalah lembaran baru.

“Saya menggunakan waktu menjalani hukuman saya di penjara untuk berdamai dengan keadaan dan orang-orang yang mungkin bersikap buruk kepada saya pada masa lalu.”

“Hal buruk tidak perlu saya simpan dalam hati, karena itu tidak baik. Jadi saya harus lepaskan perlahan-lahan,” lanjutnya.

Diberitakan sebelumnya, Jessica, terpidana kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin resmi bebas bersyarat.

Ia keluar dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas II A Pondok Bambu, Jakarta, Minggu (18/8/2024).

Perempuan yang berumur 36 tahun itu keluar dari Lapas Pondok Bambu pada Minggu (18/8/2024) sekira 11.00 WIB.

Informasi tambahan, kasus ini mulai mencuat pada 6 Januari 2016 silam.

Diketahui Jessica meracuni sahabatnya sendiri Wayan Mirna dengan es kopi Vietnam yang mengandung sianida.

Kasus Jessica mencuri perhatian publik.

Bahkan, kasusnya dijadikan film dokumenter di Netflix dengan judul Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso pada tahun 2023 lalu.

Dokumenter ini mengulas berbagai pertanyaan tak terjawab seputar persidangan Jessica Wongso, bertahun-tahun setelah kematian sahabatnya, Mirna Salihin. (Tribunnews.com/TribunJakarta)

 

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Leave a comment