Informasi Terpercaya Masa Kini

Nelangsa Megawati Dibuang Jokowi,Dulu Dikasih 4 Kursi Menteri Kini Hanya Dijatahi Satu untuk PDIP

0 2

TRIBUNJAMBI.COM – Nelangsa kini nasib Megawati Soekarnoputri yang kini hanya dijatahi satu kursi menteri oleh Presiden Jokowi.

Ya, pada Senin (19/8/2024) Presiden Jokowi melakukan perombakan jabatan.

Diketahui ada 7 jabatan yang dilantik mengisi menteri dan kepala badan.

Yang jadi sorotan yakni pencopotan dua menteri dari PDIP oleh Presiden Jokowi, yakni Yasonna Laoly dan Arifin Tasrif.

Benar saja, pada Pilpres 2024 Jokowi tidak lagi memberi dukungan ke PDIP. Keretakan hubungan PDIP dengan Jokowi disebut bermula dari pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menilai Jokowi tak ada apa-apanya tanpa PDIP.

Kemudian Jokowi mulai menjauh dari partai PDIP.

Baca juga: See You September! Maarten Paes Siap Bela Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Baca juga: Faisal Ungkap Kriteria Khusus untuk Jadi Calon Suami Fuji, Singgung soal Harta Kekayaan

Selanjutnya, muncul putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming muncul menjadi calon Wakil Presiden berdampingan dengan Prabowo Subianto.

Mereka meraih kemenangan mutlak dalam pertarungan tersebut. PDIP dan PPP yang mendukung Ganjar-Mahfud meraih suara terendah setelah pasangan Anies-Muhaimin. 

Jokowi kembali melakukan manuver Politik dengan membuang menteri asal PDIP, Yasonna dan Arifin Tasrif. 

Posisi Menkum HAM yang sebelumnya dijabat Yasonna Laoly diganti oleh Supratman Andi Agtas, Politisi Gerindra. 

Lalu Arifin Tasrif yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri ESDM kini berganti ke Bahlil Lahadalia. 

Bahlil adalah loyalis Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. 

Lalu Jokowi turut memasukkan mantan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani menjadi Menteri Investasi/Kepala BKPM. 

Kemudian Jokowi juga memberikan jabatan Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika ke Angga Raka Prabowo, yang merupakan mantan Direktur Media TKN Prabowo-Gibran. 

Adapun 7 menteri yang baru dilantik yakni:

1. Menkumham RI Yasonna Laoly diganti Supratman Andi Atgas

2. Menteri ESDM Arifin Tasrif diganti Bahlil Lahadalia

3. Rosan Roeslani jabat Kepala BKPM/ Menteri Investasi 

4. Prof Dadan Hindayana jabat Kepala Badan Gizi

5. Hasan Nasbi jabat Kepala Badan Komunikasi Kepresidenan

6. ⁠Taruna Ikrar jabat Kepala BPOM

7. Angga Raka Prabowo jabat Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo).

Respons PDIP

Ketua DPP PDIP Yasonna Hamonangan Laoly di-reshuffle dari jabatan Menkumham digantikan elite Gerindra, Supratman Andi Agtas.

PDIP menegaskan tengah fokus mempersiapkan kontestasi pilkada dan tak mempersoalkan reshuffle Yasonna tersebut.

“Kita menganut sistem presidensial. Artinya, presiden memiliki kewenangan mengangkat dan memberhentikan menteri atau pejabat setingkat menteri. Itu hak prerogatif yang diberikan konstitusi kepada presiden. Jadi kalau presiden memberhentikan menteri itu kita hormati sebagai kewenangan beliau,” kata Ketua DPP PDIP Said Abdullah kepada wartawan, Senin (19/8/2024).

Said mengatakan kader-kader PDIP yang menjabat sebagai menteri telah diserahkan untuk berkontribusi di pemerintahan.

Dia menuturkan partainya menghormati apapun keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) apabila melakukan pergantian menteri.

“Kedua, semua kader PDI Perjuangan yang sekarang menjabat sebagai menteri telah kita wakafkan untuk kebaikan sebesar-besarnya bagi optimalnya jalannya pemerintahan. Jadi kalau Presiden Jokowi memandang perlu ada evaluasi atau kebutuhan lainnya sehingga sejumlah kader PDI Perjuangan diberhentikan, ya kita hormati itu,” kata Said.

“Sehingga tidak mungkin kami meratapi itu, karena begitulah mekanisme tata negara kita. Apalagi kami akan mengawal pemerintahan ini sampai berakhir di bulan Oktober sesuai amanat kongres dan ini kami junjung tinggi keputusan kongres tersebut karena bagian dari ketaatan kepada konstitusi kami. Lagi pula, per Oktober nanti pemerintahan berganti ke Pak Prabowo,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR itu menegaskan PDIP tengah fokus mempersiapkan pilkada. Menurutnya, partai berlogo banteng moncong putih itu perlu strategi terbaik untuk menyukseskan calon yang diusung di tiap daerah.

“Kami lebih fokus memikirkan tentang pemenangan pilkada. Sebab, pilkada serentak ini memiliki makna penting sebagai bentuk pengabdian kader-kader PDI Perjuangan, untuk mendapatkan kepercayaan rakyat. Sebab, jalannya pemerintahan di daerah akan berdampak maju mundurnya daerah. Apalagi pilkadanya serentak sehingga kami harus memikirkan strategi yang terbaik untuk menyukseskan calon-calon yang kami usung dan dukung,” ujarnya.

Senada dengan Said, jubir PDIP Chico Hakim menyerahkan keputusan soal pergantian menteri kepada presiden. Namun, Chico menyinggung adanya kejanggalan terkait pencopotan Yasonna itu.

“Pergantian menteri, pencopotan, penunjukan itu hak prerogatif presiden, kami tidak mempermasalahkan hal tersebut tapi saya rasa masyarakat bisa menilai ada semacam cukup janggal dan tidak pernah sepertinya terjadi sebelum-sebelumnya pergantian menteri ini dilakukan kurang lebih dari dua bulan di masa presiden akan berakhir,” kata Chico.

“Namun tentu ada pertimbangan-pertimbangan sendiri yang ini tidak boleh dimasalahkan,” imbuhnya.

Megawati Sempat Tolak Diberi Jatah 4 Menteri 

Pencopotan dua menteri PDIP ini mengingatkan pada ucapan Megawati sebelumnya soal tak mau jika mendapatkan jatah cuma 4 kursi menteri. 

Kini Megawati haru gigit jari, lantaran satu persatu menteri dari PDIP dibuang. 

Dalam Kongres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri mengatakan secara blak-blakan, agar jatah menteri dari PDIP paling banyak pada periode kedua pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

Permintaan ini langsung disampaikan Megawati di depan Jokowi yang hadir dalam Kongres di Bali tersebut.

“Nanti di (pemerintahan) Pak Jokowi (jatah menteri) harus banyak. Orang kita pemenang. Jangan nanti saya dikasih cuma empat (menteri) ya. Emoh,” kata Megawati saat membuka Kongres PDIP di Hotel Grand Inna Bali Beach, Kamis (8/8/2019).

Megawati mengatakan, dirinya ingin agar jatah kursi menteri PDP di kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin menjadi yang terbanyak.

“Di dalam Kongres Pak Presiden, saya minta dengan hormat, PDIP akan masuk ke dalam kabinet dengan jumlah menteri terbanyak,” kata Megawati.

PDIP Sempat Minta Menteri dari Nasdem Dicopot

Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menyinggung pernyataan Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat yang meminta agar dua menteri dari Nasdem, yakni Syahrul Yasin Limpo dan Siti Nurbaya Bakar dievaluasi. Hasto menyindir Mentan yang pernah menyatakan akan mengekspor beras ke China.

Namun, kenyataannya tidak sesuai dengan yang diharapkan.

“Kalau kita melihat misalnya apa yang disampaikan oleh Menteri Pertanian pada tanggal 22 Agustus 2022, beliau menyampaikan bahwa Indonesia akan mengekspor beras ke China. Tetapi kemudian ternyata faktanya jauh dari apa yang disampaikan. Kemudian kita harus mengimpor beras,” ujar Hasto dalam jumpa pers virtual, Jumat (30/12/2022).

Kemudian, Hasto mengatakan, PDI-P meminta agar semua menteri bekerja keras mengingat tahun 2024 masa kepemimpinan Jokowi akan habis.

Oleh karena itu, Hasto mengingatkan, jika ada menteri yang terkena reshuffle, maka jangan dikaitkan dengan urusan politik.

Leave a comment