Informasi Terpercaya Masa Kini

Profil dan Harta Kekayaan Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM yang Sebelumnya Menteri Investasi

0 14

JAKARTA, KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Bahlil Lahadalia menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggantikan posisi yang sebelumnya dijabat oleh Arifin Tasrif.

Bahlil yang diketahui sebelumnya menjabat sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tersebut dilantik di Istana Negara pada Senin (19/8/2024).

Jejak Bahlil Lahadalia di pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin diawali dengan dilantik menjadi Kepala BPKM pada Oktober 2019.

Namun, seiring berjalannya pemerintahan terjadi perubahan nomenklatur dari BPKM menjadi Kementerian Investasi sehingga Bahlil dilantik menjadi Menteri Investasi/Kepala BPKM oleh Presiden Jokowi pada 28 April 2021.

Baca juga: Jokowi Lantik Bahlil sebagai Menteri ESDM Gantikan Arifin Tasrif

Bergelut di bidang ekonomi sebagai pembantu presiden, Bahlil diketahui memang seorang pengusaha.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Bahlil memiliki sejumlah perusahaan dalam berbagai sektor, mulai dari perkebunan, properti, transportasi, pertambangan, hingga konstruksi.

Pria kelahiran Banda, Maluku Tengah, Maluku, 7 Agustus 1976 itu merupakan pemilik PT Rifa Capital yang merupakan Holding Company dari 10 perusahan lain.

Bahlil juga aktif di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi). Dia bergabung dengan Hipmi sejak tahun 2003.

Selama 2015-2019, Bahlil bahkan menjabat sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) periode 2015-2019.

Baca juga: Bursa Calon Ketum Golkar Mengerucut ke Bahlil, Berpeluang Menang Aklamasi

Namun, sebelum sukses dengan usahanya, Bahlil pernah merasakan berjuang hidup dari berdagang kue hingga menjadi sopir angkutan umum.

Ayah Bahlil dahulu berprofesi sebagai kuli bangunan. Sementara, sang ibu ikut bekerja membantu ekonomi keluarga dengan menjadi tukang cuci.

Sejak sekolah dasar Bahlil turut membantu perekonomian keluarga dengan menjajakan kue di sekolah.

Saat masih bersekolah di tingkat menengah pertama, Bahlil sempat menjadi kondektur. Di tingkat menengah atas, dia pernah jadi sopir angkot.

Usahanya berjuang demi bisa bersekolah akhirnya terbayarkan karena bisa melanjutkan pendidikan tinggi dengan berkuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay di Papua.

Baca juga: Soal Reshuffle Kabinet, Menteri Bahlil: Saya Juga Enggak Tahu…

Selesai kuliah, Bahlil sempat menjadi pegawai kontrak di perusahaan Sucofindo.

Seiring berjalannya waktu, Bahlil dan teman-teman mendirikan kantor konsultan keuangan dan IT. Pada usia 25 tahun, Bahlil menjadi direktur wilayah konsultan tersebut di Papua dan memimpin 70 orang karyawan.

Dia pun aktif di Hipmi dan pernah menyatakan dukungan kepada pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Oleh karenanya, Bahlil diketahui sempat bergabung dengan tim kampanye nasional Jokowi-Ma’ruf sebagai Direktur Penggalangan Pemilih Muda.

Baca juga: Ace Hasan: Sudah 37 DPD Tingkat Provinsi Dukung Bahlil Jadi Ketum Golkar

Digadang-gadang jadi Ketum Golkar

Berbicara dunia politik, Bahlil yang tercatat sebagai anggota Partai Golkar digadang-gadang menjadi calon kuat yang bakal menggantikan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum (Ketum) Golkar.

Diketahui, posisi Ketum Golkar kosong usai Airlangga secara tiba-tiba mengumumkan pengunduran dirinya melalui keterangan video pada 11 Agustus 2024.

Bahlil disebut-sebut menjadi calon tunggal ketua umum partai beringin dengan dukungan 37 dari 38 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Dito Ariotedjo bahkan mengakui bahwa dia sudah mendengar aspirasi dari pengurus Golkar yang mengerucut pada nama Bahlil Lahadalia.

“Kita akan melihat bagaimana pastinya untuk munas, kan ada proses pendaftaran calon ketua umum. Nanti kita lihat bagaimana ada yang daftar atau tidak, nanti akan ditentukan dalam forum nantinya calon tunggal atau tidak,” ujar Dito saat ditemui di kantor DPP Golkar, Jakarta Barat pada 13 Agustus 2024.

“Ya memang kita sudah mendengar aspirasi ini mengerucut ke namanya Bang Bahlil,” katanya melanjutkan.

Baca juga: Airlangga Hanya Tersenyum Saat Ditanya soal Candaan Bahlil Rebut Kursi Kapolri

Sementara itu, kepastian disampaikan Ketua Dewan Pembina Bappilu Partai Golkar Idrus Marham. Dia mengungkapkan bahwa aspirasi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I dan DPD II Partai Golkar memang menginginkan Bahlil Lahadalia menjadi ketua umum definitif Golkar.

“Tidak akan mungkin (Bahlil menjadi plt ketua umum). Tetapi aspirasi dari bawah, dari DPD I dan DPD II, ingin supaya Bahlil yang menjadi ketua umum (definitif),” kata Idrus dalam program Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, Selasa (13/8/2024).

Harta kekayaan Rp 310 Miliar

Pernah aktif menjadi pengusaha hingga menteri pada Kabinet Indonesia Maju, Bahlil Lahadalia tercatat memiliki total harta kekayaan Rp 310.420.076.693 berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 1 April 2024, untuk laporan periodik tahun 2023.

Dilansir dari laman elkhpn.kpk.go.id, Bahlil tercatat memiliki 18 tanah dan bangunan yang mayoritas berada di Jayapura Papua dan sisanya tersebar di Jakarta Selatan, Sragen, dan Gianyar yang diperoleh dari hasil sendiri, dengan nilai total sebesar Rp 291.617.305.000.

Baca juga: Dinamika Internal Golkar Usai Airlangga Mundur: Bantahan Cawe-cawe Jokowi dan Bahlil Kandidat Ketum Terkuat

Kemudian, Bahlil melaporkan kepemilihan dua alat transportasi, yakni Toyota Harier tahun 2007 yang diperoleh hasil sendiri seharga Rp 57.800.000 dan Honda CRV tahun 2010 dari hasil sendiri Rp 40.600.000.

Selain itu, dia memiliki surat berharga setara Rp 1.612.500.000. Lalu, kas dan setara kas sebesar Rp 17.091.871.693. Bahlil tercatat tidak memiliki utang sehingga total harta kekayaannya sebesar Rp 310.420.076.693.

Berdasarkan data LHKPN KPK, ada kenaikan dari total kekayaan Bahlil sejak awal menjabat sebagai Kepala BPKM hingga menjadi Menteri Investasi atau pelaporan yang terakhir.

Pada 2019, total harta kekayaan Bahlil tercatat sebesar Rp 295.149.680.731. Jumlah itu meningkat pada laporan periodik tahun 2020 menjadi sebesar Rp 300.445.709.773.

Kemudian, harta Bahlil tercatat meningkat lagi pada laporan periodik tahun 2021 menjadi sebesar Rp 301.459.290.833. Lalu, pada laporan periodik tahun 2022 menjadi Rp 302.467.616.354.

Baca juga: Jokowi Lantik Bahlil sebagai Menteri ESDM Gantikan Arifin Tasrif

Leave a comment