Informasi Terpercaya Masa Kini

Tangis Haru Anak Sopir Truk Bawa Baki Bendera Upacara HUT ke-79 RI,Ucap Terima Kasih ke Orang Tua

0 5

SURYAMALANG.COM – Tak terbendung tangis haru anak sopir truk pasir bawa baki bendera saat upacara perayaan HUT RI ke-79 tahun 2024 ini.

Keharuan dirasakan oleh anak sopir truk petugas pembawa baki pada upacara HUT RI ke-79 di Lapangan Atletik Mentok Bangka Barat.

Rasa haru tentu sangat dirasakan oleh Valinca, siswi pembawa baki yang sukses melaksanakan tugasnya.

Meski menjadi anak seorang sopir truk pasir, tak mengecilkan rasa percaya diri Valinca hingga bisa sukses melakukan kewajibannya sebagai petugas paskibraka.

Tangis haru Valinca (16) Paskibraka pembawa baki Sang Saka Merah Putih pecah usai bertugas di upacara HUT RI ke-79, Sabtu (17/8/2024) pagi.

Valinca terharu apalagi saat dipeluk dan didukung langsung orang tuanya yang bekerja sebagai sopir truk pasir.

Valinca dan keluarganya terharu usai upacara HUT RI ke-79 dan tugas mengibarkan Bendera Merah Putih, di hadapan ratusan peserta upacara berakhir gemilang.

Dikutip Tdari pantauan Bangkapos.com, Sabtu (17/8/2024), Valinca terlihat beberapa kali mengusap air matanya usai berhasil mengibarkan sang merah putih. 

Rekan dan juga orangtua yang saat itu bersamannya turut memberikan selamat dan menenangkan Valinca.

Valinca siswi SMK Negeri 1 Parittiga ini, menjadi pembawa baki bendera pada upacara pengibaran bendera, ia menceritakan perasaanya usai berhasil menyelesaikan tugasnya.

Ditemui usai pengibaran bendera, Valinca merasa bangga bercampur haru, usai menyelesaikan tugas sebagai pembawa baki.

“Pertama takut, senang, bahagia, terharu. Tapi alhamdulilah, lancar tadi. Sangat gugup, karena pas latihan tidak seramai ini, tetap percaya diri dan yakin pada diri sendiri pasti bisa melewatinya,” kata Valinca kepada Bangkapos.com, Sabtu (17/8/2024) di Lapangan Atletik Pemkab Bangka Barat.

Ia mengucapkan terima kasih, kepada kedua orangtuanya. Karena telah hadir melihat dan mendidiknya hingga berhasil menjadi  Paskibraka Bangka Barat.

Diketahui ayah Valinca bekerja sebagai sopir truk pembawa pasir dan ibunya sebagai ibu rumah tangga, Valinca merupakan anak kedua dari empat bersaudara.

Baca juga: Kisah Indah Dapat Rp 300 Juta Cuma Tukar Tutup Botol Bekas, Rejeki Usai Kena PHK dan Ditipu

Baca juga: Pekerjaan Asli Armor Toreador Suami Cut Intan Nabila, Dulu Staff Resto Sebelum Jadi CEO Barbershop

“Terima kasih kepada kedua orangtua saya sudah mendidik saya, sampai detik ini. Saya sangat berterima kasih kepada mereka sudah mendukung saya mengikuti Paskibraka 2024,” katanya.

Valinca juga merasa bangga, telah dipercaya menjadi pembawa baki pada upacara HUT ke 79 RI, di Lapangan Atletik Mentok Bangka Barat

“Bangga dan sangat tidak menyangka karena sudah  terpilih menjadi baki pagi. Saya sangat terima kasih juga kepada pelatih dan pamong yang sudah mempercayai saya membawa baki,” ujar Valinca anak dari pasangan Elpan Mastari dan Marlinda ini.

 Menurut Valinca, kesuksekan melaksanakan tugas karena latihan keras yang ia jalani sejak 4 Agustus lalu cukup berat. 

Salah satu latihan yang ia jalani membawa baki diisi batu bata dan harus diam bertahan selama 15 menit. 

“Berat sih, tapi itu sudah tanggungjawab kita sebagai pembawa baki,” kata Valinca yang bercita-cita ingin menjadi Korps Wanita Angkatan Darat atau di singkat (Kowad).

“Harapan kami semua termasuk saya, ingin sekali lancar sampai selesai dari penaikan sampai penurunan,”ujarnya.

Pada momen kemerdekaan RI, Valinca juga mengucapkan dirgahayu untuk Indonesia, semoga semakin baik kedepan dan dirinya mengaku, bakal terus bersemangat cinta dan membela tanah air.

Baca juga: Penampilan Yuni Shara Jadi Pemimpin Upacara 17 Agustus Anak PAUD, Nyetrik Pakai Baju Ala Pejuang

Baca juga: AHY dan Annisa Pohan Dapat Hadiah dari Presiden Jokowi, Menang Busana Terbaik Saat Upacara di IKN

Megawati Soekarnoputri Jadi Paskibraka

Sosok yang tak disangka-sangka pernah menjadi paskibraka dan membawa bendera di ultah RI ke-19 beberapa tahun silam ternyata sangat tidak asing.

Megawati Soekarnoputri ternyata pernah menjadi anggota Paskibraka. 

Ia menjadi pembawa bendera Merah Putih dalam Upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Ke-19 RI.

HUT Ke-19 RI ini pada tahun 1964.

Saat itu, Megawati membawa bendera Merah Putih asli yang dijahit oleh sang ibu, Fatmawati. 

Berikut cerita Megawati, putri Presiden Pertama RI Soekarno menjadi anggota Paskibraka. 

“Saya pun sebetulnya Purna-(Paskibraka) juga. Karena saya pernah menjadi seperti kalian.

Pembawa bendera pusaka,” kata Megawati, saat memberikan pengarahan kepada Purna-Paskibraka Duta Pancasila di Istana Merdeka, seperti ditayangkan Youtube Sekretariat Presiden, mengutip Kompas.com (19/8/2021).

“Kalau saya waktu itu Alhamdulillah masih asli. Saya yang membawa,” kata Megawati.

Megawati juga mengungkapkan sejarah bendera Merah Putih, yang warna merah dan putih diambil dari umbul-umbul pada zaman kerajaan Majapahit.

Umbul-umbul yang digunakan ketika itu mengambil warna merah dan putih dari gula kelapa.

“Merah artinya berani, putih suci. Jadi bukan sembarangan. Yang menjahit bendera kebetulan ibu saya, Ibu Fatmawati,” ucap Megawati.

Megawati juga mengungkapkan bahwa ibunya menjahit bendera pusaka saat Indonesia masih dijajah Jepang.

Bak bertanya pada diri sendiri, Megawati pun bertanya apakah ibunya tidak takut menjahit bendera di masa penjajahan.

“Siapa yang tidak takut. Cerita soal bendera pusaka itu juga tidak ada (jarang diceritakan) bahwa (bendera) pernah dipisah (setelah dijahit). Ini sejarah Republik Indonesia,” tutur Megawati.

“Jadi waktu sebelum kemerdekaan ibu saya disuruh bapak saya (Soekarno), ini bukannya nostalgia. Ini sejarah. Ibu saya disuruh menjahit mencari warna merah itu ternyata sulit,” kata Megawati.

Kebetulan pada saat itu ada seorang pengusaha Jepang di Indonesia, Shimizu yang membantu mencarikan kain warna merah.

Bendera Pusaka dijahit oleh Fatmawati pada Oktober 1944, dua minggu sebelum kelahiran putra sulungnya, Guntur Soekarnoputra, menjahitnya setelah Jepang mengizinkan pengibaran bendera Merah Putih dan dikumandangkannya lagu ‘Indonesia Raya’.

Kain yang didapatkan itu kemudian diantarkan langsung ke rumah Bung Karno di Jalan Pegangsaan Timur, mengutip Harian Kompas edisi 16 Agustus 1975.

Namun, karena kondisi kandungan Fatmawatiyang sudah mendekati kelahiran, maka dokter melarangnya untuk menggunakan mesin jahit kaki, akhirnya terpaksa menjahit bendera dengan kedua tangannya.

Bendera itu pun selesai dijahit dalam waktu dua hari dan menjadikannya sebagai yang terbesar di Jakarta setiap kali dikibarkan di halaman rumahnya.

Bendera hasil jahitan Fatmawati itu digunakan ketika upacara Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.

Namun, ketika Belanda menduduki Yogyakarta pada tahun 1948, diceritakan bendera pusaka terpaksa dibelah menjadi dua oleh Mutahar yang ditugaskan oleh Soekarno untuk menyelamatkannya, barulah setelah keadaan aman, bendera itu dijahit kembali seperti semula.

Mengutip dari Sumsel.Tribunnews, selain Megawati, putri Presiden Soekarno lainnya yang juga pernah menjadi anggota Paskibraka di Istana Negara pada upacara 17 Agustus adalah Rachmawati Soekarno Putri.

Rachmawati menjadi anggota Paskibraka pada upacara 17 Agustus 1966, juga sebagai pembawa baki.

Leave a comment