Informasi Terpercaya Masa Kini

Sosok Pendeta Suhardi Ara di Mata Jemaat dan Sahabat,13 Tahun Mengabdi Pribadi Ramah andamp Disiplin

0 4

TRIBUN-SULBAR.COM,MAMUJU– Suhardi Ara (56), seorang pendeta Gereja GKSB Jemaat Imanuel Sendana di Kecamatan Tommo, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) ditemukan tewas tergantung di dala hutan jati di Mamuju, Selasa (13/8/2024) pagi.

Kepergian Suhardi Ara membawa duka mendalam bagi kerabat sesama pendeta, keluarga dan khususnya bagi jemaatnya.

Hal itu terlihat ketika jemaat dan keluarga menangis histeris saat mengetahui Suhardi Ara ditemukan tewas di dalam hutan Jl Soekarno Hatta, Kelurahan Karema, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) pukul 08.30 Wita pagi tadi.

Suhardi Ara sudah 13 tahun sebagai pendeta ia juga tergabung dalam anggota GKSB Mamuju.

Rekan mendiang Suhardi, Pendeta Feber Tombokan mengaku, almarhum Suhardi merupakan sosok yang sangat disiplin dan bijaksana saat ia sedang melakukan pelayanan kepada jemaatnya.

“Kami juga tidak pernah menduga almarhum sampai kejadian seperti ini, tapi sosok Suhardi ini dikenal baik ramah dan disiplin. Dia selalu hadir lebih dulu saat memberikan pelayanan di gereja,” ungkap Feber kepada Tribun-Sulbar.com.

Menurutnya, selama Suhardi menjadi pendeta dia tidak pernah sama sekali terlibat dalam masalah bahkan dia sangat dikenal ramah dan baik, tidak pernah terdengar cerita buruk tentang beliau.

Baca juga: Wanita di Polman Jadi Polwan Gadungan Ternyata Pedagang Barang Campuran, Nyamar Demi Takuti Pesaing

Baca juga: Pendeta Suhardi Ara Diduga Akhiri Hidup Ditemukan dengan Leher Terjerat Tali Tak Ada Tanda Kekerasan

Sehingga kerabatnya dan sesama pendeta sangat merasa kaget dan merasa kehilangan sosok pendeta Suhardi Ara.

“Sejak 2011 almarhum sudah jadi pelayan jemaat atau sudah jadi pendeta, saat ini beliau sudah 13 tahun jadi pendeta,”ungkapnya.

Sebelum kepergian Suhardi, tidak meninggalkan tanda-tanda yang dianggap aneh dia hanya pergi sejak Jumat lalu dan tanpa ada kabar sehingga dikabarkan hilang oleh pihak keluarganya.

Sementara itu tetangga almarhum di Tommo bernama Ancu mengaku, dia merasa kaget setelah mendengar kabar kepergian pendeta Suhardi.

Kata dia,sosok Suhardi dalam hidup bertetangga itu sangat peramah dan baik ia juga suka bergaul.

“Iya kasian baik sekali itu, biasa datang ke rumah cerita-cerita, selama bertetangga dia sangat ramah dan sopan kepada siapa pun,” kata Ancu.

Sebelumnya diberitakan, lokasi penemuan jenazah Suhardi tak jauh dari kediamannya di Mamuju.

Ketika ditemukan, leher korban terjerat lilitan tali dalam kondisi terikat di pohon.

Korban diduga tewas karena gantung diri, setelah dinyatakan hilang sejak Jumat (9/8/2024) lalu atau empat hari lalu.

Namun polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus meninggalnya pendeta Gereja GKSB di Kecamatan Tommo Mamuju itu.

Pantauan Tribun-Sulbar.com, jenazah korban nampak bersandar di pohon dengan seutas tali warna biru yang terikat di bagian leher almarhum.

Kondisi jasad korban sudah berwarna hitam dan mengeluarkan bau tak sedap di sekitar lokasi kejadian.

Dalam proses indentifikasi oleh polisi tidak ada tanda-tanda kekerasan ditemukan  terhadap tubuh korban.

Dokter Forensik AKBP dr Mauluddin mengatakan, dalam peristiwa meninggalnya korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau tanda-tanda penganiyaan fisik.

“Pada tubuh korban kami menemukan tanda-tanda mati lemas (kekurangan oksigen) berhubungan dengan intra vital (lilitan tali pada daerah leher). lilitan terjadi saat korban masih hidup, jadi memang tanda-tanda gantungan,” ujar dr Mauluddin kepada wartawan.

Soal gantungan tersebut, polisi masih mendalami  terkait adanya tali yang melilit pada bagian leher korban.

Dia menambahkan, jasad korban sudah di bawa ke RS Bhayangkara Mamuju untu dilakukan pemeriksaan dan jasad korban akan di kembalikan ke rumah duka untuk disemayamkan.

Diberitakan sebelumnya, Pendeta bernama Suhardi Ara (56) asal Desa Sendana, Kecamatan Tommo, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) ditemukan tak bernyawa di dalam hutan, yang berada tak jauh dari rumahnya di Jl Soekarno Hatta, Kelurahan Karema, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Selasa (13/8/2024).

Mayat Suhardi Ara ditemukan sekitar pukul 08.30 Wita pagi.

Kondisi mayat korban sudah mengeluarkan bau tak sedap di sekitar lokasi penemuan.

Petugas kepolisian sedang berada di lokasi di atas bukit untuk mengevakuasi jenazah korban. 

“Iya benar itu pak Pendeta yang kemarin dikabarkan hilang sekarang ditemukan meninggal dunia,” kata salah satu kerabat korban kepada Tribun-Sulbar.com.

Pantauan Tribun-Sulbar.com, nampak keluarga almarhum sedang berada di lokasi penemuan mayat yang tak jauh dari Kantor KPU Provinsi Sulawesi Barat.

Tribun-Sulbar.com juga masih mengumpulkan informasi soal penyebab kematian Pendeta bernama Suhardi Ara itu.

Hilang 4 Hari Lalu

Suhardi Ara sebelumnya dikabarkan hilang sejak empat hari lalu.

Suhardi meninggalkan rumahnya yang di Kota Mamuju sejak Jumat (9/8/2024)  pada pukul 11.00 Wita siang.

Namun sejak kepergian Suhardi dia tidak pernah kembali ke rumahnya, sehingga pihak keluarga menyatakan hilang.

Pihak keluarga bernama Maspri mengaku, sudah empat hari ia mencari Suhardi namun sampai saat ini belum ditemukan bahkan kabar keberadaanya sampai saat ini masih dicari tahu oleh keluarga.

“Sejak kepergiannya Jumat lalu kami belum ada mendapat kabar dari Suhardi Ara, bahkan nomor telepon tidak aktif,” ungkap Maspri kepada wartawan, Senin (12/8/2024). (*)

Leave a comment