Informasi Terpercaya Masa Kini

Kisah Ibu Tien Soeharto Pernah Bersikap Dingin ke Ayah Prabowo,Ogah Tegur Sapa,Terkuak Pemicunya

0 5

TRIBUNTRENDS.COM – Kisah tentang keluarga Presiden RI ke-2 Soeharto alias Keluarga Cendana memang selalu menarik untuk disimak.

Tak terkecuali kisah Siti Hartinah atau Ibu Tien dengan besannya, Sumitro Djojohadikusumo.

Diketahui, istri Soeharto itu pernah bersikap dingin kepada ayah dari Prabowo Subianto.

Seperti apa kisah lengkapnya?

Semasa hidupnya, Ibu Tien dikenal sebagai sosok yang tegas namun bersahaja.

Baca juga: Hobi Para Ibu Negara RI, Ibu Tien Soeharto Gemar Masak, Iriana Jokowi Nongkrong di Pasar Burung

Salah satunya ialah kisah unik ketika keturunan Mangkunegara III itu tengah merayakan ulang tahunnya.

Dilansir dari Surya.co.id, empat orang pengamen diundang secara langsung oleh Presiden Soeharti untuk memeriahkan ulang tahun Ibu Tien kala itu.

Keempat pengamen jalanan yang beruntung itu adalah Arie Langoe alias Munari Arie, Matiyas, Obos Gembok alias Suherman, dan Yanto Bule.

Akhirnya, mereka diundang ke rumah Soeharto pada 23 Agustus 1986 dan mengenakan seragam kemeja batik dan celana putih.

Tangan mereka menggenggam alat musik yang akan dimainkan.

Soeharto kemudian memberikan hadiah gitar langsung kepada Arie cs.

Mereka juga berfoto bersama Soeharto dan Ibu Tien. Senyum tampak di wajah keempat pengamen yang mengapit ibu negara dan presiden pada saat itu.

Cerita menarik lain tentang Ibu Tien adalah sikapnya terhadap ayah Prabowo Subianto, Sumitro Djojohadikusumo.

Cerita tersebut dikutip dari Intisari yang memuat artikel Majalah Intisari edisi Juli 2000 dengan judul “Sumitro Djojohadikusumo; Begawan yang Gemar Mengkritik”

Pada saat pemerintahan Soeharto, praktik kolusi menjadi perbincangan bahkan Sumitro memberikan kritiknya.

“Saya tidak setuju ada kolusi dengan alasan apa pun. Hal itu harus diberantas!” ujarnya kala itu.

Sumitro harus berurusan dengan Ibu Tien setelah ia menyelesaikan tender impor cengkeh.

Sumitro dikejutkan oleh laporan Ali Moertopo bahwa Ibu Tien Soeharto marah-marah kepadanya.

Ibu Tien berharap Sukamdani yang mendapat tender, tapi kenyataannya yang menang Probosutedjo dan Liem Sioe Liong.

Sejak peristiwa itu, lebih dari setahun Ibu Tien tak mau menegur Sumitro.

Kalau mereka berjumpa, Ibu Negara itu melengos, membuang muka.

Biarpun begitu, terhadap Dora Sigar, istri Sumitro, sikap Ibu Tien tetap baik dan mau mengajak bicara.

Meski lima kali menjabat menteri di masa Orde Lama dan Orde Baru, Sumitro tetap rendah hati. 

Ibu Tien Soeharto Keturunan Ningrat, Inilah Sosok Kakeknya, Seorang Raja, Dikenal Berjiwa Seni

Publik tentu sudah familiar dengan sosok Raden Ayu Siti Hartinah alias Ibu Tien yang merupakan istri Presiden RI ke-2 Soeharto.

Ibu Tien punya jasa yang besar di era pemerintahan Soeharto, salah satunya mewujudkan larangan poligami.

Seperti diketahui, Ibu Tien merupakan keturunan ningrat dari Keraton Mangkunegaran Solo, Jawa Tengah.

Tak banyak yang tahu, Ibu Tien ternyata adalah cucu dari seorang raja.

Baca juga: 4 Ibu Negara RI dengan Hobinya, Ibu Tien Soeharto Suka Masak, Hobi Iriana Jokowi Paling Unik

Ia merupakan canggah atau cucu dari Mangkunegara III, raja yang ketiga di Kadipaten Mangkunegaran.

Mangkunegara III lahir pada tanggal 16 Januari 1803 dengan nama Bandara Raden Mas Sarengat.

Ia adalah anak dari Kanjeng Pangeran Aria Natakusuma dan Raden Ayu Hatmanti Hatmohoedojo, putri pertama dari Mangkunagara II dari permaisuri.

Mangkunegara III memerintah Kadipaten Mangkunegaran dari tahun 1835 hingga 1853.

Ia dikenal sebagai raja yang berjiwa seni dan budaya.

Kemudian memiliki ketertarikan yang besar terhadap pewayangan dan pedalangan.

Bahkan juga mengembangkan kesenian tari dan karawitan di Mangkunegaran.

Ibu Tien Soeharto mewarisi darah kerajaan dari garis ibunya.

Ia lahir pada tanggal 23 Agustus 1923 di Desa Jaten, Surakarta.

Ia merupakan anak kedua dari KPH Soemoharjomo dan Raden Ayu Hatmanti Hatmohoedojo.

Ia juga merupakan canggah Mangkunagara III dari garis ibu.

Ibu Tien Soeharto tidak hanya terkenal sebagai ibu negara yang setia menemani suaminya selama 32 tahun memimpin Indonesia di masa Orde Baru.

Ia juga memiliki peran dan kontribusi yang besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Ia merupakan salah satu pelopor Laskar Putri Indonesia, sebuah organisasi perempuan yang terlibat dalam membantu laskar gerilyawan melawan penjajah Belanda dan sekutu.

Ia bergabung dengan laskar dan membantu perjuangan para gerilyawan memperjuangkan kemerdekaan tahun 1945-1949.

Ibu Tien Soeharto juga berpengaruh dalam pelarangan poligami bagi pejabat di Indonesia.

Sebagai penggerak Kongres Wanita Indonesia, ia mendesak perlunya larangan poligami yang akhirnya keluar dalam wujud Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1983.

Baca juga: Kisah Pilu 3 Ibu Negara Wafat Mendahului Suami, Ibu Tien Soeharto Meninggal karena Serangan Jantung

Peraturan yang tegas melarang PNS untuk berpoligami dan juga UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.

Dari artikel ini, kita dapat melihat bahwa Ibu Tien Soeharto adalah sosok wanita yang memiliki jejak keturunan kerajaan yang berpengaruh dalam sejarah Indonesia.

Ia adalah wanita kerajaan yang menjadi ibu negara dan pejuang kemerdekaan.

Selain itu Ibu Tien Soeharto terkenal memiliki banyak kisah menarik yang tercatat dalam sejarah.

Termasuk salah satunya pertemuannya dengan Ratu Elizabeth II yang menyaksikan pembuatan kue putu.

Tribuntrends/GridPop/Intisari

Leave a comment