Informasi Terpercaya Masa Kini

6 Vitamin Terbukti Efektif Menurunkan Gula Darah,Solusi Bagus untuk Pasien Diabetes

0 7

TRIBUNHEALTH.COM – Informasi terkait penggunaan vitamin dan suplemen untuk membantu menurunkan gula darah pada penderita diabetes atau pradiabetes menyoroti pentingnya manajemen gula darah bagi individu dengan kondisi tersebut.

Gula darah yang terkendali dapat membantu mencegah komplikasi serius dan meningkatkan kualitas hidup bagi penderita diabetes.

Vitamin dan mineral memainkan peran kunci dalam diet harian penderita diabetes, dan kecukupan nutrisi ini dapat mendukung fungsi tubuh secara optimal.

Makanan adalah sumber utama vitamin dan mineral, dan konsumsi makanan sehat sangat dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.

Meskipun demikian, ada situasi di mana kekurangan vitamin tertentu dapat terjadi, baik karena faktor makanan, gaya hidup, atau penggunaan obat-obatan tertentu.

Suplemen menjadi opsi untuk mengatasi kekurangan nutrisi tersebut.

Beberapa vitamin dan mineral tertentu dilaporkan dapat membantu menurunkan gula darah pada penderita diabetes atau pradiabetes.

Sebagai contoh, vitamin D dan magnesium diketahui memiliki peran dalam regulasi gula darah.

Vitamin D dapat meningkatkan sensitivitas insulin, sedangkan magnesium dapat membantu mengatur kadar gula darah.

Baca juga: Peringatan Kesehatan: Batas Konsumsi Gula-Garam yang Disarankan Agar Terhindar dari Risiko Diabetes

Namun, sebelum mengonsumsi suplemen, disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan terlebih dahulu, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi medis khusus atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Penting untuk diingat bahwa suplemen sebaiknya tidak menggantikan pola makan sehat, dan konsumsi berlebihan vitamin atau mineral juga dapat memiliki efek samping negatif.

Oleh karena itu, penggunaan suplemen sebaiknya dilakukan dengan pertimbangan dan pengawasan dari tenaga medis yang berkompeten.

Mengadopsi dari beberapa sumber, inilah sederet vitamin dan suplemen yang membantu menurunkan kadar gula darah:

1. Vitamin B1

Banyak artikel menyoroti potensi kekurangan tiamin atau vitamin B1 pada beberapa penderita diabetes dan pentingnya menjaga kadar tiamin yang tepat dalam tubuh.

Tiamin merupakan nutrisi esensial yang berperan dalam berbagai sistem tubuh, sehingga kekurangan tiamin dapat berdampak negatif, terutama terkait dengan neuropati atau kerusakan saraf.

Menurut informasi dari Very Well Health, kekurangan tiamin dapat menjadi penyebab beberapa jenis neuropati, yang dapat mengakibatkan gangguan fungsi saraf dan merusak sistem saraf.

Untuk mengatasi kekurangan ini, suplemen vitamin B1 dapat menjadi solusi yang membantu memperbaiki kondisi tersebut pada penderita diabetes.

Sementara suplemen dapat menjadi opsi, makanan juga dapat menjadi sumber alami tiamin.

Baca juga: Terobosan Baru: Terapi Menjanjikan Penurunan Gula Darah bagi Penderita Diabetes!

Beberapa makanan yang kaya akan tiamin termasuk asparagus, hati sapi, kacang hitam, edamame, telur, lentil, kacang macadamia, dan daging babi.

Dengan memasukkan makanan-makanan ini ke dalam pola makan sehat, penderita diabetes dapat memastikan bahwa mereka mendapatkan cukup tiamin dari sumber alami.

Penting untuk diingat bahwa sebelum mengonsumsi suplemen atau mengubah pola makan, konsultasi dengan profesional kesehatan adalah langkah yang bijaksana.

Ini karena kebutuhan nutrisi dapat bervariasi dari individu ke individu, dan pengawasan medis dapat membantu menentukan strategi terbaik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi penderita diabetes dan mencegah kekurangan tiamin atau nutrisi lainnya.

2. Vitamin B12

Sejumlah artikel ilmiah menggarisbawahi pentingnya perhatian terhadap kekurangan vitamin B12, terutama bagi mereka yang hidup dengan diabetes tipe 2.

Vitamin B12 memiliki peran vital dalam fungsi sistem saraf dan produksi sel darah merah, sehingga kekurangan vitamin ini dapat memiliki dampak serius pada kesehatan.

Sumber makanan yang kaya akan vitamin B12 mencakup hati sapi, kerang, produk susu, telur ayam, ikan, dan daging.

Penting untuk diingat bahwa vitamin B12 tidak ditemukan pada tanaman, sehingga orang yang mengikuti pola makan nabati perlu memperhatikan asupan vitamin B12 mereka dan mungkin perlu mempertimbangkan suplemen sebagai sumber tambahan.

Pentingnya vitamin B12 bagi penderita diabetes, terutama diabetes tipe 2, dapat terkait dengan risiko neuropati, yaitu kerusakan saraf yang sering terjadi pada penderita diabetes.

Oleh karena itu, dalam beberapa kasus, suplemen vitamin B12 direkomendasikan, terutama bagi mereka yang telah mengalami neuropati yang sudah berlangsung lama atau rumit.

Baca juga: Waspadai Konsumsi 5 Jenis Ikan untuk Penderita Diabetes, Ini Daftar yang Sebaiknya Dihindari

Perlu dicatat bahwa sebelum mengonsumsi suplemen, konsultasi dengan profesional kesehatan sangat dianjurkan.

Hal ini karena kebutuhan nutrisi dapat bervariasi, dan pengawasan medis dapat membantu menentukan dosis dan durasi suplemen yang tepat sesuai dengan kebutuhan individu.

Dengan memahami pentingnya vitamin B12 dalam manajemen diabetes, individu dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memastikan kesehatan mereka yang optimal.

3. Vitamin D

Sebuah penelitian tahun 2019 telah menyoroti hubungan antara vitamin D, paparan sinar matahari, dan penurunan risiko diabetes tipe 2.

Vitamin D, juga dikenal sebagai vitamin sinar matahari, dihasilkan oleh tubuh ketika terpapar sinar ultraviolet matahari.

Kadar vitamin D yang rendah dapat memiliki efek negatif pada tubuh, termasuk peningkatan risiko diabetes tipe 2.

Penelitian tersebut menemukan bahwa vitamin D dapat meningkatkan sensitivitas insulin, yang pada gilirannya membantu menurunkan kadar gula darah dan risiko diabetes tipe 2.

Para peneliti juga menemukan bahwa suplemen vitamin D dapat efektif dalam menurunkan kadar gula darah.

Selain itu, paparan sinar matahari secara teratur juga dikaitkan dengan penurunan kadar gula darah, menunjukkan pentingnya mendapatkan cukup sinar matahari sebagai sumber alami vitamin D.

Baca juga: Waspadai 7 Gejala Diabetes yang Terlihat pada Kulit, Termasuk Munculnya Kutil dan Ketiak Menghitam

Studi tambahan yang dilakukan pada tahun 2015 menunjukkan bahwa mengonsumsi suplemen vitamin D setiap hari selama dua bulan dapat menghasilkan penurunan kadar gula darah pada peserta.

Hasil ini menunjukkan potensi vitamin D sebagai suplemen yang dapat membantu mengelola gula darah dan mencegah diabetes tipe 2.

Tak hanya dari sinar matahari, vitamin D juga dapat ditemukan dalam berbagai makanan, termasuk hati sapi, ikan berlemak, kuning telur, jamur, produk susu, dan cereal.

Oleh karena itu, menerapkan pola makan seimbang yang mencakup sumber-sumber vitamin D ini juga dapat menjadi strategi untuk menjaga kadar gula darah dalam batas normal dan mengurangi risiko diabetes tipe 2.

4. Magnesium

Magnesium, sebuah mineral umum yang terdapat dalam berbagai makanan, telah terbukti memiliki peran krusial dalam menjaga kesehatan tubuh, terutama dalam mengatur tekanan darah, fungsi otot, irama jantung, dan kadar gula darah.

Penelitian telah menunjukkan bahwa diet dengan asupan magnesium yang cukup dapat berkontribusi pada penurunan risiko diabetes, menunjukkan keterlibatan magnesium dalam metabolisme glukosa.

Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2019 memberikan bukti lebih lanjut terkait manfaat magnesium terhadap kesehatan gula darah, khususnya pada individu dengan diabetes tipe 2.

Studi tersebut menunjukkan bahwa mengonsumsi suplemen magnesium secara oral dapat mengurangi resistensi insulin pada partisipan dan meningkatkan regulasi glikemik.

Resistensi insulin, yang merupakan ciri khas diabetes tipe 2, dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah.

Dengan mengurangi resistensi insulin, magnesium membantu meningkatkan kemampuan tubuh untuk menggunakan insulin secara efektif dalam mengatur gula darah.

Baca juga: Penelitian Terbaru Mengungkap: Ngemil Sebelum Tidur Bisa Pertahankan Kadar Gula Darah Tetap Stabil

Hal ini menjadikan magnesium sebagai salah satu elemen penting dalam strategi pencegahan dan pengelolaan diabetes tipe 2.

Penting untuk diingat bahwa sumber magnesium dapat ditemukan dalam berbagai makanan sehari-hari, termasuk kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran hijau, dan ikan.

Memastikan asupan magnesium yang mencukupi melalui pola makan seimbang dapat menjadi langkah yang bermanfaat dalam menjaga kesehatan gula darah dan mengurangi risiko diabetes tipe 2.

5. Kayu manis

Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2020 menyoroti potensi kayu manis, yang berasal dari kulit pohon kayu manis, sebagai agen yang dapat membantu mengontrol gula darah pada individu dengan kondisi pradiabetes.

Pradiabetes adalah kondisi pra-stadium sebelum seseorang mengembangkan diabetes tipe 2, di mana kadar gula darah lebih tinggi dari normal tetapi belum mencapai tingkat diabetes.

Studi yang diterbitkan dalam Journal of the Endocrinology Society melibatkan 54 orang dewasa dengan pradiabetes yang secara acak dibagi menjadi dua kelompok.

Satu kelompok menerima tiga dosis kayu manis sebanyak 500 miligram setiap hari, sedangkan kelompok lainnya menerima tiga dosis harian obat palsu atau plasebo.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka yang menerima kayu manis mengalami penurunan kadar gula darah setelah puasa semalaman dibandingkan dengan mereka yang menerima plasebo.

Baca juga: Adanya Flek Hitam Bisa Menjadi Ciri Khusus Mengidap Suatu Penyakit

Temuan ini menunjukkan bahwa kayu manis dapat memiliki efek menguntungkan dalam mengendalikan gula darah pada individu dengan pradiabetes.

Meskipun temuan ini menarik, penting untuk diingat bahwa penelitian ini memerlukan lebih banyak penelitian untuk memvalidasi hasilnya dan memahami mekanisme kerja kayu manis dalam mengontrol gula darah.

Meskipun demikian, potensi kayu manis sebagai suplemen alami yang dapat membantu mengelola pradiabetes memberikan harapan tambahan dalam pendekatan pencegahan dan pengelolaan diabetes tipe 2.

6. Lidah buaya

Lidah buaya, tanaman yang telah lama dianggap memiliki berbagai manfaat kesehatan, termasuk sifat penurun gula darah, semakin mendapat perhatian dalam tinjauan studi klinis.

Sebuah tinjauan tahun 2016 terhadap delapan studi klinis menyoroti potensi lidah buaya untuk meningkatkan kontrol glikemik, atau glukosa darah, pada individu dengan pradiabetes dan diabetes tipe 2.

Studi ini menunjukkan bahwa penggunaan lidah buaya secara oral dapat memberikan kontribusi positif dalam mengelola kadar gula darah pada mereka yang berisiko mengalami diabetes tipe 2 atau yang telah didiagnosis dengan kondisi tersebut.

Lidah buaya, yang tersedia dalam bentuk jus, ekstrak, dan suplemen makanan, memberikan pilihan yang beragam bagi individu yang ingin mengambil manfaat dari tanaman ini.

Tinjauan lain pada tahun 2016 juga menegaskan bahwa lidah buaya memiliki manfaat signifikan dalam menurunkan kadar gula darah, khususnya pada orang dengan pradiabetes.

Hasil ini memberikan dorongan lebih lanjut terhadap potensi lidah buaya sebagai komponen alami yang dapat membantu mengelola risiko diabetes dan mempertahankan kontrol glikemik.

Namun, penting untuk diingat bahwa konsumsi lidah buaya juga perlu diatur.

Baca juga: Studi Terbaru: Ahli Nutrisi Ungkap Nutrisi Kunci yang Penting untuk Menurunkan Gula Darah

Meskipun tersedia dalam bentuk jus yang dapat diminum, ekstrak, dan suplemen makanan, disarankan untuk tidak mengonsumsi lebih dari satu minuman lidah buaya per hari untuk menghindari risiko diare.

Sebelum mengambil keputusan untuk mengonsumsi lidah buaya atau produk turunannya secara rutin, konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk memastikan kecocokan dan dosis yang tepat sesuai dengan kebutuhan individu.

Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lainnya di sini.

Leave a comment