Informasi Terpercaya Masa Kini

5 Parenting Axel Clash of Champions Jadi Anak yang Pintar!

0 14

Mengasuh anak menjadi sebuah seni yang memerlukan pendekatan yang tepat dan penuh kasih sayang. Dengan dunia yang semakin kompetitif ini, banyak orangtua yang berusaha mencari cara terbaik untuk memastikan anak-anak mereka tumbuh menjadi individu yang berprestasi.

Dengan viralnya Clash of Champions by Ruangguru, banyak peserta dari reality game show itu yang dikenal oleh netizen. Salah satunya adalah Axel Giovanni Hartanto atau akrab disapa Axel.

Axel tidak hanya dikenal sebagai anak muda yang berbakat, tetapi juga memiliki kecerdasan yang mengagumkan. Ia juga penuh semangat belajar dan ambisius mengejar keinginan.

Banyak yang penasaran bagaimana Axel dididik oleh orangtuanya di rumah nih. Seperti apa?

Berikut Popmama.com rangkum parenting Axel Clash of Champions jadi anak yang pintar! Sang Mama ternyata ibu rumah tangga.

1. Axel tidak pernah diasuh ART sejak usia 3 tahun

Parenting Axel Clash of Champions diungkapkan oleh akun Instagram @axel_great_moments. Akun tersebut merangkum perjalanan dan prestasi Axel sejak sekolah dasar lho.

Akun itu menjelaskan kalau orangtua Axel tidak punya cara parenting khusus.  Sang Mama hanya ibu rumah tangga yang full mengurus Axel dari kecil.

“Banyak yang DM nanya tentang parenting. Saya bingung jawabnya karena semua mengalir saja. Kebetulan saya ibu rumah tangga yang bisa full mendampingi anak. Sejak usia Axel 3 tahunan sudah tidak dibantu ART (asisten rumah tangga),” tulis caption-nya.

2. Mama Axel full mengurus anaknya, banyak bermain setiap hari

Sang Mama mengungkapkan kalau dulu belum ada gadget yang masif diberikan ke anak. Sehingga yang dilakukannya setiap hari dengan si Kecil yakni mengajaknya bermain berbagai permainan.

Axel sudah rutin dibacakan buku sejak kecil lho oleh sang Mama.

“Saya memberikan waktu, tenaga, pikiran, kasih sayang dan perhatian ke anak-anak. Waktu itu belum pegang gadget jadi tiap hari dilalui dengan banyak bermain. Saya senang membacakan buku cerita saat mau tidur siang,” lanjutnya.

3. Bonding orangtua dan anak jadi kuncinya

Diungkapkan dalam postingan tersebut kalau bonding antara orangtua dan anak sangat penting. Hubungan kuat yang terbentuk antara orangtua dan anak membangun rasa percaya diri dan keterikatan yang kuat.

“Dari situ banyak sekali yang didapat anak, bonding antara orangtua dan anak, bisa menyampaikan pesan-pesan moral, meningkatkan daya imajinasi, kreativitas, pengetahuan, bisa mengasah motorik kasar dan halus pada anak,” jelas orangtua Axel.

Bonding antara orangtua dan anak memainkan peran yang sangat penting dalam perkembangan kecerdasan. Ketika ikatan emosional yang kuat terjalin, anak merasa lebih aman dan dicintai, yang pada gilirannya menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar dan berkembang.

Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang memiliki hubungan erat dengan orangtua mereka cenderung memiliki keterampilan sosial yang lebih baik, kemampuan bahasa yang lebih kuat, dan performa akademis yang lebih tinggi.

Interaksi yang positif, seperti membaca bersama, bermain, dan berbicara, merangsang perkembangan otak anak dan memperkuat koneksi neural yang mendasari kemampuan kognitif.

4. Memakai sistem reward yang tidak berlebihan

Hubungan yang kuat dapat membangun rasa percaya diri dan rasa ingin tahu pada anak, mendorong mereka untuk mengeksplorasi dan belajar lebih banyak tentang dunia di sekitar mereka.

Komunikasi yang terjalin baik membuat orangtua lebih memahami anak. Ini membuat anak merasa didengar dan dianggap lho. Untuk menyemangati Axel saat itu, sang Mama memberikan reward sederhana dan tidak berlebihan.

“Saya menggunakan reward stiker bikinan sendiri, kertas warna bentuk lingkaran diberi gambar senyum dan lain-lain, seperti emoticon untuk melatih kedisiplinan anak. Namun, pada intinya yang paling penting penuhi anak dengan cinta dan perhatian yang tidak terbatas dan tidak bersyarat,” pungkasnya.

Oleh karena itu, investasi waktu dan perhatian dalam membangun hubungan yang kuat dengan anak sangatlah penting. Ini yang dirasakan oleh orangtua Axel meski tanpa sadar.

Tindakan yang dilakukan orangtua Axel mendukung kecerdasan dan perkembangan si Kecil Axel secara keseluruhan.

5. Kaya pengalaman sejak kecil membentuk Axel saat ini

Orangtua Axel juga tidak membatasi ruang gerak sang Anak untuk bereksplorasi. Sejak kecil orangtua Axel berusaha mendorongnya dengan memberikan yang terbaik.

Tidak hanya secara akademis melainkan juga berusaha untuk mengembangkan bakatnya yang lain. Sang Mama menyebut di Clash of Champions by Ruangguru, sang Anak punya pengalaman dan keluarga baru yang berharga untuk hidupnya kelak.

“Axel banyak mendapatkan pengalaman dan keluarga baru yang luar biasa dan tak terlupakan. Masih banyak kekurangan dan kelemahan, tapi harapannya lewat acara Clash of Champions ini bisa memberikan manfaat dan bisa menginspirasi teman-teman untuk terus bersemangat dan pantang menyerah dalam meraih prestasi dan sukses kedepannya nanti. No pain, no gain,” tutur orangtua Axel.

Itulah tadi parenting Axel Clash of Champions jadi anak yang pintar. Ingat, kedekatan antara anak dan orangtua jadi faktor penting nih!

Baca juga:

  • 7 Strategi Belajar Xaviera Clash of Champions, Menawan dan Inspiratif!
  • 6 Fakta Menarik Maxwell Clash of Champions, Sering Bicara Bahasa Jawa
  • 6 Fakta Menarik Sandy Clash of Champions, Suka TWICE dan Kerap Ngonser
Leave a comment