Informasi Terpercaya Masa Kini

3 Tahun Kerja Jadi TKW,Wanita Ini Kaget Pulang Rumah Masih Anyaman Bambu,Tabiat Suami Terbongkar

0 41

SURYA.co.id – Tiga tahun kerja keras jadi Tenaga Kerja Wanita (TKW), wanita ini kaget rumahnya masih anyaman bambu.

Padahal, ia selama ini sering mengirim uang kepada suaminya untuk kebutuhan sehari-hari dan merenovasi rumah mereka.

Tapi ternyata sang suami justru memakainya untuk foya-foya.

Kisah TKW itu viral di postingan akun TikTok @papahkafi2.

Akun itu tampak mengunggah sejumlah video yang berisi curahan hati seorang wanita yang ditipu suaminya.

Baca juga: Digaji Rp 18 Juta Sebulan, TKW Malaysia Wajib Lembur 2 Hari Tiap Minggunya, Tak Masuk Dipotong Cuti

Unggahan tersebut tampak diunggah pada Rabu (7/8/2024) dengan keterangan bertuliskan:

“Menjadi TKW d tipu oleh suaminya” tulis keterangan dalam unggahan tersebut.

Dalam video berdurasi 53 detik tersebut tampak seorang wanita muda tengah menceritakan kisah pilunya sembari terisak menahan tangis.

Ia tampak mengungkap kisahnya dan menceritakan kisah pilunya tersebut.

“Dengan senang hati saya pulang, ketemu sama keluarga, sama anak, sama suami saya seneng banget ketemu sama keluarga. 

 

Habis pulang ternyata, yang di foto itu rumah tetangga.

Saya pulang rumahnya masih kayak begini, saya sudah korban waktu dengan anak-anak.

Habis ninggalin anak-anak ternyata setelah pulang rumahnya tetep kayak begini” ungkap wanita tersebut sembari menangis.

Baca juga: Cuma Lulusan SMP, Ibu Rela Jadi TKW dan Rawat Majikan Cacat Demi Bahagiakan Anak, Cuek Dihujat

Tampak dalam video memperlihatkan kondisi rumah wanita tersebut yang masih terbuat dari anyaman bambu sebagai dindingnya dan tampak di sejumlah ruangan masih terdapat lubang-lubang.

Dalam video lainnya yang diunggah oleh akun yang sama pada Kamis (8/8/2024) tampak kembali mengungkap sosok wanita yang ditipu suaminya tersebut selama bekerja menjadi TKW.

Dalam video berdurasi 52 detik tersebut terdapat keterangan bertuliskan:

 “seorang istri jadi TKW di bohongi sama suami nya,gaji 3 tahun habis buat poyah2” tulis keterangan dalam video tersebut.

Diketahui jika TKW yang telah bekerja selama bertahun-tahun tersebut ditipu oleh sang suami.

Suami dari wanita tersebut tampak mengirimkan sejumlah bukti foto yang seolah-olah menunjukkan bahwa rumahnya telah diperbaiki dari hasil kerja sang istri.

Namun rupanya foto tersebut adalah foto rumah tetangga, sementara itu uang yang dikirim oleh sang istri untuk suaminya justru habis dipakai untuk bermain “perempuan”.

Tampak wanita tersebut cukup terpukul atas apa yang dialaminya, ia menceritakan sembari menangis terisak.

“Iya dimarah-marahin, kamu itu sering ngontrak terus sering nunggak terus gitu. Lha gimana, saya cuman bisa nangis mas, saya cuman bisa nangis.

Cuma uangnya habis, semoga bisa kekumpul lagi ya sudah alhamdulillah buat bayar bank, belum lainnya” ungkap wanita tersebut.

Wanita tersebut tampak membenarkan jika uang yang telah ia kumpulkan selama bekerja menjadi TKW habis dipakai suami untuk “main perempuan” dan main judi.

Unggahan tersebut menyedot atensi publik dengan mendapat ribuan suka dan ratusan komentar beragam dari netizen.

Di kisah lain, meski cuma lulusan SMP, seorang ibu tak menyerah berjuang demi kebahagian anak-anaknya.

Ibu tersebut rela jadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Taiwan.

Tugasnya begitu berat, selain jadi pembantu, ia juga harus merawat mejikannya yang cacat akibat kecelakaan.

Tapi seberat apapun pekerjaannya, demi mengangkat derajat anak-anaknya, ibu tersebut melakoninya selama 10 tahun.

Kisahnya viral menuai banyak dukungan dan pujian, meski ada juga beberapa yang menghujatnya.

Berikut rangkuman kisah lengkapnya.

1. Rawat Majikan Cacat

Titi Tilah aktif di kanal YouTube-nya dan kerap membagikan kesehariannya melalui video-video yang ia unggah.

Pagi-pagi sekali, ia sudah harus membopong majikannya untuk mandi dan memakaikan baju.

Serta mengurus keperluan sang majikan yang hendak bekerja.

Titi juga harus ikut sang majikan ke kantor.

Tentu ia sendiri juga harus bersiap-siap setelah beres mengurusi majikannya tersebut.

2. Masih Saja Dihujat

Menurutnya, orang hanya dapat menilai apa yang Titi Tilah kerjakan mudah dan gampang.

Bahkan, tak sedikit dari warganet yang mengkritik pekerjaan dari Titi Tilah ini terlalu kasar dan terburu-buru.

Padahal Titi Tilah mengaku, itu semua ia lakukan lantaran ia harus mampu mengejar waktu di pagi hari.

Agar sang majikan tidak terlambat sampai ke kantor.

“Jadi saya dari dulu itu memegang omongan dari bos saya.

Satu, harus tepat waktu, tidak boleh yang namanya terlambat,” kata Titi Tilah.

“Kalau di Taiwan, itu tidak boleh yang namanya telat, kalau pengen dihargai sama seseorang.

Kita harus tepat waktu,” sambungnya.

“Kalau dibilang saya terlalu kasar, terlalu cepat, ya emang, emang harus begitu,” tegasnya.

TKW ini sering dituding terlalu kasar dengan sang majikan.

Padahal, Titi Tilah melakukan itu semua lantaran ia harus mampu membagi waktu agar sang majikan tidak terlambat sampai ke kantor.

“Jadi saya tu menghargai waktu, seandaianya saya setengah delapan harus keluar dari rumah (berangkat bekerja), dua jam sebelum berangkat kerja tu harus menyiapkan bos dulu,” jelas Titi Tilah.

“Memandikan, mengganti baju, memakai celana, pakai sepatu, bopong ke kursi roda.

Satu jam nggak cukup, paling tidak itu dua jam, itu persiapan buat bos sendiri,” sambungnya.

3. Bak Mengurus Anak Sendiri

Titi telah bekerja menjaga majikan yang ia panggil ‘mas bos’ itu selama 10 tahun.

Tentu kedekatan yang terjalin tak perlu diragukan lagi.

Bahkan Titi Tilah mengurus majikannya tersebut sudah seperti ia mengurus anaknya sendiri.

4. Dicibir Bukan Muhrim

Namun ternyata pekerjaan Titi ini banyak mendapatkan hujatan pedas.

Lantaran ia mengurus majikan yang berjenis kelamin laki-laki, Titi Tilah sampai dituding mendapatkan gaji yang haram.

“Dan sekarang pun banyak komentar-komentar yang pedas.

Seperti ‘bukan muhrim, haram menjaga seorang laki-laki, kasihan anaknya dikasih uang haram,’ kayak gitu,” tutur Titi Tilah.

“Terus kalau haramnya itu dari mana?

Saya di sini juga nggak menjual diri gitu,” ucap Titi Tilah dengan suara yang sedikit bergetar.

“Saya bekerja dengan tenaga, saya harus membopong setiap hari, membantu orang lain yang berkebutuhan khusus, membutuhkan tenaga saya, dan saya digaji karena kerja keras saya,” sambungnya.

5. Ingin Angkat Derajat Anak

Pilihan untuk menjadi seorang TKI bukanlah pilihan yang mudah.

Semua dilakukan Titi Tilah untuk mengangkat derajat kedua anaknya yang ada di kampung halaman, Indonesia.

“Saya memang orangnya kayak gini, minim pendidikan.

Dibilang ‘pendidikan cuma SMP, bisanya apa sih, paling cuma jadi pembantu saja’, ya nggak apa-apa, emang itu kemauan saya,” kata Titi Tilah.

“Kepengen membahagiakan kedua anak saya, supaya anak saya lebih dihargai orang lain, ataupun bisa seperti orang lain,” ujarnya.

“Jadi semampu saya menjunjung anak saya supaya bisa setara dengan orang lain.

Meskipun mamanya hanya seorang pembantu, TKW,” kata Titi Tilah.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Leave a comment