70 Persen Konsumen Subaru Masih Pilih Transmisi Manual
TANGERANG, KOMPAS.com – Dewasa ini transmisi manual sudah tak menjadi pilihan kebanyakan konsumen. Selain dianggap bikin repot, mengemudikan mobil manual di tengah kondisi lalu lintas yang sering macet lebih melelahkan.
Bahkan penjualan mobil bertransmisi manual bisa dibilang makin sedikit. Tak heran, pilihan mobil manual di pasaran juga makin terbatas dibandingkan periode 10 atau 20 tahun lalu.
Meski begitu, mobil transmisi manual masih dicari konsumen Subaru. Berbeda dari kebiasaan saat ini, transmisi manual pada mobil Subaru diklaim banyak yang cari.
Baca juga: Mengenal Asuransi TPL yang Diwajibkan untuk Kendaraan pada 2025
“Kalau di Subaru, permintaan transmisi manual lebih banyak dibandingkan matik,” ujar Arie Christopher, Chief Executive Officer Subaru Indonesia di Tangerang (17/7/2024).
“Kalau ada varian manual. Contohnya WRX dan BRZ ada manual dan matik, lebih besar mana? Lebih besar manual,” kata dia.
Menurut Arie, pembeli lebih banyak yang mencari transmisi manual karena umumnya konsumen Subaru merupakan penyuka mobil sejati dan hobi berkendara.
Baca juga: Akhir Pekan Naik Shuttle Bus Gratis ke GIIAS 2024, Simak Jadwalnya
“Balik lagi, tipikal konsumen Subaru membeli mobil bukan hanya untuk transportasi. Tapi mereka untuk kesenangan menyetir. Dan rata-rata itu adalah car enthusiast,” ucap Arie.
“Komposisi transmisi manual dibandingkan matik tergantung, bisa 60 hingga 70 persen lebih besar manual, dibandingkan matik yang 30 sampai 40 persen. Tapi mayoritas kalau yang ada transmisi manualnya, lebih besar manual,” ujarnya.