Ramai soal Video Bernarasi Erdogan Tolak Bersalaman dengan Prabowo, Ini Faktanya
KOMPAS.com – Unggahan video dengan narasi Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan menolak bersalaman dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, beredar di media sosial.
Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun media sosial X @Mur*****, Rabu (31/7/2024) malam.
Tampak dalam video berdurasi 18 detik, Prabowo dan Erdogan berjalan beriringan keluar dari sebuah gedung.
Sebelum menuruni tangga, Prabowo mengulurkan tangan di depan Erdogan yang masih berjalan lurus.
Tak lama, Menhan Republik Indonesia (RI) itu menarik salah satu tangan Erdogan yang dibalas dengan gestur tangan tampak seperti mempersilakan.
“Detik-detik salaman prabowo dicuekin erdogan,” tulis pengunggah.
Lantas, benarkah Erdogan menolak bersalaman dengan Prabowo?
Baca juga: Kunjungan Kerja ke Eropa Jelang Pelantikan Presiden, Prabowo Temui Putin hingga Erdogan
Penjelasan Jubir Prabowo Subianto
Juru Bicara (Jubir) Menhan RI Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak membantah narasi Presiden Turkiye Erdogan menolak bersalaman dengan Prabowo.
Menurutnya, gestur Erdogan dalam video bukan menolak salaman, melainkan bersikeras mengantarkan Menhan RI ke mobilnya.
“Bukan, tapi Presiden Erdogan ingin mengantarkan Pak Prabowo sampai ke mobil dan salamannya di dekat dengan kendaraan Pak Prabowo, tengok video lengkapnya,” ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (1/8/2024).
Dahnil melanjutkan, bukan mengajak bersalaman, Prabowo sebenarnya meminta Erdogan untuk tak perlu mengantarnya hingga ke mobil.
Gestur tersebut, menurut dia, merupakan bentuk etika dan kerendahan hati dari Prabowo Subianto.
Selanjutnya, gestur mencegah dari Prabowo itu dibalas oleh Erdogan yang keukeuh menemaninya menuruni tangga hingga sampai ke mobil.
Baca juga: Saat Putin dan Prabowo Saling Lempar Pujian dalam Pertemuan 4 Mata
Pada video lanjutan yang tak ada dalam unggahan, keduanya pun tampak bersalaman sesampainya di samping mobil yang akan membawa Prabowo.
“Orang-orang waras yang melihat video tersebut pasti paham bahwa di video tersebut Pak Prabowo meminta Presiden Erdogan agar tidak perlu mengantarkan beliau sampai mobil,” kata Dahnil.
“Namun, Presiden Erdogan dengan keramahtamahan beliau juga, dengan senang hati ingin mengantarkan Pak Prabowo sampai mobil beliau,” lanjutnya.
Dahnil menyampaikan, Prabowo dan Erdogan adalah pemimpin negara besar yang saling menunjukkan respek atau hormat terhadap satu sama lain.
Dia pun menyayangkan dan mengecap kebiasaan memotong video serta membuat konteks sendiri dengan maksud merendahkan, sebagai perilaku yang tak bertanggung jawab.
“Apalagi terkait dengan hubungan kita dengan negara lain, saya mengimbau berhenti berperilaku penuh kebencian seperti itu,” tuturnya.
Baca juga: Erdogan: Tak Akan Ada Perdamaian di Kawasan Ini Tanpa Palestina yang Merdeka
Prabowo temui Erdogan di Istana Kepresidenan Turkiye
Diberitakan Kompas.com, Rabu (31/7/2024), Menhan sekaligus presiden terpilih Prabowo Subianto menemui Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan di Istana Kepresidenan Turkiye, Ankara, Selasa (30/7/2024) waktu setempat.
Kedatangan Prabowo disambut dengan prosesi kenegaraan dan dilanjutkan pertemuan terbatas bersama Presiden Erdogan.
Pada kesempatan itu, Prabowo mengakui peran penting Indonesia dan Turkiye sebagai pemimpin di kawasan yang harus memiliki kontribusi besar terhadap perdamaian dunia.
“Indonesia menganggap Turkiye sebagai negara penting, bersahabat dan mitra dalam kerja sama pertahanan. Hubungan ini harus ditingkatkan dalam rangka membangun rasa saling percaya dan peningkatan kapasitas angkatan bersenjata maupun sektor industri pertahanan kedua negara,” ujar Prabowo.
Baca juga: Janji dan Tawaran Kerja Sama Prabowo kepada Putin
Pada hari yang sama, Prabowo juga menemui Menteri Pertahanan Turkiye Yasar Guler di Ankara.
Kepada Yasar Guler, Prabowo berharap kerja sama bilateral antara Indonesia dan Turkiye semakin erat pada tahun ini yang akan genap memasuki usia 74 tahun.
“Saya melihat masih banyak potensi kerja sama di bidang pertahanan yang saling menguntungkan bagi kedua negara. Ini menjadi peluang bagi Indonesia dan Turkiye untuk semakin meningkatkan kerja sama di masa mendatang,” kata Prabowo.
Di bidang alat utama sistem persenjataan (alutsista), misalnya, Indonesia melalui Kementerian Pertahanan bekerja sama dengan membeli 12 unit kendaraan nirawak atau drone ANKA buatan Turkish Aerospace.
Kerja sama pertahanan dan industri pertahanan tersebut merupakan sektor prioritas terdepan dalam hubungan bilateral antara Indonesia dengan Turkiye, selain perdagangan, energi, konstruksi, serta kesehatan.