Bisakah Teknologi EV Dipakai Kendaraan Niaga? Ini Penjelasan Isuzu
Bisnis.com, TANGERANG — Pada pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2024, pabrikan otomotif raksasa Isuzu menghadirkan truk Elf EV prototype dengan teknologi berbasis baterai. Namun, teknologi ini masih belum bisa dipasarkan secara masif dengan berbagai pertimbangan.
Kendaraan komersil tidak bisa disamakan dengan mobil penumpang atau passenger car lantaran peruntukannya yang berbeda. Sebuah truk listrik perlu mempertimbangkan bobot muatan hingga rute pasti selama operasionalnya sehari-hari.
President Director PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Yusak Kristian Solaeman mengatakan jarak tempuh untuk truk listrik yang masih terbatas ditambah lamanya pengisian daya berisiko menurunkan produktivitas logistik.
Baca Juga : Penjualan Mobil Lesu, Isuzu Berharap Pemerintah Kucurkan Stimulus Ekonomi
Pengisian daya teknologi ultra fast-charging selama 1—2 jam juga belum cukup untuk menopang kebutuhan logistik sehari-hari bila dibandingkan dengan mengisi bensin sekitar 5 menit.
Selain itu, kapasitas muatan dari sebuah truk listrik juga akan termakan oleh berat dari satu buah baterai yang ditanamkan. Hal ini yang membuat jarak tempuh dari truk listrik juga sangat bergantung kepada bobot dari sebuah baterai.
Baca Juga : : Daftar 5 Mobil Listrik Termurah di GIIAS 2024, Harga Mulai Rp200 Jutaan
“Dari sisi konsumen tentu itu ada beberapa faktor berat yang harus diperhatikan karena itu going concern. Kalau secara operasional belom cover kebutuhan dan produktivitas tentu orang akan berpikir ulang untuk pesan ulang unitnya,” katanya di ICE BSD Tangerang, Kamis (18/7/2024).
Adapun, Isuzu ELF EV prototype tersedia pilihan 2 pak baterai berdaya 40 kWh, 3 pak baterai dengan daya 60 kWh, atau tersedia 5 pack baterai berdaya total 100 kWh. Pengisian daya dari Isuzu ELF EV Prototype dengan fast charging memakan waktu sekitar 2 jam.
Baca Juga : : Dekati 2 Negara Untuk Investasi, Jokowi Sebut RI Bisa Kuasai 85% Pasar Kendaraan Listrik
Isuzu ELF EV prototype yang dibawa pada pameran kali ini menggunakan platform terbaru Isuzu Modular Architecture and Component Standard (I-MACS). Sebuah platform yang dikembangkan untuk mewujudkan tata letak fleksibel dengan memodulasi komponen utama dan digabungkan.
Dia juga tidak memungkiri kalau transportasi umum dengan teknologi baterai memiliki potensi yang lebih tinggi dibandingkan kendaraan angkutan muatan. Hal ini lantaran rute dari transportasi umum seperti Transjakarta sudah ditentukan secara pasti.
“Kuncinya adalah rute yang pasti. Kalau angkutan muatan hari ini kapasitas penuh besok setengah saja sudah berbeda ya konsumsi baterainya, sedangkan public transportation sudah dihitung kapasitas maksimal penumpang, dan rute sudah sangat bisa dihitung,” jelasnya.
Kehadiran ELF EV prototype sendiri merupakan bentuk inovasi Isuzu menghadirkan mobilitas ramah lingkungan dan efektif bagi para konsumen. Selain itu, produk ini juga merupakan upaya untuk mendukung program pemerintah mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air.