Alasan Meta Dorong Industri Gunakan Model AI Open Source Gratis
CEO Meta Mark Zuckerberg mengunggah video di Instagram-nya untuk mengajak industri teknologi menggunakan AI open-source. Sebelumnya, Meta merilis Llama 3.1 405B, model AI open-source yang gratis dan diklaim setara GPT-4.
Berbeda dengan pendekatan perusahaan lain seperti OpenAI dan Google yang menggunakan model AI tertutup, Llama 3.1 405B bisa diunduh dan dijalankan tanpa biaya, asalkan pengguna memiliki komputer dengan spesifikasi tinggi. Model AI Open-source memungkinkan pengguna untuk memodifikasi atau meningkatkan model AI tersebut, berbeda dengan model bisnis yang memonetisasi model AI.
Zuckerberg berpendapat AI open-source memastikan akses yang lebih luas dan merata terhadap teknologi ini, tidak terkonsentrasi di beberapa perusahaan besar saja. Menurutnya, model open-source meningkatkan keamanan dan kemampuan AI, karena lebih banyak peneliti dan pengembang yang bisa memeriksanya dan menemukan kekurangan.
Meskipun ada kekhawatiran bahwa AI open-source dapat dimanfaatkan pesaing seperti China, Zuckerberg berargumen bahwa model tertutup juga bisa dicuri. Selain itu, model tertutup membatasi akses teknologi AI pada perusahaan besar saja.
Zuckerberg juga menekankan pentingnya kerjasama antara perusahaan dan pemerintah untuk memanfaatkan AI open-source, demi mempertahankan keunggulan kompetitif. Ia juga menyinggung ketidaksukaannya pada kontrol Apple terhadap pembaruan aplikasi Meta di iOS, yang memotivasi adopsi teknologi open-source. Meta sendiri telah lama menawarkan bahasa pemrograman open-source yang populer, seperti React.
Lebih Canggih dari ChatGPT
Meta, perusahaan induk Facebook meluncurkan model AI Llama 3 generasi terbaru yang bersifat open source sekaligus menggantikan model AI sebelumnya Llama 2. Model AI Llama 3 hadir dalam dua varian yaitu Llama 3 8B dan Llama 3 70B.
Meta mengklaim bahwa Llama 3 mampu mengalahkan model populer seperti GPT-3.5 dari OpenAI dan Claude dari Anthropic yang juga open source. Tentunya kehadiran model AI terbaru itu meningkatkan antusiasme dalam komunitas AI. Model AI Llama 3 berhasil mengungguli beberapa model lain dalam berbagai uji kemampuan standar, termasuk benchmark seperti MMLU, ARC, dan DROP.
Bahkan, model Llama 3 70B mampu bersaing dengan model-model AI terbaik saat ini, seperti Gemini 1.5 Pro dari Google dan Claude 3 Sonnet dari Anthropic. Meta juga mengembangkan uji kemampuan mereka sendiri yang menunjukkan bahwa Llama 3 70B unggul dalam berbagai tugas, termasuk pemrograman dan penulisan kreatif.
Meta fokus meningkatkan kualitas dan kuantitas data latih dalam pengembangan Llama 3. Meta juga menggunakan dataset yang jauh lebih besar dibandingkan versi sebelumnya, dengan peningkatan hingga 7 kali lipat. Data latih Llama 3 juga lebih beragam, mencakup 30 bahasa selain bahasa Inggris dan lebih banyak kode komputer. Meta mengembangkan sistem khusus untuk menyaring dan memilih data berkualitas tinggi secara otomatis.
Selain itu, Meta juga meningkatkan arsitektur model dan metode pelatihan Llama 3. Mereka mengoptimalkan teknik attention dan fine-tuning, serta mengembangkan hardware dan software pendukung untuk proses pelatihan. Sebagai hasilnya, waktu yang dibutuhkan untuk melatih Llama 3 menjadi lebih efisien.
Meta juga meningkatkan sistem keamanan Llama 3 dengan menghadirkan perangkat seperti Llama Guard 2, CyberSecEval 2, dan Code Shield untuk mendeteksi dan mencegah konten dan kode berbahaya. Meta juga merilis panduan bertajuk Responsible Use Guide untuk menerapkan AI secara etis dan bertanggung jawab.
Meta sedang melatih varian Llama 3 dengan skala yang jauh lebih besar, yaitu Llama 3 400B, dengan harapan memiliki kemampuan yang semakin canggih, seperti pemahaman multibahasa dan memori yang lebih panjang. Sebagai model open-source, Llama 3 memungkinkan kolaborasi luas dalam komunitas AI dan diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih luas lagi dalam waktu dekat.
Baca Juga: NTT DATA Pakai Edge AI Mengubah Data Menjadi Keputusan Real-Time