6 Tahun Tewas Ditemukan Jadi Kerangka,Ibu andamp Anak Tulis Wasiat Soal Istri Ketiga andamp Biaya Sekolah
TRIBUNJATIM.COM – Ditemukan setelah enam tahun tewas tinggal kerangka, ibu dan anak Iguh Indah Hayati (55) dan Elia Imanuel Putra (24) ternyata meninggalkan surat wasiat.
Wasiat tersebut ditulis di tembok kamar di Perumahan Tanimulya Indah, RT 10 RW 15, Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.
Tulisan tersebut berisi pesan yang dialamatkan kepada Mudjoyo Tjandra, suami Indah atau ayah dari Elia.
Tulisan-tulisan ditemukan di tembok-tembok rumah, tepatnya di bagian ruang tamu dan kamar tidur tempat di mana ditemukannya kerangka Indah dan Elia.
Tulisan yang diduga ditulis oleh Indah berbunyi:
“Jikalau kau menikah lagi, aku harap kau jangan menyakiti istri ketigamu nanti.
Aku lihat kau sudah meminang istri baru lagi kan?
Yang dari Ciamis yang photo bersamamu itu.
Dipakai di FB Hendra Setiawan.
Di kolom komentar tertulis mengingat karena kau pernah gagal menjalani hubungan pada istri ke 1 mu yang bernama Leony Maria Theressia.”
Tulisan Indah lainnya berbunyi:
“Aku minta rumah ini diwakafkan untuk mesjid Tanimulya.
Kalau Mudjoyo Tjandra tidak menyerahkan untuk didirikan mesjid di tempat ini, berarti sudah menjadi penjahat karena merebut hak saya dan warga Tanimulya untuk warga RT 10.
Pak RT tolong tagih rumah ini dan harus jadi mesjid atas kematian saya.”
Baca juga: Warga Syok Tetangganya Ditemukan Jadi Kerangka, Dikira Sudah Pindah 6 Tahun Silam: Tidak Ngobrol
Elia pun diduga turut meninggalkan pesan di tembok ruang tengah.
“Aku hanya minta uang sekolah tapi kau seperti itu.
Katanya raihlah cita-citamu setinggi langit, tapi kau tidak dukung aku dengan biaya sekolah.
Maafkan aku tidak bisa menjadi anak yang sempurna karena manusia tidak ada yang sempurna.
Termasuk istrimu aja kau tinggalkan karena kau menuntut dia menjadi sangat sempurna. Tapi ketahuilah, hanya tuhan yang sempurna,” tulis Elia.
Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto mengatakan, tulisan-tulisan yang ditemukan di dinding rumah tersebut diduga curahan hati Indah dan Elia sebelum meninggal.
“Pada saat kita melaksanakan olah TKP, ditemukan tulisan-tulisan di dinding rumah tersebut,” ungkap Tri saat ditemui Kompas.com di lokasi kejadian, Selasa (30/7/2024).
Tulisan yang ditemukan polisi saat olah TKP ini berkaitan dengan permasalahan keluarga yang dialami rumah tangga mereka.
Namun tulisan ini akan dicocokan dengan tipografi yang biasa ditulis oleh Indah maupun Elia di media tulis seperti kertas atau media lain.
“Konteksnya berkaitan dengan permasalahan yang dialami.”
“Nantinya akan dipastikan terlebih dahulu, apakah tulisan yang ada di tembok itu sama dengan tulisan milik dua kerangka itu yang ditulis di media lain,” ujar Tri.
Tulisan berisi pesan-pesan pada sang suami ini turut menjadi barang bukti polisi untuk mendalami penyebab kematian kedua mayat yang sudah tinggal tulang belulang tersebut.
“Memang sudah ada bukti-bukti penunjang dan bukti-bukti petunjuk untuk memastikan apa penyebab kematian dari kedua korban tersebut, baru kita bisa menjelaskan nih, kalau sekarang kan hanya persepsi,” kata Tri.
Hingga saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan sejumlah barang bukti dan memeriksa saksi-saksi.
Mulai dari orang yang pertama kali menemukan kerangka, kerabat, hingga tetangga mereka.
“Saksi yang kita periksa sudah ada beberapa orang, mulai dari yang pertama menemukan (suami Indah), ketua RT, tetangga sebelah.”
“Nanti kita masih akan terus melakukan pemeriksaan untuk mendapatkan keterangan dari saksi-saksi tersebut,” tandasnya.
Baca juga: Kerangka Manusia Bekas Terbakar Ditemukan di Bangkalan, Tulang Nyaris Dijadikan Pipa Rokok
Tri mengatakan, polisi belum bisa memastikan apa penyebab kematian ibu dan anak yang ditemukan dalam kondisi sudah menjadi tulang belulang di dalam kamar.
“Kami melakukan pendalaman terhadap barang-barang yang ditemukan sebagai petunjuk untuk menentukan apakah ada indikasi tindak pidana,” ungkap Tri.
Dari olah TKP, polisi mengumpulkan beberapa barang yang bisa menjadi petunjuk apakah kematian dua kerangka tengkorak tersebut masuk unsur pidana atau tidak.
“Barang bukti yang kita ambil di sini adalah bukti-bukti petunjuk, seperti baju, kemudian sisa-sisa dari air,” kata Tri.
Meski telah mengamankan beberapa barang dari TKP, polisi belum bisa menyimpulkan apa penyebab kematian lantaran langkah penyelidikan masih panjang.
Polisi juga masih menunggu hasil pemeriksaan dari Tim Forensik untuk mengetahui penyebab kematian.
“Kami belum bisa memberikan kesimpulan apapun saat ini. Kami mohon doa dan dukungan agar permasalahan ini dapat segera terpecahkan,” sebutnya.
Tetangga Indah, Ai Suryati (54) mengatakan, terakhir bertemu dengan ibu dan anak tersebut sebelum pandemi Covid-19.
“Terakhir ketemu sebelum Corona, saya lupa tahunnya, itu pun tidak sama sekali ngobrol. Kalau mau kerja juga hanya lewat saja,” ujarnya.
Setelah lama tidak bertemu, Ai pun mengira ibu dan anak tersebut sudah pindah rumah.
Karena kabarnya, Indah dan Ela pernah meminta surat pindah ke RT dan RW setempat.
Dia juga mengatakan, selama ini tak pernah mencium bau mayat.
“Mereka hanya berdua di rumah karena domisilinya di sini sudah lama. Tapi setahu saya enggak ada keluarga lain di sini,” katanya.
Baca juga: Geger Pekerja Temukan Kerangka Manusia saat Bongkar Gundukan Tanah di Malang, Celana Jadi Petunjuk
Warga juga semakin yakin mereka pindah karena di bagian rumah terdapat tulisan rumah dijual.
Bahkan sempat ada beberapa kali yang menanyakan terkait dijualnya rumah tersebut.
“Tapi katanya pas menghubungi nomor yang dicantumkan tidak aktif, kami juga tidak tahu kan. Jadi semuanya sudah tahu rumah tahu kosong,” ucap Ai.
Warga lainnya, Nanda (25), tak menyangka selama ini rumah yang berada tepat di sebelahnya ternyata terdapat dua kerangka ibu dan anak.
“Saya baru setahun tinggal di sini dan tahunya rumahnya memang kosong, terbengkalai.”
“Makanya kaget pas tahu ada kerangka ternyata di dalamnya. Saya belum pernah ketemu sebelumnya,” ujar Nanda.