Informasi Terpercaya Masa Kini

4 Fakta Ibu dan Anak Tinggal Kerangka di Bandung,Tetangga tak Cium Bau,Pesan untuk Mudjoyo Tjandra

0 56

TRIBUNKALTIM.CO – Ibu dan anak bernama Iguh Indah Hayati (55) dan anaknya Elia Imanuel Putra (24) diduga menuliskan pesan di dinding rumah sebelum meninggal.

Keduanya ditemukan tinggal kerangka di atas kasur rumah mereka di Kompleks Perumahan Tanimulya Indah, RT 10 RW 15, Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Senin (29/7/2024).

Tak ayal penemuan kerangka di Perumahan Tani Mulya, RT 11/15 itu, menggegerkan warga setempat.

Warga sekitar pun bahkan berkumpul di sekitar lokasi saat polisi melakukan evakuasi dua kerangka ibu dan anak tersebut.

Baca juga: Penemuan Mayat di Sungai Mahakam Samarinda, Diduga Bocah F yang Tenggelam pada 22 Juni

Menurut Pj Kepala Desa Tani Mulya, Wawan Sutisna, penemuan kerangka itu ditemukan dalam rumah berwarna ungu yang terlihat sudah dipenuhi rumput liar di bagian luar.

Sementara, catnya sudah pudar karena sudah lama tidak terawat, kondisinya pun seperti rumah kosong.

“Tadi (Senin kemarin) saya mendapat kabar dari Babinsa Tani Mulya ada penemuan mayat yang merupakan ibu dan anak dengan kondisi sudah jadi kerangka, mungkin (meninggal) sudah lama,” kata saat ditemui di lokasi, Senin (29/7/2024), dilansir TribunJabar.id.

Diketahui, kerangka ibu dan anak itu, bernama Indah Hayati (55) dan Ela Immanuel (24).

Kerangka ibu dan anak tersebut, pertama kali ditemukan oleh mantan suami Indah ketika akan mengambil sesuatu di dalam rumah, lokasi penemuan kerangka.

“Ditemukan oleh mantan suaminya, dia sempat laporan untuk membuka gembok mau ngambil sesuatu di dalam karena status mereka ini sudah bercerai sejak tahun 2018,” katanya.

Simak 4 faktanya berikut ini:

Kronologi Penemuan Kerangka Ibu Anak di Bandung

Penemuan kerangka ibu dan anak di Bandung ini, bermula ketika mantan suami Indah Hayati berkunjung ke lokasi TKP Perumahan Tani Mulya, RT 11/15, pada Senin (29/7/2024).

Selama ini, mereka sudah sudah pisah tempat tinggal, tepatnya sejak 2018.

Menurut Kapolsek Padalarang, AKP Kusmawan, suami Indah mendapati kondisi rumah Indah terkunci.

“Namun saat akan masuk ke dalam rumah, kondisi pagar pintunya tergombok.”

“Sehingga, suaminya menghubungi RT dan warga untuk minta bantuan dengan menjebol,” kata Kusmawan, Senin.

Ketika dicek, kata Kusmawan, didapati dua kerangka mayat ibu dan anak berada di tempat tidur.

Baca juga: Ini Identitas 2 Kerangka Manusia yang Ditemukan di Tani Mulya Bandung Barat, Ternyata Ibu dan Anak

Posisi saat ditemukan, kerangka tersebut terbaring di tempat tidur.

“Jadi, yang ditemukan ada dua kerangka yang diduga ibu dan anak. Posisinya di dua kasur yang berbeda,” kata Kusmawan.

Terkait penemuan kerangka ibu dan anak itu, warga lantas melapor ke pihak berwajib.

Setelah mendapat laporan dari warga, kemudian dilakukan pengecekan ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).

“Kami langsung mengecek ke TKP dan selanjutnya kami menghubungi tim Inafis Polres untuk mengindentifikasi dari kerangka tersebut. Jadi, yang ditemukan ada dua kerangka diduga ibu dan anak,” kata Kusmawan.

Indah dan Ela diperkirakan sudah meninggal enam tahun lalu.

Kusmawan mengatakan, si ibu-anak itu mengunci diri atau dikunci dari dalam karena saat suaminya hendak masuk, pintunya harus dijebol.

“Jadi, selama ini ibu dan anak itu tidak berkomunikasi dengan warga setempat, termasuk dengan suaminya,” ucapnya.

Mengenai penyebab kematian, Kusmawan mengatakan, harus menunggu hasil autopsi bila pihak keluarga memperkenankannya.

“Jenazah sementara ini kita kembalikan dulu kepada keluarga, apakah mau dilakukan indentifikasi lanjutan atau tidak. Jadi kita akan meminta keterangan terlebih dahulu,” terang Kusmawan.

Namun, jika pihak keluarga tidak ingin dilakukan indentifikasi lanjutan, maka mereka harus membuat surat pernyataan terkait penolakan visum atau autopsi.

Baca juga: Titik Terang Kasus Temuan Kerangka Manusia Dicor di Blitar, Pelaku dan Identitas Korban Terungkap

Dikira Ibu-Anak Pindah Rumah

Masih mengutip Tribun Jabar, sebelumnya warga juga tidak mengetahui di rumah itu ada penghuninya.

Warga pun mengira ibu dan anak itu sudah pindah dan rumahnya.

Apalagi rumah tersebut, diketahui sudah lama dalam keadaan kosong serta lampunya mati.

Ai Suryati (54), tetangga Indah, mengatakan terakhir bertemu ibu dan anak tersebut sebelum pandemi Covid-19.

“Terakhir ketemu sebelum corona, saya lupa tahunnya, itu pun tidak sama sekali ngobrol. Kalau mau kerja juga hanya lewat saja,” ungkapnya.

Ai pun mengira ibu dan anak itu, sudah pindah rumah karena kabarnya pernah meminta surat pindah ke RT dan RW setempat.

Tetangga tak Cium Bau Mayat

Ia juga mengaku, selama ini tak pernah mencium bau mayat.

“Meraka hanya berdua di rumah karena domisilinya di sini sudah lama. Tapi setahu saya enggak ada keluarga lain di sini,” katanya.

Keyakinan tak ada penghuni di rumah Indah pun diperkuat dengan adanya tulisan rumah dijual.

Bahkan, sempat ada beberapa kali yang menanyakan terkait dijualnya rumah tersebut.

Sementara warga lainnya, Nanda (25), warga lainnya tak menyangka ada dua kerangka ibu-anak di rumah yang berada tepat di sebelahnya.

Ia menyebut, rumah TKP penemuan kerangka ibu-anak itu, dalam kondisi terbengkalai.

“Saya baru setahun tinggal di sini dan tahunya rumahnya memang kosong, terbengkalai.”

“Makannya kaget pas tahu ada kerangka ternyata di dalamnya. Saya belum pernah ketemu sebelumnya,” ungkapnya.

Tulisan di Dinding untuk Mudjoyo Tjandra

Sejumlah tulisan ditemukan ditujukan kepada Mudjoyo Tjandra, suami Indah sekaligus ayah dari Elia.

Tulisan-tulisan itu ditemukan di tembok rumah bagian ruang tamu dan kamar tidur tempat keduanya tinggal kerangka.

Tulisan yang diduga ditulis oleh Indah berbunyi, “Jikalau kau menikah lagi, aku harap kau jangan menyakiti istri ketigamu nanti. Aku lihat kau sudah meminang istri baru lagi kan? Yang dari Ciamis yang photo bersamamu itu. Dipakai di FB Hendra Setiawan. Di kolom komentar tertulis mengingat karena kau pernah gagal menjalani hubungan pada istri ke 1 mu yang bernama Leony Maria Theressia“.

Tulisan Indah lainnya, “Aku minta rumah ini diwakafkan untuk mesjid Tanimulya. Kalau Mudjoyo Tjandra tidak menyerahkan untuk didirikan mesjid di tempat ini, berarti sudah menjadi penjahat karena merebut hak saya dan warga Tanimulya untuk warga RT 10. Pak RT tolong tagih rumah ini dan harus jadi mesjid atas kematian saya“.

Elia pun diduga turut meninggalkan pesan di tembok ruang tengah.

Tulisan Elia, “Aku hanya minta uang sekolah tapi kau seperti itu. Katanya raihlah cita-citamu setinggi langit, tapi kau tidak dukung aku dengan biaya sekolah. Maafkan aku tidak bisa menjadi anak yang sempurna karena manusia tidak ada yang sempurna. Termasuk istrimu aja kau tinggalkan karena kau menuntut dia menjadi sangat sempurna. Tapi ketahuilah, hanya tuhan yang sempurna“.

Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto mengatakan, tulisan-tulisan yang ditemukan di dinding rumah itu diduga curahan hati Indah dan Elia sebelum meninggal.

“Pada saat kita melaksanakan olah TKP, ditemukan tulisan-tulisan di dinding rumah tersebut,” ungkap Tri saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa (30/7/2024).

Tulisan yang ditemukan polisi saat olah TKP itu berkaitan dengan permasalahan keluarga yang dialami rumah tangga mereka. Namun, tulisan itu akan dicocokkan dengan tipografi yang biasa ditulis oleh Indah dan Elia di media tulis seperti kertas atau media lain.

“Konteksnya berkaitan dengan permasalahan yang dialami. Nantinya akan dipastikan terlebih dahulu, apakah tulisan yang ada di tembok itu sama dengan tulisan milik dua kerangka itu yang ditulis di media lain,” ujar Tri. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dan Tribunnews.com.

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Leave a comment