Informasi Terpercaya Masa Kini

Kisah Penjual Getuk Lindri di Samarinda,Pakai Sepeda Ontel hingga Adonan Istimewa

0 2

TRIBUNKALTIM. CO, SAMARINDA – Kue Getuk Lindri terkenal dengan tampilan warna yang cerah. 

Dengan ragam warna-warni itu dapat menarik selera orang, meskipun hanya sejenak melihatnya.

Meskipun identik dengan jajanan khas jawa, Getuk juga ditemukan dengan mudah di Kota Samarinda.

Mayoritas penikmat kuliner kenal Getuk Lindri yang dijual Slamet, warga Jalan Rajawali Dalam Kota Samarinda. Slamet menjajakan getuk ke sejumlah kawasan Kota Samarinda.

Baca juga: UMKM Nat Cake and Cookies Balikpapan Jual Kue Kering Satuan dengan Harga Seribuan

Bentuk Getuk Lindri buatan pak Slamet ini berwarna hijau, kuning, merah, cokelat dan putih. Slamet membuat getuk sebelum subuh atau dini hari. 

Getuk menggunakan adonaan singkong yang telah dibuat sebelumnya.

Slamet kemudian membuat bentuk adonan getuk sesuai yang diinginkan.

Olahan kue agar terlihat cantik, Slamet menambahkan pewarna makanan di getuk buatannya. Setelah itu, getuk dikukus di dalam loyang selama beberapa menit.

Cita rasa getuk buatan slamet manis. Tekstur getuk saat digigit lunak dan tak sulit untuk dikunyah.

Terlebih dengan tambahan parutan kelapa dan gula merah semakin menambah rasa manis dari getuk yang dibuat Slamet. Harga getuk buatan Slamet sekitar Rp5 ribu sampai Rp10 ribu.

Dalam sehari terjual tujuh kilogram getuk. Slamet menjajakan getuk dengan sepeda ontel dengan rute dari jalan Rajawali.

Baca juga: Penjual Kue Kering di Balikpapan Kebanjiran Order Jelang Idul Fitri, Jaring Pelanggan Lewat Medsos

Kemudian menelusuri Jalan Kemakmuran, Jalan Sentosa, Jalan DI Panjaitan, Talangsari, A Yani, Jalan Hasan Basri, Pasar Pagi, Jalan Niaga, Jalan Imam Bonjol, Jalan Lambung Mangkurat dan kawasan Samarinda Ilir.

“Pernah aku saat jualan dibeli dalam jumlah banyak sampai sisa setengah sekira 3 kiloan sisanya. Terus pernah juga orang beli getuk aku disuruh dibagi bagi gratis getuknya di setiap rute jualan yang dilewati, ” tuturnya.

Selama puluhan tahun jualan getuk Lindri , Slamet punya pengalaman yang menarik. 

“Pernah aku saat jualan dibeli dalam jumlah banyak sampai sisa setengah, sekitar 3 kiloan sisanya. Terus pernah juga orang beli getuk aku disuruh dibagi-bagi gratis getuknya di setiap rute jualan yang dilewati,” kata Slamet. (*)

Leave a comment