Rekam Jejak Djarot Saiful Hidayat, Politikus PDIP yang Diproyeksikan sebagai Bakal Cagub Sumut
TEMPO.CO, Jakarta – Juru Bicara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Cyril Raoul Hakim atau Chico Hakim mengungkapkan jika nama Djarot Saiful Hidayat merupakan salah satu politikus dari partai banteng moncong putih yang tengah diamati elektabilitasnya. Selain Djarot, ada nama politikus PDIP lainnya, yakni Nikson Nababan dan Sofyan Tan Ginting.
“Pak Djarot tentunya tidak bisa kita lupakan,” kata Chico saat dikonfirmasi Tempo, Senin, 22 Juli 2024.
Menurut Chico, ketiganya memiliki pengetahuan mendalam tentang permasalahan yang dihadapi warga Sumut. Ketiganya juga dianggap mampu menjawab persoalan sosial dan infrastruktur di sana.
Hingga saat ini diketahui, baru ada Bobby Afif Nasution yang sudah mendapat dukungan sebagai bakal cagub Sumut dari tujuh partai politik, yakni Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai NasDem, Partai Amanat Nasional, Partai Demokrat, dan Partai Persatuan Pembangunan.
Meski begitu, ketujuh partai belum memutuskan calon wakil gubernur dari menantu Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu. Partai Golkar menyodorkan nama Bupati Asahanm Surya, sebagai calon wakil gubernur untuk mendampingi Bobby.
“Golkar sudah usul Pak Surya, Bupati Asahan,” kata Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Golkar di acara rapat pleno partainya, Rabu, 10 Juli lalu.
Lantas, siapa sebenarnya Djarot Saiful Hidayat? Berikut profil politikus PDIP itu.
Profil Djarot Saiful Hidayat
Nama Djarot semestinya tidak asing lagi bagi sebagian besar warga Jakarta. Pasalnya, Djarot pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta pada 2014-2017. Ia dilantik pada 17 Desember 2014 dan mendampingi Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Dilansir dari laman DPR, pria kelahiran Magelang, 6 Juli 1962 itu juga sempat menjadi Gubernur DKI Jakarta pada 2017-2017 yang sebelumnya dilantik sebagai Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta di tahun yang sama.
Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Djarot merupakan anggota DPR RI periode 2014-2019. Djarot pernah dilantik dan menjabat sebagai Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Timur sejak tahun 1999 hingga tahun 2000.
Djarot juga tercatat pernah menjabat sebagai Wali Kota Blitar sejak Mei 2000 hingga Agustus 2010. Semasa jabatannya sebagai Wali Kota Blitar, Djarot sangat membatasi adanya kehidupan metropolitan yang serba mewah di kotanya, seperti pembangunan mall, pusat perbelanjaan dan gedung pencakar langit, sebaliknya Djarot justru lebih suka dengan pedagang kaki lima yang mendominasi roda perekonomian di kotanya.
Dengan konsep matang yang telah ia rancang, ia berhasil menata ribuan pedangan kaki lima yang dulunya kumuh di kompleks alun-alun kota menjadi tertata rapi. Berkat kerja kerasnya menata kota tersebut, Blitar pernah 3 kali mendapatkan piala Adipura.
Atas kontribusi sebagai seorang Walikota, ia mendapatkan penghargaan Komite Pemantau Pelaksanaan Otonomi Daerah pada 2008 dan juga penghargaan Terbaik Citizen’s Charter Bidang Kesehatan.
Sebelum terjun ke dunia politik, Djarot merupakan seorang Dosen atau Guru Besar di Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya, Jawa Timur.
Tidak hanya sebagai dosen, dia juga merangkap tugas jabatan sebagai Pembantu Rektor I di Universitas tersebut selama 2 tahun, sejak 1997 hingga 1999.
Djarot menimba ilmu pada Fakultas Ilmu Administrasi di Universitas Brawijaya, Malang dan memperoleh gelar sarjana S1 nya pada 1986. Djarot melanjutkan pendidikannya ke jenjang S2 dan memperoleh gelar Magister di Universitas Gadjah Mada,Yogyakarta.
MHD RIO ALPIN PULUHAN | ANDRY TRIYANTO
Pilihan Editor: PDIP Pantau Elektabilitas Tiga Kader Bakal Cagub di Pilkada Sumut