Informasi Terpercaya Masa Kini

Momen Larung Abu Dali Wassink,Jennifer Coppen Pakai Kalung Berisi Abu Mendiang: Selamat Tinggal

0 19

TRIBUNTRENDS.COM – Artis Jennifer Coppen dan keluarga besar melarung abu kremasi suaminya Dali Wassink.

Momen upacara larung abu Dali di Pantai Lembeng, Bali, berlangsung pada sore hari Minggu (21/7/2024).

Tak hanya keluar, Jennifer Coppen juga mengundang masyarakat untuk bergabung dalam prosesi tersebut, yang bertujuan untuk menghormati Dali dan membantu abunya menyatu dengan alam semesta.

Jennifer meminta para peserta mengenakan pakaian berwarna biru muda, warna favorit Dali atau putih di upacara Larung tersebut.

Begitu banyak orang yang di hadir di acara tersebut.

Meski tak mengenal, rupanya banyak yang sayang dan merasa kehilangan Dali Wassink untuk selama-lamanya.

Baca juga: Mualaf Dikremasi, Jennifer Coppen Angkat Bicara Pro Kontra Abu Dali Wassink Dilarung: Sudah Tenang

“Silakan bergabung dengan kami saat kami melepaskan abunya untuk membantunya menyatu dengan alam semesta dan mengucapkan selamat tinggal terakhir kami,” tulis Jennifer Coppen di akun media sosialnya dikutip TribunTrends, Senin, (22/7/2024).

“Semua orang dipersilakan untuk bergabung dan hadir untuk Dali dan keluarga kami,” lanjutnya.

Jennifer Coppen dan putrinya Kamari terlihat melambaikan tangan pada abu jenazah Dali Wassink yang dilarung di lepas pantai.

Ia mengucapkan selamat tinggal pada abu kremasi Dali Wassink.

Richardo Benito, ayah Jennifer Coppen, juga mengunggah momen Jennifer bersama Kamari sedang dikelilingi banyak orang di pinggir pantai.

Tak Kuasa Menahan Tangis

Jennifer Coppen terlihat mengenakan baju biru dan celana putih. Ia juga masih memakai kalung yang berisi abu sang suami.

Jennifer berusaha terlihat kuat, namun saat lagu kesukaan Dali diputar, ia tak kuasa menahan air mata.

Kalung Berisi Abu Mendiang Suami

Jennifer Coppen mengungkapkan rasa duka mendalam setelah kehilangan suaminya tersayang di Instagram pribadi.

Dalam sebuah postingan di Instagram, Jennifer menunjukkan kalung yang dibuat khusus, berisi sebagian abu mendiang suaminya.

“Kamu bagian dariku Dali. Aku akan selalu memakai kalung ini dan membawamu ke mana pun aku pergi,” tulis Jennifer Coppen.

Baca juga: Permintaan Jennifer Coppen Jelang Larung Abu Jenazah Dali Wassink di Pantai Lembeng: Warna Favorit

Dali Wassink suami Jennifer Coppen meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal saat mengendarai kendaraan roda dua di Seminyak, Bali, Kamis (18/7/2024) pukul 02.00 WITA.

Dali sempat dibawa ke Rumah Sakit BIMC, tetapi nyawanya tidak tertolong.

Tuai Pro dan Kontra

Di media sosial  tampak pro dan kontra mengenai pemakaman ayah satu anak tersebut.

Baca juga: Permintaan Jennifer Coppen Jelang Larung Abu Jenazah Dali Wassink di Pantai Lembeng: Warna Favorit

Sebagian netizen heran jenazah Dali dikremasi. Padahal, menurut sepengetahuan mereka, Dali sudah memeluk Islam.

Dali mengucapkan kalimat syahadat sebelum menikahi Jennifer Coppen tahun lalu.

Faktanya, jenazah Dali dikremasi. Abunya dilarung ke laut.

Tak sedikit yang menduga-duga bahwa Jennifer Clopper keberatan jenazah Dali dikremasi hingga akhirnya jatuh pingsan.

Netizen meyakini Jen sebagai muslimah, pasti mengharapkan suaminya dimakamkan secara Islam.

Berkait perdebatan itu, Jennifer Clopper angkat bicara usai upacara pelarungan.

Menurut dia, kremasi itu merupakan permintaan terakhir Dali.

Diakui Jennifer, suaminya itu belum belajar banyak tentang Islam. Namun, suaminya selalu ajarkan Kamari, anak semata wayangnya, agar mengucap bismilah sebelum makan.

Dali, lanjut dia, juga mengucap “asalamualaikum” setiap kali masuk rumah.

“Tapi karena mungkin belum belajar banyak, jadi papa dali belum mengerti tentang agama Islam. Dan itu (kremasi) memang permintaan terakhir Papa Dali, maunya dikremasi.”

“Jadi tolong hargai keputusan papa dali. Sekarang papa dali sudah tenang (tertegun melihat ke arah laut). Sudah enggak sakit,” ucap Jennifer, seperti dikutip dari potongan video di akun TikTok @inibukanniko. 

Dali Wassink meninggal dunia usai mengalami kecelakaan pada 18 Juli 2024.

Sepeda motor yang ditungganginya menabrak trotoar. Ia sempat dilarikan ke rumah sakit. Namun, nyawanya tak terselamatkan.

Sabtu, (20/7/2024), jenazahnya dikremasi. Minggu (21/7/2024), abunya dilarung ke laut.

***

(TribunTrends/TribunLampung)

Leave a comment