Seperti Apa DNA Tertua yang Pernah Ditemukan di Bumi?
KOMPAS.com – DNA purba dapat mengungkap segala macam hal tentang masa lalu.
Mulai dari misteri evolusi manusia hingga rahasia iklim prasejarah Bumi dan peneliti pun telah menemukan beberapa contoh kuno.
Baca juga: DNA Kerangka Manusia Ungkap Sejarah Malaria, seperti Apa?
Tapi DNA tertua apa yang pernah ditemukan?
Sebelum membahasnya lebih lanjut, mari kita cari tahu terlebih dahulu apa itu DNA.
Seperti dikutip dari IFL Science, Jumat (12/7/2024) DNA adalah materi turun temurun pada manusia dan hampir semua organisme lain yang membawa informasi genetik untuk perkembangan, fungsi, pertumbuhan, dan reproduksi organisme tersebut.
Sementara DNA Purba (aDNA) adalah DNA yang diisolasi dari sumber purba.
Molekul DNA cukup rapuh dan terdegradasi seiring berjalannya waktu, yang berarti bahwa menemukan contoh yang sangat tua sangatlah jarang namun bukan tidak mungkin.
DNA tertua di dunia sendiri ditemukan pada tahun 2022 dan usianya mencengangkan yaitu 2 juta tahun.
DNA tersebut ditemukan dalam sedimen Zaman Es di Greenland bagian utara, materi genetik tersebut telah terkunci di lapisan es sejak Pliosen.
Setelah diurutkan, DNA mampu membuka jendela ke masa lalu, menyoroti berbagai hewan dan tumbuhan yang pernah menghuni daerah tersebut.
Ini termasuk rusa kutub, angsa, kelinci, hewan pengerat, kepiting, dan mastodon, serta pohon poplar, birch, dan thuja, serta berbagai semak dan tumbuhan Arktik dan boreal.
Sebelum penemuan ini, DNA tertua yang pernah ditemukan berasal dari gigi mammoth berusia 1,2 juta tahun yang digali di lapisan es Siberia.
Baca juga: Analisis DNA Ungkap Hal Mengejutkan dari Pengorbanan Anak di Kerajaan Maya
Ini menandai pertama kalinya DNA yang berumur lebih dari 1 juta tahun diambil dari organisme purba.
Meskipun usianya hanya sekitar setengah dari sampel Greenland, DNA ini diperoleh langsung dari bahan biologis, menjadikannya yang tertua yang diurutkan dari spesimen fisik.
Contoh penting lainnya dari beberapa DNA kuno yang berasal dari seekor kuda yang ditemukan terawetkan di lapisan es Kanada pada tahun 2013, yang berumur antara 780.000 dan 560.000 tahun.
Tapi bagaimana dengan DNA manusia yang tertua?
Segalanya menjadi sedikit lebih rumit jika menyangkut manusia purba.
Nenek moyang kita pertama kali berevolusi di Afrika, yang suhunya cukup panas dan seperti yang diketahui, semua contoh yang disebutkan di atas berasal dari iklim yang jauh lebih dingin.
DNA terdegradasi lebih cepat di iklim yang lebih hangat, jadi menemukan contoh DNA kuno yang tidak berada di lapisan es bukanlah hal yang mudah.
DNA hominin tertua yang tercatat berasal dari genom berusia 430.000 tahun, yang ditemukan di sebuah gua di Spanyol.
Dikenal sebagai “Sima de los Huesos” (“Lubang Tulang”), lubang bawah tanah ini menampung sisa-sisa 28 hominin yang merupakan anggota awal garis keturunan Neanderthal.
Baca juga: Analisis DNA, Harimau Jawa dan Tsunami Purba