Informasi Terpercaya Masa Kini

Foto Lama Bongkar Kebohongan Kahfi Anak Pak RT Abdul Pasren,Teman Main: Sedih,Kahfi Kok Kayak Gitu

0 10

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON – Foto lama bongkar kebohongan Abdul Kahfi putra Pak RT Abdul Pasren.

Kahfi dalam keterangannya mengatakan tak mengenal para terpidana Kasus Pembunuhan Vina.

Fakta baru diungkapkan Irpan Setiawan, teman para terpidana Kasus Pembunuhan Vina.

Fakta yang baru saja ditemukan mengungkap fakta mengejutkan bahwa Kahfi, yang sebelumnya menyatakan tidak mengenal enam terpidana Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, sebenarnya adalah teman dekat mereka sejak kecil.

Fakta ini disampaikan oleh Irpan Setiawan (28), teman dekat Kahfi dan para terpidana.

“Ya, terkait Kahfi yang disebut tidak kenal dekat dengan enam terpidana kasus Vina Cirebon, si Kahfi itu bohong.”

“Pernyataan itu sangat bertolak belakang. Padahal Kahfi sama terpidana, teman dari kecil sampai tahun 2016 itu,” ujar Irpan saat diwawancarai media, Sabtu (20/7/2024).

Irpan juga menunjukkan beberapa foto yang menjadi bukti kedekatan mereka.

“Waktu tahun 2013 bahkan kita bikin baju bareng ‘Bob Marley’, foto-fotonya juga masih ada.”

Baca juga: Keluarga Vina Ajak Iptu Rudiana Buat Kasus Vina Jadi Terang Benderang: Biar Tidak Gaduh dan Curiga

“Kita pernah jalan-jalan bareng, karena memang teman dari kecil.”

“Sering jalan bareng, apalagi setiap Minggu pasti jalan bareng dengan Kahfi dan enam terpidana,” ucapnya.

Dalam foto tersebut, terlihat jelas Kahfi bersama Hadi, Jaya, Eko, serta Irpan sendiri. 

“Sisanya teman-teman lain, seperti Reza, Akbar, dan Anto,” jelas dia.

Irpan mengaku sangat sedih dan prihatin dengan kesaksian bohong yang diberikan Kahfi. 

“Ya, saya lihatnya si Kahfi memberi kesaksian bohong kaya gitu sedih dan sangat prihatin.”

“Makanya gak nyangka saja Kahfi kaya gitu, sampai bohong gak percaya si,” katanya.

Selain itu, Irpan juga merasa sedih dengan kondisi keenam temannya yang kini divonis seumur hidup.

Apalagi, ia mengenal betul perilaku temannya tersebut.

“Saya kasihan sama enam terpidana, karena gimana ya mereka itu gak macam-macam lah, orang baik, semuanya kuli bangunan.”

“Saya pernah diajak nguli waktu sekolah pernah diajak.”

“Kalau mereka dituduh jadi pelaku pembunuhan, saya sangat tidak percaya, soalnya saya tahu mereka dari dulu berenam tuh gimana,” ujarnya.

Kemunculan Irpan yang menyangkal pernyataan Kahfi, anak dari Pak RT Abdul Pasren membuktikan bahwa ada yang saling bertolak belakang soal fakta di antara mereka.

Apalagi kemunculan Kahfi baru-baru ini di program Inews TV, di mana ia menyebut tidak pernah nongkrong dengan terpidana kasus Vina Cirebon.

Kegiatan nongkrong yang dilakukan di warung Bu Nining saat itu, disebutkan Kahfi merupakan pertama kalinya.

Keluarga Masih Yakin Dibunuh

Keluarga Vina Cirebon masih meyakini bahwa kematian Vina dan Eki di Jembatan Talun, Cirebon pada tahun 2016 adalah akibat pembunuhan, meskipun laporan awal menyebutkan kecelakaan lalu lintas.

Bukti tambahan yang muncul tiga hari setelah kejadian memperkuat keyakinan tersebut.

Salah satu kuasa hukum keluarga Vina, Raden Reza Pramadia menjelaskan, bahwa setelah tiga hari, ditemukan bukti tambahan berupa foto sebuah baut yang terdapat daging.

Selain itu, motor yang sempat rusak dikembalikan dalam keadaan utuh, begitu juga dengan telepon genggam korban.

Hasil otopsi juga menunjukkan adanya tanda-tanda penganiayaan berat.

“Ya terkait kemunculan foto sebuah baut yang terdapat daging dan menyebut kematian Vina dan Eki di tahun 2016 lalu di Jembatan Talun itu karena kecelakaan, jadi memang laporan di awal itu memang kecelakaan lalu lintas.”

“Tapi setelah tiga hari ada bukti tambahan, yaitu bukti tambahan berupa motor yang dikembalikan bentuknya utuh dan juga HP dalam keadaan utuh serta juga ada otopsi memang seperti ada penganiayaan berat, kita masih berpatokan kepada hasil BAP dan persidangan di tahun 2017 lalu bahwa itu pembunuhan,” ujar Reza, Jumat (19/7/2024).

Meskipun demikian, Reza menegaskan bahwa jika memang itu kecelakaan, maka penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian diperlukan.

Namun, hingga saat ini, pihak keluarga Vina masih meyakini bahwa peristiwa tersebut adalah pembunuhan.

“Yang mendasarinya bahwa itu pembunuhan, karena memang setelah dilihat dari hasil visum dan juga pada saat itu kan pihak keluarga diwakili oleh Pak Rudiana (ayah Eki) untuk mengurus kasus ini dan mengawal kasus ini.”

“Pak Rudiana pada saat itu bilang ke pihak keluarga Vina (Marliana kakaknya Vina) dan Marliana menceritakan kembali ke kita bahwa memang pada saat itu, pada sidang pertama itu Pak Rudiana dan tim bilang ke Marliana bahwa di salah satu HP terdakwa yang pada saat itu HP-nya masih blackberry ada pesan rencana pembunuhan.”

“Tapi tidak ditunjukkan isi chatnya, hanya informasi atau pemberitahuan saja,” ucapnya.

Menurutnya, Rudiana sempat melihat isi chat salah satu HP terdakwa pada saat itu dan menyampaikan kepada Marliana bahwa isi chat tersebut mengindikasikan adanya rencana pembunuhan. 

“Bunyi chatnya intinya ada rencana pembunuhan di situ,” jelas dia.

Hingga kini, keluarga Vina berharap pihak kepolisian dapat melakukan penyelidikan lebih mendalam untuk mengungkap kebenaran di balik kematian Vina dan Eki Cirebon.

Seperti diketahui, kuasa hukum lima terpidana kasus pembunuhan Vina dan Eki di Cirebon pada 2016 lalu mengungkap dugaannya terkait penyebab kematian sepasang kekasih itu.

Menurut kuasa hukum, Vina dan Eki bisa saja meninggal karena kecelakaan tunggal yang terjadi di Flyover Talun, Desa Kepongpongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Bukan meninggal karena dibunuh seperti yang didakwakan majelis hakim selama ini.

Bukan tanpa alasan, hal tersebut diungkap karena pihak kuasa hukum telah menerima sebuah kiriman foto bergambar baut yang berbalut daging di Flyover Talun.(*)

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto 

Leave a comment