Informasi Terpercaya Masa Kini

Apes Wanita China Syok Lihat Videonya Saat Operasi Implan Dada di Rumah Sakit Viral di Internet

0 8

Viral kisah apes seorang wanita di China yang melihat video operasi implan dada di rumah sakit tersebar di media sosial.

TRIBUNTRENDS.COM – Apes tak ada jadwalnya di kalender, ungkapan ini mungkin dirasakan oleh seorang wanita China nahas ini.

Nahas video dirinya saat sedang dioperasi implan dada atau payudara tersebar di internet.

Tak tahu siapa yang menyebar dan merekam secara diam-diam, akhirnya wanita tersebut emosi pada rumah sakit yang mengoperasi.

Tak ayal korban dan rumah sakit langsung saling tuduh tentang siapa yang harusnya bertanggung jawab atas pelanggaran privasi ini.

Baca juga: 7 Transformasi Mahalini dari SMA hingga Kini Operasi Plastik, Istri Rizky Febian Berubah Banyak?

Muncul juga permintaan kompensasi dan ganti rugi atas kejadian ini. 

Wanita yang bermarga Gao ini menjalani prosedur pembesaran dada di sebuah rumah sakit bedah kosmetik di provinsi Henan, China.

Pada bulan Januari 2024 lalu dirinya melakukan implan di tempat tersebut dan seharusnya tak direkam orang.

Namun nahas, kini wanita tersebut menemukan video dirinya dioperasi beredar di Douyin, TikTok China.

Rekaman tersebut menunjukkan Gao pascaoperasi, diperban tebal dan masih dibius.

Gao pun dapat mengenali dirinya sendiri dalam video yang viral dengan 28.000 likes dan 39.000 kali dibagikan orang.

Gao memprotes bahwa privasinya telah dilanggar secara serius dan telah berulang kali menghubungi rumah sakit.

Termasuk menuntut agar orang yang merekam diidentifikasi dan video tersebut dihapus.

Dia juga telah meminta rumah sakit untuk membuat permintaan maaf publik dan membayar kompensasinya.

Rumah sakit tersebut menolak untuk meminta maaf dengan mengatakan bahwa video tersebut diambil dan diunggah oleh pihak “eksternal”.

Semua video CCTV rumah sakit dihancurkan setelah tiga bulan, jadi tidak bisa dilacak siapa yang mengambil video tersebut.

kata rumah sakit tersebut, seraya menambahkan bahwa mereka hanya dapat berkomitmen untuk berkoordinasi dengan platform media sosial tersebut untuk menghapus video tersebut jika muncul kembali secara daring.

Namun, Gao bersikeras bahwa rumah sakit harus dapat mengidentifikasi orang yang merekam video tersebut.

Gao berpendapat bahwa ruang operasi adalah tempat yang sangat pribadi, dan video tersebut dengan jelas memperlihatkan kehadiran dokter dan perawat.

Sehingga sangat tidak mungkin ada orang luar dapat masuk dan merekam video tersebut.

Rumah sakit tersebut kemudian merevisi posisinya, dengan mengklaim bahwa orang yang merekam video tersebut telah meninggalkan rumah sakit dan mereka telah menghapus informasi kontak mereka.

Tanggapan ini menyebabkan warganet marah-marah.

“Jika orang yang merekam video tersebut telah meninggalkan pekerjaannya, organisasi mana pun dapat menggunakan alasan ini untuk menghindari tanggung jawab,” emosi tertuang dari seorang warganet.

“Setiap kali terjadi kesalahan, mereka mengatakan itu adalah pekerja sementara atau seseorang telah keluar.”

“Mereka selalu menghindari tanggung jawab.”

Gao pun akhirnya menuntut rumah sakit tersebut demi mencari keadilan.

Mempublikasikan video secara online dan memperlihatkan wajah pasien tanpa persetujuan merupakan pelanggaran hak privasi dan hak citra, kata Ma Bin, seorang pengacara dari Firma Hukum Tianxin di Henan, Tiongkok bagian tengah, Shanghai Morning Post dilansir dari SCMP pada Selasa, (16/7/2024).

Ia menambahkan bahwa meskipun video tersebut diproduksi oleh individu eksternal, rumah sakit tetap harus bertanggung jawab.

Bagaimana menurut Anda?

(*)

(TribunTrends/Dhimas)

Leave a comment