Informasi Terpercaya Masa Kini

9 Makanan yang Sebaiknya Tidak Dipanaskan Ulang, Bukan Cuma Bayam

0 18

KOMPAS.com – Makanan tidak bisa disimpan lama di suhu ruang. Meski dihangatkan ulang, sejumlah makanan ini justru membawa dampak buruk bagi kesehatan.

Ada olahan sayur, seafood, hingga ayam, yang disarankan tidak dihangatkan ulang demi menghindari bakteri penyebab penyakit.

Baca juga: 5 Sayur yang Tidak Boleh Dipanaskan Ulang, Bukan Cuma Bayam

Dilansir dari laman Business  Insider, simak makanan yang sebaiknya tidak dihangatkan ulang serta alasannya berikut ini:

1. Bayam

Bayam termasuk sayuran yang tidak direkomendasikan untuk dihangatkan ulang karena alasan kesehatan.

Baca juga: 3 Cara Hangatkan Steak dari Koki, Jangan Pakai Microwave

Alasannya, bayam bisa diubah menjadi nitrat dan nitrosamin melalui pemanasan ulang karena beberapa nitrosamin bersifat karsinogenik (pemicu kanker) dan dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk membawa oksigen.

2. Ayam

Cara memanaskan ulang olahan ayam, juga harus memakai suhu panas minimum, yaitu 80 derajat celsius.

Suhu panas tersebut dapat membantu membunuh bakteri berbahaya yang muncul selama ayam disimpan.

Baca juga: Berapa Lama Ayam yang Dimasak Tahan di Lemari Es?

Demi memastikan suhu panasnya, sebaiknya gunakan termometer agar olahan ayam tetap aman dikonsumsi.

Catatan khusus ayam yang sudah disimpan lebih dari tiga hari, sebaiknya jangan dipanaskan ulang dan jangan dikonsumsi lagi karena sudah terkontaminasi kuman berbahaya.

3. Kentang goreng

Kesalahan terbesar dalam menjaga kualitas kentang adalah bukan pada proses menghangatkan, melainkan penyimpanannya.

Bila kentang dibiarkan dingin di suhu ruang dalam waktu lama, kemungkinan besar bakteri penyebab botulisme, seperti kram perut, mual, muntah, dan diare, dapat terbentuk. Apalagi bila kentang goreng dibungkus rapat menggunakan alumunium foil.

Meski dipanaskan ulang, tidak ada kepastian bahwa suhu panas dapat membunuh bakteri yang sudah terbentuk.

Baca juga: Rahasia Memasak Kentang Goreng yang Renyah, Bisa Tambah Tepung

Jadi, bila tidak menyimpan kentang di kulkas atau freezer, jangan ambil risiko untuk tetap mengonsumsinya.

4. Jamur

Ada suhu panas minimum untuk memanaskan olahan jamur, yakni pada suhu minimal 70 derajat Celsius.

Bila tidak dipanaskan dengan suhu tersebut, mengonsumsi jamur bisa saja membuat sakit perut karena proses masak yang salah.

Baca juga: Resep Jamur Crispy, Pakai Jamur Shimeji

Belum lagi, bila penyimpanannya tidak tepat, sama halnya dengan kesalahan menyimpan kentang goreng sebelumnya.

5. Telur

Olahan telur, baik itu omelet atau orak-arik, hanya bertahan sebentar, tidak lebih dari dua jam. Itu sebabnya, tidak direkomendasikan untuk menghangatkan ulang olahan telur karena memicu risiko penyakit.

Bakteri seperti salmonela dapat berkembang dengan cepat selama telur dibiarkan di suhu ruang, lalu menyebabkan risiko keracunan makanan.

Baca juga: Cara Membuat Telur Kukus Sayuran, Lauk Rendah Lemak

6. ASI dan makanan bayi 

Air susu ibu (ASI) dan makanan bayi sebenarnya boleh dihangatkan, tetapi tidak disarankan memakai microwave.

Sebab, gelombang panas microwave, bisa menyebabkan panas tidak rata sehingga menimbulkan rasa panas yang dapat membakar mulut dan tenggorokan bayi sensitif.

Baca juga: 3 Cara Olah Susu Segar untuk Anak-anak, Bikin MPASI Sederhana

Jika perlu memanaskan kembali ASI atau makanan bayi, lakukan langsung dalam panci di atas kompor.

7. Makanan laut (seafood)

Boleh tidaknya menghangatkan ulang seafood, tergantung pada penyimpanan masakan ini. Bila seafood disimpan dan diolah dengan benar, boleh saja menghangatkan ulang makanan ini.

Baca juga: 5 Tempat Makan Seafood Tumpah di Tangerang, mulai dari Rp 30.000

Namun, jika seafood sudah dibiarkan terlalu lama di suhu ruang, sekitar dua jam atau lebih, apalagi saat cuaca hangat, sebaiknya jangan dikonsumsi. Sebab, bakteri lebih cepat bertumbuh dalam suhu hangat sekitar 4-60 derajat celsius.

8. Makanan prasmanan

Meski katering prasmanan menggunakan sistem ketat untuk menjaga kebersihan hidangan, sajian prasmanan juga tidak disarankan untuk dihangatkan ulang.

Bakteri pada makanan prasmanan bisa jadi bertumbuh cepat karena penyajian di suhu ruang selama berjam-jam.

Baca juga: Prasmanan atau Hamper, Mana Lebih Baik untuk Sajian Menu Nikah?

Namun, kamu masih bisa menanyakan hal ini pada penjaga atau koki di dekatnya untuk memastikan keamanan santapan prasmanan ini.

9. Makanan berminyak

Minyak memiliki toleransi panas berbeda. Bila sudah melewati tingkat panas yang aman, minyak dapat menghasilkan asap beracun.

Jadi, hindari memasukkan makanan dengan minyak banyak ke dalam microwave karena bisa menyebabkan minyak berasap dan menghasilkan racun berbahaya. Jika ingin menghangatkan ulang, atur api kompor kecil untuk menghindari timbulnya asap.

Leave a comment