Sosok dan Pekerjaan Nurul Bahrul Ulum,Warga NU yang Dikecam Usai Bertemu Presiden Israel
POSBELITUNG.CO – Sosok Nurul Bahrul Ulum, wanita berusia 33 tahun dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU).
Dia bersama empat warga NU lainnya dikecam lantaran bertemu Presiden Israel Isaac Herzog.
Lima orang NU ini dianggap menciderai rasa kemanusiaan, saat Israel menyerang warga Palestina.
Ratusan ribu orang meninggal akibat serangan membabi buta Israel.
Tekanan dunia internasional, tak membuat Israel bergeming dan terus melancarkan pembunuhan massal.
Di tengah kondisi itu, Nurul dan empat intelektual muda NU lainnya, mala berpose dengan Isaac sambil tersenyum.
Nurul dan teman-temannya telah membuat kecewa NU.
PBNU menyebut, kehadiran lima tokoh muda NU itu tidak mewakili nama organisasi NU.
Diketahui Nurul Bahrul Ulum, dia adalah aktivis NU (Nahdlatul Ulama).
Dia bekerja sebagai Communication Officer di Australia – Indonesia Muslim Exchange Program (AIMEP) dan Australia – Asean Muslim Exchange Program (AAMEP) sejak 2022.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf buka suara.
Ia menyayangkan tindakan para aktivis NU di antaranya Syukron Makmun, Zainul Maarif, Munawar Aziz, Nurul Bahrul Ulum dan Izza Annafisah Dania bertemu Presiden Israel.
Padahal, saat ini warga Indonesia mengecam perbuatan kejam negara zionis tersebut.
“Kunjungan itu juga melukai perasaan kita semua,” kata Gus Ipul, dikutip dari Kompas.com.
Menurut Gus Ipul, kepergian lima orang ini ke Israel adalah tindakan yang sangat tidak bijaksana di tengah situasi yang memanas antara Israel dan Palestina.
Padahal, kata Gus Ipul, NU sebagai organisasi berada di barisan depan mengutuk serangan terus menerus yang dilakukan Israel.
PBNU mengeklaim, lima aktivis itu bertemu dengan Herzog atas nama pribadi, bukan dari mandat organisasi.
PBNU pun akan memanggil lima aktivis NU tersebut untuk dimintai klarifikasi.
Selain itu, keberadaan mereka di lembaga dan badan otonom PBNU akan dievaluasi jika terbukti melakukan kesalahan dalam kunjungannya ke Presiden Israel.
“Yang bersangkutan akan dipanggil untuk dimintai keterangan dan penjelasan lebih dalam tentang maksud tujuannya, latar belakang dan siapa yang memberangkatkan serta hal-hal prinsip lainnya,” ujar Gus Ipul.
Selain itu, PBNU juga akan memanggil pimpinan badan otonom dan lembaga PBNU yang menjadi tempat mengabdi lima aktivis NU ini.
Jika ditemukan unsur pelanggaran organisasi, bukan tidak mungkin kelima orang ini akan diberhentikan dari statusnya sebagai pengurus lembaga atau banom.
Profil Nurul
Nurul Bahrul Ulum merupakan almuni IAIN Cirebon.
Setelah lulus dari sana, Nurul Bahrul Ulum kemudian melanjutkan pendidikannya ke School Of Government and Public Policy (SGPP) tahun 2020-2022.
Ia berhasil menyelesaikan pendidikan S3 atau gelar doktoralnya sebelum mencapai usia 35 tahun.
Diketahui, Nurul Bahrul Ulum sudah menikah.
Suaminya bernama Marzuki Wahid.
Nurul Bahrul Ulum juga aktif menulis di mubadalah.id sejak lima tahun lalu.
Biodata
Nama lengkap: Nurul Bahrul Ulum
Nama panggilan: Nurul
Lahir: 26 Juli 1991
Umur: 33 tahun
Status: Menikah
Suami: Marzuki Wahid
Pendidikan: IAIN Cirebon
Tanggapan PBNU
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Savic Ali menyesalkan tingkah lima cendekiawan NU bertemu Presiden Israel Isaac Herzog beberapa waktu lalu.
Pertemuan itu dilakukan saat Israel secara membabi buta membunuh rakyat Palestina.
Menurut Savic Ali, pertemuan itu tidak dapat diterima.
Dia memastikan, kunjungan kelima warga NU tidak atas nama organisasi.
PBNU juga belum mengetahui atas dukungan pihak mana mereka berangkat ke Israel.
“Kemungkinan kunjungan mereka atas nama pribadi.
Kita tidak tahu tujuannya apa dan siapa yang mensponsorinya. Ini tindakan yang disesalkan,” katanya, Minggu (14/7/2024).
Savic Ali sangat menyesalkan hal itu, dikutip dari Tribunnews.com.
Kunjungan tersebut dinilai sebagai tindakan orang yang tak memahami geopolitik dan tak mengerti kebijakan NU secara organisasi, mengutip nu.or.id.
Dirinya juga menyebut pertemuan lima Nahdliyin tersebut tak memahami perasaan seluruh warga NU.
Diketahui, lima cendekiawan Nahdlatul Ulama (NU) bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog.
Tak hanya itu foto bersama cendekiawan NU dengan Isaac Herzog dicibir netizen Indonesia.
Netizen menilai cendekiawan NU itu mendukung negara zionis tersebut.
Para cendekiawan NU itu adalah Gus Syukron Makmun, Dr Zainul Maarif, Munawar Aziz, Nurul Bahrul Ulum, dan Izza Annafisah Dania.
Tampak mereka berpose formal dengan petinggi negara Yahudi itu sambil tersenyum.
Sedangkan Isaac Herzog juga tersenyum duduk di depan mereka.
Diketahui, foto tersebut terpajang di akun Instagram Zainul Maarif.
Ia adalah salah satu tokoh muda NU yang juga satu dari lima orang yang bertemu dan foto bareng Presiden Israel Isaac Herzog.
Seperti diketahui, pertemuan lima cendekiawan NU dengan Isaac Herzog ini ramai dianggap melanggar prinsip kemanusiaan.
Hingga saat ini Israel masih terus melakukan serangan brutalnya ke Gaza.
Di saat yang bersamaan, Israel masih gencar melakukan agresi hingga tindakan genosida di Gaza dan Palestina.
Kekejaman Israel ini mengakibatkan banyak korban sipil tewas, termasuk lansia, perempuan dan anak-anak.
Dalam foto yang beredar, Presiden Israel duduk dengan menggunakan stelan jas warna biru gelap.
Sedangkan lima cendekiawan muda NU terlihat berdiri di belakang Isaac Herzog.
Mereka ada yang mengenakan batik dan jas sambil berpose bahagia dengan melempar senyuman.
Usai ramai soal lima Nahdliyin yang menemui Presiden Israel tersebut, kini akun Instagram @nahdlatululama banjir kecaman dari netizen.
Beberapa netizen menyayangkan sikap NU yang bak mendukung gerakan zionis Israel.
“Oh ngedukung zionis nih?” tulis seorang netizen.
“BANGGA AMAT KETEMU PENJAJAH, PAKE SENYUM2 SEGALA?”
“Kasihan para pendiri NU , sementara penerusnya gak ada empati sama perjuangan rakyat Palestina,” tulis lainnya.
Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, menyesalkan lima tokoh muda NU yang bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog.
Sudarnoto menilai, pertemuan ini tidak layak terjadi di tengah genosida terhadap warga Palestina oleh Israel.
“Saya sangat menyesalkan sekali ada aktivis muda NU pergi ke Israel.”
“Sangat memprihatinkan saat puluhan ribu warga Palestina dibunuh secara bengis dan menjijikkan oleh Israel, lima aktivis ini bertemu Presiden Israel.”
“Semua warga bangsa Indonesia memang berhak dan bahkan wajib membela Palestina,” kata Sudarnoto kepada Tribunnews.com, Senin (15/7/2024).
Sudarnoto meminta para aktivis muda NU tersebut tidak mengabaikan konstitusi.
Menurut Sudarnoto, para aktivis muda NU tersebut telah melanggar konstitusi dengan bertemu Presiden Israel.
“Jangan abaikan konstitusi. Mereka melanggar konstitusi. Menteri luar negeri RI saja tidak pernah melakukan seperti itu,” tutur Sudarnoto.
“Apa mereka tidak paham bahwa Indonesia tidak punya hubungan diplomatik dengan Israel?
Apa mereka enggak paham bahwa pemerintah Indonesia tidak akan pernah membuka hubungan diplomatik dengan Israel sepanjang mereka masih menjajah?
Apa mereka juga tidak mengerti konstitusi RI?” tambah Sudarnoto.
Sudarnoto mempertanyakan kepergian para aktivis muda NU ke Israel, apakah sengaja melanggar konstitusi.
“Kalau mereka mengerti dan pergi ke Israel, artinya mereka sengaja melanggar dan menantang konstitusi.”
“Mereka tidak punya kepekaan sama sekali dan harus minta maaf secara terbuka,” pungkasnya.
(tribunnews.com/tribunjatim.com)