5 Cara Mengatur Keuangan Agar Cepat Kaya,Tabungan Jadi ,Gendut,,Mapan Sebelum Umur 30 Tahun
TRIBUNSTYLE.COM – Mengatur keuangan memang bukan hal yang mudah.
Meskipun setiap bulan selalu menerima gaji atau penghasilan, namun bagi sebagian orang justru uang tak bertambah.
Ternyata ada kebiasaan yang kurang baik dan cenderung menghamburkan uang tanpa disadari.
Untuk menghindari hal-hal tersebut, kita membutuhkan perencanaan dalam mengelola keuangan.
Dengan mengerti dalam mengatur keuangan, dijamin tabunganmu akan jadi gendut.
Kamu juga akan mapan di usi muda.
Berikut 5 cara mengatur keuangan agar cepat kaya, tabungan jadi ‘gendut’, mapan sebelum umur 30 tahun.
Baca juga: 5 Kebiasaan Bikin Kamu Cepat Kaya, Gaji Kecil Juga Bisa Jadi Crazy Rich, Kuncinya Ubah Pola Pikir
1. Ubah kata negatif soal pengelolaan keuangan menjadi positif
Langkah pertama dalam mengendalikan keuangan Anda adalah mengubah bahasa negatif tentang pengelolaan keuangan yang selama ini Anda gambarkan untuk diri-sendiri.
Alih-alih mengatakan “Saya buruk mengelola uang,” lebih baik Anda katakan “Saya belum belajar keterampilan mengelola uang saya, tetapi saya akan melakukannya,”.
Selain kata negatif, ada juga perasaan negatif yang mesti Anda hindari.
Seperti merasa terlambat untuk mengelola uang hari ini, terlambat menabung, dan terlambat investasi.
“Tidak, belum terlambat. Tidak apa-apa, kita semua mulai dari bagian yang berbeda dalam hidup,” kata Sethi.
2. Buat rencana aksi
Sethi mengatakan, sebuah rencana aksi tidak perlu rumit. Jangan terpaku pada spreadsheet dan aplikasi penganggaran.
Pertama, Anda perlu mencari tahu ke mana uang Anda pergi. Tanyakan pada diri sendiri, bagaimana biasanya saya membelanjakan uang dari gaji yang saya dapat?
“Namun, jangan menyalahkan dirimu sendiri jika Anda mengetahui fakta bahwa Anda telah menghabiskan uang tersebut. Latihan step pertama ini hanya untuk mengukur seberapa mampu Anda mencari tahu kebiasaan Anda,” ungkapnya.
Setelah mengetahui kemana uang Anda pergi, kemudian tanyakan pada diri sendiri ke mana seharusnya Anda ingin uang itu digunakan? Untuk mempermudah, Sethi merekomendasikan untuk menyisihkan 10 persen uang gaji untuk investasi dan 10 persen lagi untuk penghematan.
“Jika Anda melakukan dua hal itu, sisanya mungkin akan cukup bagus,” tambahnya.
Ketika Anda ingin berhemat, jangan lupa mengatur transfer otomatis ke rekening tabungan. Hal ini membuat Anda tidak repot dan tidak tergoda untuk menghabiskan uang itu.
3. Hadapi dan bayar utang
Banyak orang berpikir, hutang merupakan batu sandungan ketika mereka hendak memulai kebiasaan menabung. Namun, Anda bisa mengatasinya dengan menuliskan berapa persisnya besaran utang Anda.
“Utang bukan masalah, temanku. Mari kita bicara saldo yang Anda miliki pada kartu kredit Anda. tuliskan persis berapa banyak utang Anda. Meski menakutkan dan menegangkan, tapi inilah langkah pertama yang akan menuntun Anda keluar dari utang,” katanya.
“Saya ingin Anda tahu persis berapa banyak utang Anda, berapa banyak yang Anda bayarkan setiap bulan dan berapa bulan tepatnya utang Anda akan dilunasi,” kata Sethi.
Dari sana, cari tahu jumlah maksimum yang dapat Anda bayarkan setiap bulan terutama jika utang tersebut memiliki tingkat bunga yang tinggi seperti kartu kredit. Jika mampu membayar lebih, maka bayarlah kelebihan itu tiap bulan secara rutin sehingga mengurangi periode pengembalian.
“Ini belum terlambat. Anda dapat mengubah pola pikir Anda tentang cara pengelolaan uang yang buruk. Dan yang paling penting, tidak ada kata terlambat. Anda dapat membuat rencana aksi mulai minggu ini untuk mengubah kebiasaan buruk itu,” tegas Sethi.
“Kendalikan, maka Anda bisa melakukannya,” pungkasnya.
4. Jadilah Dermawan
Cara ini seperti yang diajarkan Ramsey, soal prinsip kemurahan hati.
Ramsey percaya kekayaan sejati terwujud ketika kekuatan finansial seseorang dimanfaatkan untuk kebaikan yang lebih besar.
Pelajarannya seputar kemurahan hati juga mencakup aspek spiritual dan emosional dalam memberi.
Ia sering merujuk pada prinsip alkitabiah, “Lebih berbahagia memberi daripada menerima,” yang menganjurkan bahwa kemurahan hati bukan sekadar tindakan finansial namun merupakan cerminan karakter dan nilai-nilai seseorang.
Menurut Ramsey, kemurahan hati memupuk rasa syukur, menumbuhkan kepuasan, dan memutus rantai keserakahan.
5. Buat prioritas kebutuhan
Buatlah daftar prioritas kebutuhan mulai dari hal yang sangat penting hingga yang bersifat kurang penting.
Mulailah dari yang sangat mendesak hingga yang masih bisa ditunda untuk dipenuhi.
Dengan membuat skala prioritas kita bisa lebih mudah dalam mengatur pengeluaran.
Selain itu, kita juga bisa belajar untuk bisa lebih hemat dan teratur.
Artikel ini diolah dari Kompas.com