Parfum Mahal Vs Parfum Murah, Apa Bedanya?
KOMPAS.com – Parfum adalah aksesori tak kasat mata yang berfungsi sebagai sentuhan akhir pada pakaian dan penampilan kita.
Parfum dapat memunculkan beragam suasana hati, mulai dari seksi dan bergairah, bersemangat dan riang, hingga bersahaja dan misterius. Parfum pun dapat memicu emosi dan kenangan yang terkunci jauh di lubuk hati terdalam.
Ada banyak parfum untuk dipilih dari berbagai rentang harga. Namun, apa faktor yang memengaruhi harga jual sebuah parfum? Apakah parfum mahal lebih layak untuk dibeli?
Baca juga: 5 Tips Beli Parfum Mahal agar Tak Rugi
Kenapa parfum mahal?
Dikutip dari Real Simple, Kamis (16/5/2024), banyak hal yang dilakukan dalam pengembangan parfum dari tahap awal sampai akhir, mulai dari sumber bahan, aroma, hingga kemasannya.
1. Konsepsi wewangian
Mengembangkan profil wewangian yang halus dan seimbang memerlukan kekuatan otak dan pemahaman yang tajam akan ilmu wewangian.
“Biasanya, sesuatu yang lebih murah tidak terlalu rumit, serta lebih sederhana dan jelas,” kata seorang pakar wewangian bernama Aimee Majoros.
Misalnya, lanjut dia, kamu akan bisa mencium satu aroma dengan sangat jelas. Sering kali, aroma yang tercium adalah lapisan pertama aroma (top notes atau head notes), seperti wangi lemon atau bunga.
Sedangkan parfum yang mahal dan dirancang dengan baik cenderung memiliki kesan yang misterius, rumit, dan sulit ditebak.
“Kamu tidak bisa mengidentifikasi apa aroma-aroma yang ada,” terang Majoros.
Dia menambahkan, wangi parfum seperti itu cenderung berkembang menjadi indah saat menempel pada kulit.
Selain itu, fase ide dan konsepsi, ditambah dengan pengujian hingga aroma parfum benar-benar sempurna, membutuhkan waktu dan pengalaman.
Bahkan, para ahli yang sangat handal dalam rentetan proses tersebut dapat mematok biaya yang sangat mahal.
Baca juga: Khusus Pria, Begini 5 Cara Mudah Memilih Parfum yang Tepat
2. Kualitas bahan
Produsen wewangian yang ahli dalam bidangnya juga membutuhkan anggaran yang besar untuk mengembangkan wewangian yang luar biasa.
Pembuat parfum bernama Darryl Do mengungkapkan, parfum murah akan menggunakan minyak sintetis mawar, melati, dan lain-lain.
“Parfum mahal menggunakan minyak alami yang kualitasnya membedakan mereka dari minyak berharga murah,” kata Do.
Perbedaan utama antara minyak sintetis dan alami adalah kedalaman dan seberapa nyatanya aroma yang dihasilkan. Aroma yang nyata harganya jauh lebih mahal.
Jadi, parfum yang menggunakan bahan-bahan tersebut tentunya dibanderol lebih mahal. Meski merek parfum murah juga menggunakan minyak alami dan bahan-bahan yang kompleks, biasanya mereka menggunakannya dalam jumlah yang lebih kecil.
Pada akhirnya, parfum yang lebih murah cenderung memiliki profil aroma yang lebih tajam, sedangkan yang lebih mahal cenderung memiliki profil aroma dengan kompleksitas yang kaya dan mewah.
3. Diproduksi secara massal vs terbatas
Saat memproduksi sesuatu secara massal, biayanya akan lebih murah. Ini juga berlaku untuk parfum. Sebab, produsen parfum dapat membeli bahan-bahan dalam jumlah besar dan memproduksinya lebih cepat.
Sementara itu, ketika parfum diproduksi dalam jumlah yang lebih kecil, biayanya hampir selalu lebih mahal.
“Merek-merek baru, seperti Victoria’s Secret, memiliki harga yang lebih murah, tetapi tidak murahan. Botol dan kemasannya mencerminkan hal tersebut,” papar Do.
Namun, ketika kamu menambahkan faktor eksklusivitas alias “supply and demand”, harganya mungkin melonjak. Dengan kata lain, saat pasokannya terbatas, tetapi permintaannya tinggi, harga suatu produk tentu saja akan lebih mahal.
Baca juga: Memilih Wewangian yang Tepat Untuk Anda
4. Intensitas dan daya tahan
Pernahkah kamu memerhatikan bahwa beberapa parfum wanginya bertahan sepanjang hari, sementara yang lainnya hilang dalam satu jam setelah semprotan pertama?
Fenomena ini bisa disebut sebagai “imbalan aroma”. Jadi, tidak salah jika parfum mahal memiliki kemampuan untuk bertahan lama.
“Parfum mewah hampir selalu bertahan lebih lama di kulit dibandingkan dengan yang lebih murah. Saya memiliki beberapa aroma yang sangat mewah, dan masih bisa mencium wanginya di mantel saya beberapa hari setelah pemakaian,” ujar Majoros.
Perlu dicatat bahwa satu wewangian bisa datang dengan tingkat intensitas yang berbeda-beda bagi mereka yang menyukai aroma yang lebih berat atau ringan.
Parfum eau de cologne (EDC) memiliki konsentrasi paling rendah, eau de toilette (EDT) sedikit lebih pekat, dan eau de parfum (EDP) memiliki konsentrasi lebih pekat. Di atasnya masih ada tingkatan elixir atau parfum.
Semakin pekat parfumnya, semakin mahal harganya.
Baca juga: Elixir dengan Eau de Parfum, Apa Bedanya?
5. Pengemasan dan tampilan
Harga parfum tidak sebatas banyaknya pemikiran yang dituangkan ke dalam formula parfum mewah. Namun, banyaknya perhatian yang diberikan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan melalui tampilan yang luar biasa juga berpengaruh.
“Pengemasan adalah faktor besar lainnya yang membuat produsen memangkas biaya,” Majoros berujar.
“Ada banyak parfum murah yang saya suka, tetapi setelah beberapa saat, tutupnya akan rusak. Kamu akan melihat bagian emas pada tutupnya tidak lagi solid dan mengelupas. Parfum yang lebih mahal tidak akan memiliki masalah seperti ini, tetapi mereka menghabiskan lebih banyak uang untuk kemasannya,” imbuh dia.