Top 3 Dunia: Kapal Perusak Inggris Pulang, Jenderal Israel Kecam Pemukim Yahudi
TEMPO.CO, Jakarta – Top 3 dunia kemarin diawali dari kapal perusak Angkatan Laut Kerajaan Inggris, HMS Diamond yang kembali ke pangkalan di Portsmouth. Kapal ini telah menyelesaikan misinya selama lima bulan terakhir melawan kelompok Houthi, Yaman.
Berita lainnya top 3 dunia adalah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang bersumpah membalas Rusia hingga kecaman jenderal Israel terhadap penyerangan yang dilakukan pemukim Yahudi terhadap warga Palestina. Berikut selengkapnya:
1. Kapal Perusak Inggris HMS Diamond yang Diklaim Diserang Rudal Houthi Pulang ke Portsmouth
Kapal perusak Angkatan Laut Kerajaan Inggris HMS Diamond telah bersandar di pangkalan Portsmouth, Inggris setelah misi lima bulan di Laut Merah dan Teluk Aden. Kelompok milisi Houthi di Yaman mengklaim telah menembak kapal itu dengan rudal balistik.
Brigadir Jenderal Yahya Saree, juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, yang dikuasai Houthi, menyatakan bahwa pasukannya “telah berhasil” menembak HMS Diamond dengan beberapa rudal balistik pada Juni 2024 lalu. Menurut Al Mayadeen, serangan Houthi itu merupakan pembalasan atas pembantaian Israel di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza dan perlawanan terhadap ketidakadilan serius yang dihadapi rakyat Palestina akibat invasi Israel.
Pemerintah Inggris menyanggah klaim itu. “Klaim ini tidak benar,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Inggris. Sebaliknya, HMS Diamond telah menembak jatuh sembilan drone dan sebuah rudal Houthi – ancaman udara paling banyak yang dapat dinetralkan oleh kapal perang Angkatan Laut Kerajaan Inggris di Yaman.
Target kesepuluh dan terakhir itu merupakan momen penting. Menurut Angkatan Laut Inggris, belum pernah ada kapal, pesawat terbang, atau senjata Inggris lain yang meluncur secepat itu dan menghancurkan rudal Houthi di Teluk Aden.
Letnan Freddy Hamblin, Petugas Diamond di Watch 4, mengenang malam ketika Diamond menembak jatuh tujuh drone menggunakan rudal dan senjata canggih Sea Viper ketika kelompok tugas internasional di wilayah tersebut mulai bertindak. “Saya baru saja datang untuk berjaga setelah matahari terbenam ketika kami mengantisipasi serangan drone skala besar,” katanya dalam rilis Angkatan Laut Inggris pada 6 Juli 2024.
Baca berita selengkapnya di sini.
2. Volodymyr Zelensky Bersumpah Akan Balas Serangan Rudal Rusia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersumpah negaranya akan membalas serangan rudal terbaru dari Rusia yang menewaskan sedikitnya 29 orang dan merusak sebuah rumah sakit anak-anak di ibu kota Kyiv. Hal itu ia sampaikan pada Senin, 8 Juli 2024 ketika kunjungan kerja ke Warsawa untuk menandatangani pakta keamanan dengan Polandia.
Dalam konferensi pers yang dimulai dengan mengheningkan cipta selama satu menit untuk para korban, Zelensky meminta para sekutu Kyiv untuk menanggapi dengan tegas serangan Rusia itu. Serangan ini bertepatan dengan persiapan para pemimpin dunia untuk menghadiri pertemuan puncak NATO yang dimulai pada Selasa, 9 Juli 2024 di Washington, D.C., Amerika Serikat.
“Saya juga ingin mendengar dari mitra kami (tentang) ketahanan yang lebih besar dan respons yang kuat terhadap pukulan yang sekali lagi dilakukan Rusia terhadap rakyat kami, tanah kami, dan anak-anak kami,” katanya, seperti dikutip Reuters.
“Kami akan melakukan pembalasan terhadap orang-orang ini, kami pasti akan memberikan respons yang kuat dari pihak kami kepada Rusia. Pertanyaan bagi mitra kami adalah: dapatkah mereka merespons?”
Selengkapnya baca tautan berikut.
3. Jenderal Israel Kecam Kekerasan Pemukim Yahudi terhadap Warga Palestina
Jenderal penting Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat menggunakan masa pensiunnya untuk secara terbuka mengecam serangan pemukim Israel terhadap warga Palestina. Hal ini diungkapkan kantor berita Associated Press (AP) seperti dikutip Al Jazeera pada Selasa 9 Juli 2024.
Pada upacara penunjukan penggantinya, pensiunan kepala komando pusat militer Israel, Mayor Jenderal Yehuda Fox, mengatakan bahwa “kejahatan nasionalis” baru-baru ini “meningkat”.
“Di bawah naungan perang dan keinginan untuk membalas dendam, hal itu menebarkan kekacauan dan ketakutan pada warga Palestina yang tidak menimbulkan ancaman apa pun,” kata Fox.
Fox mengatakan dia kecewa karena politisi lokal dan pemimpin agama tidak bertindak untuk memerangi meningkatnya kekerasan pemukim.
“Bagi saya ini bukan Yudaisme. Setidaknya bukan yang saya alami saat tumbuh dewasa,” kata Fox, yang komentarnya muncul setelah seminggu serangan intens terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki.
Simak berita selengkapnya di sini.
Pilihan Editor: Israel Buang Limbah ke Mata Air Warga Palestina di Tepi Barat