Penyiar Radio Dipecat karena Wawancara Joe Biden
TEMPO.CO, Jakarta – WURD Radio, sebuah stasiun radio di Pennsylvania, Amerika Serikat memecat salah satu penyiar radionya karena sudah setuju menyiarkan wawancara dengan Presiden Joe Biden menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang sudah disiapkan timnya. WURD Radio adalah media independen milik negara yang fokus pada isu-isu warga kulit hitam di Negeri Abang Sam.
WURD Radio melakukan wawancara dengan Biden tak lama setelah debat calon presiden melawan Donald Trump pada Kamis, 27 Juni 2024, berujung kekacauan. Penyiar radio bernama Andrea Lawful-Sanders lalu menyampaikan pihaknya meminta tim kampanye Biden agar bisa mewawancarai orang nomor satu itu secara eksklusif.
“WURD Radio bukan kepanjangan mulut Biden atau pemerintahan lainnya,” kata CEO WURD Radio Sara M. Lomax, Minggu, 7 Juli 2024, sambil menekankan pihaknya dan Lawful-Sanders sudah sepakat untuk berpisah dalam tempo secepatnya.
Menurut Lomax, Lawful-Sanders telah menegosiasikan format acara wawancara dengan Biden tanpa sepengetahuan, konsultasi atau berkolaborasi dengan manajemen WURD. Dia juga mengatakan WURD Radio sebagai media mainstream harus instrospeksi untuk mengetahui bagaimana kehilangan kepercayaan begitu banyak warga Amerika Serikat, termasuk pejabat dari kalangan kulit hitam Amerika Serikat.
Selama wawancara, Biden berkukuh kalau penampilannya yang buruk dalam debat capres tidak menghapus rekam jejaknya yang bagus sebagai presiden. Dia bahkan tidak ada niat untuk keluar dari pencalonan sebagai presiden Amerika Serikat meski mendapat tekanan dari para donatur untuk Partai Demokrat.
Para pemilih dari kalangan kulit hitam Amerika Serikat secara demografi berpihak ke Partai Demokrat selama pemilu. Namun sekarang ini ada keragu-raguan yang tinggi untuk mendukung Biden di pemilu November 2024 berdasarkan sejumlah survei. Jajak pendapat yang dilakukan Washington Post/Ipsos pada akhir bulan lalu mengungkap hanya 62 persen pemilih kulit hitam Amerika Serikat yang sudah pasti akan memilih Biden. Angka itu turun jika dibanding pemilu 2020 sebanyak 72 persen.
Sumber: RT.com
Pilihan editor: Wakil Menteri Palestina Tewas dalam Serangan Udara Israel di Gaza