Berasal dari Solo,Ini Masa Lalu Keluarga Lompat dari Apartemen Jakarta Utara,Ternyata Orang Kaya

- Berasal dari kota Solo, Jawa Tengah, inilah masa lalu satu keluarga yang lompat dari lantai 22 apartemen di Penjaringan, Jakarta Utara. Diketahui sebelumnya, warga sempat digegerkan dengan adanya aksi satu keluarga yang lompat bersama dari rooftop Apartemen di Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3/2024). Satu keluarga yang terdiri dari empat orang tersebut pun meninggal dunia akibat aksi tersebut. Kapolsek Metro Penjaringan...

Berasal dari Solo,Ini Masa Lalu Keluarga Lompat dari Apartemen Jakarta Utara,Ternyata Orang Kaya

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Berasal dari kota Solo, Jawa Tengah, inilah masa lalu satu keluarga yang lompat dari lantai 22 apartemen di Penjaringan, Jakarta Utara.

Diketahui sebelumnya, warga sempat digegerkan dengan adanya aksi satu keluarga yang lompat bersama dari rooftop Apartemen di Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3/2024).

Satu keluarga yang terdiri dari empat orang tersebut pun meninggal dunia akibat aksi tersebut.

Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya mengungkapkan sekeluarga tersebut datang ke apartemen dalam satu mobil yang sama sekitar pukul 16.02 WIB.

Kemudian, mereka turun di parkiran dan menaiki lift ke lantai 21, seperti terekam dalam CCTV apartemen.

"Pukul 16.05 WIB, keluar dari lift di tangga 21 berdasarkan CCTV, naik ke tangga darurat untuk ke rooftop apartemen, kemudian 16.13 WIB," kata Kompol Agus, Minggu (10/3/2024).

"Para korban terjatuh bersamaan di depan lobby apartemen," imbuhnya.

Baca: Bukan Bunuh Diri, Begini Kata Pakar soal Satu Keluarga Tewas Lompat dari Lantai 22 Apartemen Jakut

Seorang tetangga mengungkap masa lalu satu keluarga yang tewas karena loncat dari apartemen tersebut.

Arif (47) yang mengenal lama keluarga tersebut mengatakan awalnya, keluarga itu termasuk keluarga yang berada.

Akan tetapi, saat pandemi Covid-19 melanda, kondisi ekonomi mereka menjadi terpuruk.

Arif mengaku telah tinggal di apartemen tersebut sejak tahun 2017.

Sementara keluarga tersebut sudah tinggal lebih dulu di apartemen tersebut, jauh sebelum Arif datang.

Menurut Arif, sang suami yakni Eddy Anwar alias EA (50) sempat terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) ketika pandemi.

PHK tersebut pun langsung berimbas pada kondisi ekonomi mereka.

Baca: Hilang 4 Tahun, Inilah Sosok Satu Keluarga Bundir Loncat dari Lantai 22 Apartemen Penjaringan Jakut

"Yang saya tahu, ketika pandemi suaminya terkena pemutusan hubungan kerja. Mulai dari sana, kehidupan keluarga ini terlihat sangat merana," kata Arif dilansir Tribun Jakarta, Selasa (12/3/2024).

Bahkan sang istri AEL (52) sempat menawarkan telur ayam kepada istri Arif untuk menyambung hidup mereka.

Kendaraan keluarga mereka yang awalnya menggunakan mobil Fortuner pun berganti menjadi mobil Gran Max.

"Dulu sempat pakai Fortuner, terakhir yang saya dengar menggunakan mobil Gran Max," ungkap Arif.

Semasa masih bertetangga, Arif mengaku tak pernah tinggal diam jika keluarga tersebut mengalami kesusahan.

Terhitung sudah tiga kali Airf membantu mereka dengan memberikan bantuan dana sebesar Rp 8 juta.

Arif merasa iba dengan kondisi mereka, sehingga ia berharap bantuan dana darinya bisa sedikit membantu kondisi ekonomi mereka.

Baca: Misteri Benda yang Dibawa Satu Keluarga Bunuh Diri di Apartemen Jakarta Utara, Aksinya Terkuak CCTV

"Saya hanya merasa iba dengan keluarga ini. Jadi, saya berharap uang yang saya beri itu bisa sedikit membantu," imbuh Arif.

Pertemuan terakhir kali Arif dengan keluarga itu pada tahun 2023.

Saat itu, mereka ingin pindah ke Surakarta, Jawa Tengah untuk memulai kehidupan baru.

"Katanya mereka mau memulai bisnis yang baru, tetapi saya tidak tahu bisnis apa yang ia kerjakan," ucapnya.

Hal senada juga diungkapkan Kapolsek Penjaringan, Kompol Agus Ady Wijaya.

Ady Wijaya menyebut satu keluarga tersebut memang pernah tinggal di apartemen selama beberapa tahun.

"Dulu mereka (satu keluarga Eddy Anwar) pernah tinggal di sini," kata Kompol Agus Ady Wijaya.

Baca: Tangan Saling Terikat, Ini Detik-detik Satu Keluarga Lompat dari Lantai 21 Apartemen Jakut, 4 Tewas

Namun sudah sejak dua tahun terakhir, keluarga Eddy Anwar tak terlihat aktivitasnya di apartemen.

Sampai akhirnya di hari Sabtu kemarin, satu keluarga tersebut muncul dan membuat kejutan kepada para penghuni.

"Sudah dua tahun belakangan tidak tinggal di sini. Baru hari ini kembali lagi ke apartemen untuk melakukan kegiatan seperti ini," pungkas Agus.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang tersebar di media sosial, korban kabarnya mulai tinggal di apartemen pada tahun 2017.

Lalu sejak tahun 2020, satu keluarga ini sempat menghilang alias tak kelihatan aktivitasnya di apartemen.

Terkait hal tersebut, kabarnya para korban sempat pulang kampung ke Solo selama pandemi di tahun 2020 tersebut.

Karenanya pihak apartemen tak pernah lagi melihat aktivitas satu keluarga tersebut.

Baca: Bukan karena Uang, Ini Alasan Hotman Paris Bela Aden Wong dan Tisya Erni, Amy BMJ Jadi Penyebab

Terkait informasi soal keluarga Eddy Anwar sempat pindah ke Solo, pihak kepolisian masih menyelidiki kebenarannya.

Namun diungkap pihak kepolisian, motif kematian satu keluarga tersebut adalah untuk mengakhiri hidup.

"Kita belum menemukan keterangan persuaian dari saksi, jadi kita bisa menyimpulkan. Tapi yang pasti motif mereka bunuh diri," tegas Kompol Ady Wijaya.

Catatan redaksi

Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling.

Pembaca bisa menghubungi Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes (021-500-454).

Atau bisa juga LSM Jangan Bunuh Diri (021 9696 9293).

Atau melalui email [email protected].

(tribunnewswiki.com/tribun network)

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow