Bela Jokowi, Sejumlah Rektor Sampaikan Apresiasi Kinerja Presiden

Sejumlah rektor dari berbagai kampus di tanah air menggalang dukungan untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Bela Jokowi, Sejumlah Rektor Sampaikan Apresiasi Kinerja Presiden

jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah rektor dari berbagai kampus di tanah air memberikan semangat dan mengapresiasi kinerja  Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama memimpin Indonesia 9 tahun terakhir.

Hal itu disampaikan mereka untuk merespons petisi yang dikeluarkan sejumlah kampus.

Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Jebul Suroso menyampaikan Jokowi telah banyak bekerja untuk Indonesia.

Menurutnya, di bawah kepemimpinan Jokowi,   Indonesia bisa melewati masa-masa sulit saat pandemi virus Covid-19 yang mewabah.

Dia menilai kepemimpinan presiden sangat menentukan dalam mengambil sikap di tengah situasi sulit yang dihadapi dunia.

"Kami juga menyampaikan apresiasi kepada bapak presiden atas legacy yang telah dicanangkan diperoleh dihasilkan untuk kemajuan bangsa Indonesia,” ucap Jebul dalam keterangannya, Jumat (2/2).

Jebul mengapresiasi warisan (legacy) kinerja yang telah dilakukan Jokowi untuk kemajuan bangsa Indonesia.

"Di momen pemilihan presiden mudah-mudahan Bapak Presiden dan bangsa Indonesia bisa memperoleh pemimpin untuk melanjutkan kinerja dari bapak Presiden Joko Widodo," kata dia.

Senada dengan Jebul, Rektor Universitas Darul Ulum Islamic Centre Sudirman (Undaris) Semarang Hono Sejati juga mengapresiasi kepemimpinan Jokowi dalam menangani pandemi Covid-19 dengan baik sehingga mendapatkan apresiasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).

"Negara Indonesia membutuhkan pemimpin seorang negarawan yang inovatif, yang bisa menyatukan bangsa, yang dikemas dalam bingkai NKRI dalam hal ini ada dalam bapak Presiden RI yang ke-7 Bapak Ir Joko Widodo atau Bapak Jokowi,” tuturnya.

Sementara itu, Rektor Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Surakarta Sunarto Istianto mengapresiasi kinerja Jokowi selama dua periode.

Sunarto mengatakan Jokowi telah banyak meningkatkan kemajuan, terutama di sektor pembangunan.

"Saya menyampaikan apa yang saya rasa, saya alami bahwa presiden kita Pak Jokowi selama hampir dua periode ini membina jauh banyak kemajuan,“ ujar Sunarto.

"Saya menyaksikan sendiri bahwa Pak Jokowi adalah orang yang dari Solo yang memperhatikan juga daerah termasuk Solo," sambungnya.

Dukungan lain juga datang dari Rektor Akademi Pelayaran Nasional Surakarta Hadi.

Dia mengatakan Jokowi telah berhasil membangun infrastruktur yang baik, terutama dalam membangun konektivitas di dunia pelayaraan, salah satu terobosan yang paling menonjol adalah tol laut dan pembangunan sejumlah pelabuhan.

Hadi berharap Pemilu 2024 dapat melahirkan pemimpin yang terbaik.

"Selanjutnya kami sebagai warga juga berharap pada Pemilu 2024 akan menemukan pemimpin yang baik juga,“ kata Hadi.

Sebelumnya, sejumlah sivitas universitas yang menyampaikan keprihatinan soal dinamika perpolitikan.

Guru besar, dosen, dan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) membacakan petisi Bulaksumur pada Rabu (31/1).

Prof Koentjoro mewakili civitas akademika UGM membacakan petisi Bulaksumur dengan mata yang berkaca-kaca.

Isi petisi Bulaksumur menyebut begitu prihatin dengan penyelenggara negara yang menyimpang dari prinsip-prinsip moral demokrasi, kerakyatan, dan keadilan sosial. 

"Kami menyesalkan tindakan-tindakan menyimpang yang justru terjadi dalam masa pemerintahan Presiden Joko Widodo yang juga merupakan bagian dari keluarga besar UGM," kata Prof Koentjoro.

Mereka menginginkan Jokowi agar berpegang pada jati diri UGM yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dengan turut memperkuat demokratisasi.

Selain UGM, Sivitas akademika UI juga menyampaikan sejumlah keresahan serta keprihatinan atas hancurnya tatanan hukum dan demokrasi di Indonesia menjelang Pemilu 2024.

Ketua Dewan Guru Besar UI, Harkristuti Harkrisnowo menuturkan bahwa lima tahun terakhir, utamanya menjelang Pemilu 2024, pihaknya kembali terpanggil untuk menabuh genderang membangkitkan asa dan memulihkan demokrasi negeri yang terkoyak.

“Negeri kami tampak kehilangan kemudi akibat kecurangan dalam perebutan kuasa, nihil etika, menggerus keluhuran budaya serta kesejatian bangsa,” ucapnya, Jumat (2/2).

Sehingga, para Sivitas Akademika UI merasa prihatin atas hancurnya tatanan hukum dan demokrasi (mcr4/jpnn)

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow