Bahaya, Ini Efek Samping Makan Mie Instan Setiap Hari

Jangan makan mie instan setiap hari, ada risiko kesehatan yang mengintai anda.

Bahaya, Ini Efek Samping Makan Mie Instan Setiap Hari

Bisnis.com, JAKARTA -- Mie instan kerap menjadi pilihan makanan, terutama di akhir bulan ketika dompet mulai cekak. Rasanya yang enak dan gurih, praktis dibuat, dan murah meriah membuat mie instan digemari banyak orang. 

Namun, bukan berarti kita bisa mengonsumsinya setiap hari. Pasalnya, mie instan mengandung bahan-bahan seperti kandungan sodium tinggi, pengawet, dan tidak mengandung banyak nutrisi yang diperlukan tubuh. 

Dokter Fakultas Kedokteran UGM, Muhammad Fajri Adda'i melalui instagramnya mengungkapkan kurangnya kandungan nutrisi dalam mie instan bisa menimbulkan berbagai penyakit bagi tubuh jika dikonsumsi setiap hari. 

Baca Juga : Timnas Indonesia Dikritik karena Mi Instan, PSSI Pamer Foto Sarapan Bergizi

"Kalau makan mie instan setiap hari apalagi di masa pertumbuhan bahayanya malnutrisi, atau kebutuhan nutrisi hariannya yang penting tidak tercukupi. Karena mie instan biasanya hanya tinggi karbohidrat, sementara tubuh terutama anak di masa pertumbuhan butuh berbagai nutrisi lain seperti protein, lemak, kemudian mineral-mineral tertentu dari sayur dan buah itu tidak tercukupi," ujarnya, dikutip Senin (15/1/2024).  

Dia mengungkapkan, manusia normal umumnya  memerlukan asupan karbohidrat 40-60 persen, protein 20-30 persen, dan lemak juga 20-30 persen. Jika hanya makan mie instan, nutrisi yang dibutuhkan itu tidak ada seperti vitamin, serat, dan kalsium, yang kalau pun ada jumlahnya sangat kecil. 

Baca Juga : : Pemain Timnas Indonesia yang Dihujat karena Makan Mi Instan Ditegur Shin Tae-yong

Berikut ini dampak jika mengonsumsi mie instan setiap hari:

1. Malnutrisi

Zat gizi pada mie sebagian besar karbohidrat, jadi kurang protein, lemak, serat, vitamin dan mineral lain. Malnutrisi pada anak-anak sendiri sudah menjad masalah global yang semakin meningkat. Nutrisi, atau kekurangan nutrisi, dapat menimbulkan efek samping yang berdampak pada kesejahteraan dan perkembangan fisik dan mental.  

Baca Juga : : Berkunjung ke Mesir, Sri Mulyani Kaget Lihat Banyak Mi Instan Indonesia

Penting bagi orang tua untuk lebih memperhatikan apa yang dimakan anak-anak mereka untuk memastikan pola makan yang sehat dan seimbang serta nutrisi yang tepat selama masa pertumbuhan yang tidak terpisahkan.

2. Menyebabkan obesitas

Menurut penelitian terbaru, efek samping makan mie instan berkontribusi signifikan terhadap peningkatan obesitas karena tingginya kandungan natrium dan karbohidrat.  

Satu porsi mie instan dan telur sama dengan sekitar 500 kkal. Tak sedikit orang makan mie instan minimal 2 porsi. Padahal makan biasanya nasi, sayur, dengan ayam atau daging, total kalori nya hanya 400-500 kkal. 

3. Menyebabkan sindrom metabolik

Orang yang mengonsumsi mie instan terlalu sering juga mungkin mengalami peningkatan tekanan darah dan penurunan laju metabolisme yang memiliki implikasi jangka panjang pada kesehatan jantung serta penambahan berat badan.  

Tekanan darah tinggi, juga dikenal sebagai hipertensi, adalah masalah serius yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. 

Selain itu, jenis minyak yang digunakan untuk menggoreng mie instan dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dan menyebabkan penebalan arteri darah yang keduanya sangat terkait dengan hipertensi.  

Terlalu sering makan mie instan juga bisa menyebabkan kerusakan hati akibat tingginya kandungan natrium dan lemak jenuh yang terdapat pada makanan olahan tersebut.  

Selain itu, bahan kemasan yang digunakan untuk menyimpannya mungkin mengandung bahan kimia yang terakumulasi seiring waktu dan berkontribusi terhadap perkembangan penyakit hati berlemak.

4. Risiko sakit jantung koroner, stroke, kerusakan ginjal akan meningkat

Makan mie instan dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung karena mie instan banyak mengalami proses dalam pembuatannya dan mengandung bahan pengawet, perasa buatan, dan lemak jenuh yang dikaitkan dengan peningkatan kemungkinan tekanan darah tinggi dan obesitas, keduanya merupakan faktor risiko penyakit jantung.  

Selain itu, penyakit lainnya adalah stroke. Seringkali, kematian akibat stroke dapat disebabkan oleh berbagai faktor risiko, seperti kadar kolesterol tinggi, diabetes, merokok, dan efek samping dari konsumsi makanan olahan seperti mie instan.

Mie instan dibuat dengan bahan pengawet yang mengandung kadar natrium tinggi sehingga dapat meningkatkan risiko stroke atau serangan jantung.  

Oleh karena itu, meski nyaman dan enak, makan mie instan sebaiknya dikurangi dari pola makan mie istan terlalu sering, demi menjaga kesehatan jantung dan kesehatan tubuh secara umum.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow