Apakah Manusia Bisa Makan Kepiting Kelapa?

Berat kepiting kelapa bisa mencapai 4 kilogram. Apakah hewan ini bisa dikonsumsi manusia?

Apakah Manusia Bisa Makan Kepiting Kelapa?

KOMPAS.com - Kepiting kelapa (Birgus latro) atau juga dikenal dengan nama Ketam Kenari merupakan kelomang berukuran besar yang menghabiskan hampir seluruh hidupnya di darat.

Hewan ini panjangnya bisa mencapai lebih dari 91 cm dengan bobot hingga 4 kg dan dapat hidup lebih dari enam puluh tahun.

Baca juga: Kepiting Kelapa, Kekuatan Capitnya Setara Gigitan Hyena

Dengan ukuran tersebut, tidak heran jika kepiting kelapa menjadi artropoda terbesar yang masih ada di Bumi.

Capit mereka sepuluh kali lebih kuat dari cengkeraman tangan manusia pada umumnya. Capit sebelah kiri lebih besar dari kanan dan mereka memiliki 2 kaki di setiap sisi tubuhnya.

Jika memungkinkan Kepiting Kelapa bahkan mampu membawa beban lebih dari 29 kg dengan capitnya.

Tempat tinggal kepiting kelapa

Mengutip A-Z Animals, Kepiting Kelapa hidup di pulau-pulau di Samudera Pasifik dan Hindia, seperti misalnya kepulauan Mariana, Pulau Christmas, dan Zanzibar.

Namun, hewan ini pun ternyata bisa ditemui di Indonesia.

Melansir situs resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) ketam kenari bisa ditemukan di Indonesia bagian Timur, mulai dari selat Makassar hingga Papua.

Hewan tersebut diketahui bersarang di daerah berbatu dan hutan hujan pesisir dengan tanah yang cukup untuk membuat liang yang bagus.

Itu sebabnya wilayah terpencil yang mereka tinggali adalah pulau-pulau tropis dan atol.

Meski Ketam Kenari adalah hewan darat, mereka mulai hidup sebagai larva sebelum mengambil cangkang dan setelah itu ketam akan mengembangkan kerangka luar dan tidak pernah lagi hidup di air.

Baca juga: Aneh tapi Nyata, Kepiting Kelapa Raksasa Serang dan Makan Burung

Hal ini kemungkinan menjelaskan mengapa Ketam Kenari dewasa masih bisa tenggelam walapun mereka mengawali hidup di air.

Itu karena mereka menghirup udara dengan paru-paru khusus dan tidak dapat mengambil oksigen dari air.

Memakan Kepiting Kelapa

Jadi jika ada pertanyaan apakah manusia bisa memakan Ketam Kenari? Jawabannya adalah iya, kita bisa memakannya.

Telur dan lemak perut mereka adalah bagian tubuh yang paling berharga, meski daging manis mereka dianggap makanan lezat di banyak tempat.

Rasanya seperti persilangan antara lobster dan kepiting salju dengan daging yang lebih gurih dan tidak terlalu asin.

Meski bisa dikonsumsi oleh manusia, ternyata di beberapa tempat hewan ini masuk sebagai spesies yang dilindungi.

Baca juga: Apakah Hewan Juga Mengalami Insomnia?

Ukuran yang besar dan rasanya yang enak akhirnya telah mendorong orang untuk memburunya. Di tambah lagi pergerakan lambat mereka, sehingga memudahkan untuk ditangkap.

Hal ini pada akhirnya membuat kepiting kelapa menjadi salah satu spesies terancam punah.

Di Indonesia, Ketam Kenari pun termasuk hewan yang dilindungi sesuai dengan peraturan Menteri LHK no P/106 tahun 2018.

Ada beberapa alasan mengapa hewan ini termasuk spesies dilindungi, salah satunya karena persebarannya yang sangat terbatas.

Selain itu, pertumbuhannya amat lambat dan mengalami siklus hidup yang unik.

Pada fase kelomang yang terjadi selama 2,5 tahun, setiap berganti kulit, mereka akan mencari cangkang yang sesuai dengan pertambahan ukuran tubuhnya.

Ketam Kenari juga ditangkap sebagai komoditas ekonomi sehingga jumlahnya makin berkurang.

Baca juga: 95 Juta Tahun Lalu, Kepiting Kuno Punya Mata Besar dengan Penglihatan Sangat Tajam

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow