Apa Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo-Gibran Menjadi Presiden dan Wakil Presiden?

TEMPO.CO, Jakarta - Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka telah resmi ditetapkan menjadi Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2024-2029. Penetapan tersebut dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu, 24 April 2024. Apa kata media asing soal penetapan Prabowo-Gibran tersebut?

The Guardian

Kantor berita The Guardian memberitakan keberhasilan Prabowo menjadi presiden terpilih Indonesia. Namun, sentimen pelanggar HAM masih dilekatkan kepada Prabowo.

“Prabowo, yang berusia 72 tahun dan mantan jenderal yang dilanda tuduhan pelanggaran hak asasi manusia, memenangkan kemenangan telak dalam pemilihan Februari, tetapi kedua lawannya mengklaim bahwa pemungutan suara telah diganggu oleh campur tangan negara dan perubahan aturan yang tidak adil,” tulis The Guardian.

The Guardian menulis bahwa Prabowo memenangkan 58,6 persen suara dalam pemilihan Februari, namun ia adalah sosok kontroversial. Mantan menantu Suharto dan komandan khusus itu dituduh terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia di masa lalu, termasuk penghilangan paksa aktivis mahasiswa dan penyiksaan selama era Suharto. Prabowo diberhentikan dari militer atas tuduhan tersebut dan dilarang memasuki AS selama dua dekade.

AP News

Associated Press News memberitakan bahwa KPU menetapkan Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih dalam sebuah upacara pada hari Rabu, setelah pengadilan tertinggi negara menolak tantangan terhadap kemenangannya yang telak, yang diajukan oleh dua kandidat presiden yang kalah.

“Prabowo Subianto, yang saat ini menjabat sebagai menteri pertahanan, memenangkan pemilihan dengan 58,6 persen suara, atau lebih dari 96 juta suara, lebih dari dua kali lipat dari jumlah yang diterima oleh masing-masing dari dua kandidat lainnya. Namun, saingannya menuduh bahwa kemenangannya bergantung pada penipuan dalam skala besar dan campur tangan negara,” tulis AP News.

“Di masa lalu, ia bekerja erat dengan Islamis garis keras untuk merusak lawan-lawannya dan sebelumnya mencoba tiga kali untuk menjadi presiden, dua kali gagal dalam menantang kekalahannya sendiri melawan Joko Widodo,” lanjut AP News.

ASEAN Briefing

Sementara itu, ASEAN Briefing mengatakan bahwa keberlanjutan adalah program kunci bagi pemerintahan Prabowo-Gibran, yang berjanji untuk menjaga banyak kebijakan Jokowi, termasuk pengembangan sektor komoditas hulu, modernisasi infrastruktur, dan menjaga agenda pemerintahan makroekonomi yang disiplin.

Larangan pemerintah terhadap ekspor nikel dan bauksit mentah, dengan rencana untuk memperluas ke logam lain, telah meningkatkan posisi Indonesia dalam rantai pasokan sumber daya global, terutama untuk baterai kendaraan listrik, yang mengarah pada peningkatan ekspor. Selain itu, Prabowo berjanji untuk melanjutkan proyek ambisius senilai US$35 miliar untuk memindahkan ibu kota ke pulau Kalimantan, sekitar 2.000km dari Jakarta.

“Pemerintahan Prabowo-Gibran bertujuan untuk target pertumbuhan ekonomi yang ambisius sebesar delapan persen dan bermaksud untuk meningkatkan kemandirian energi Indonesia dengan mempromosikan biodiesel yang berasal dari minyak kelapa sawit. Para analis memperkirakan tingkat pertumbuhan Indonesia sebesar 4,5-5 persen pada tahun 2024, yang disebabkan oleh penurunan harga komoditas dan permintaan global yang rendah," tulis ASEAN Briefing.

The Star

Dengan ditetapkannya Prabowo menjadi presiden terpilih, The Star menyoroti pencalonan Gibran Rakabuming Raka.

“Anies dan Ganjar berpendapat bahwa Gibran, yang berusia 37 tahun, seharusnya telah didiskualifikasi karena batas usia minimum bagi kandidat adalah 40 tahun, dan mereka meminta pengadilan untuk melarangnya mengikuti pemungutan suara ulang. Sebelum pemilihan, Gibran diberikan pengecualian kontroversial dari persyaratan itu oleh Mahkamah Konstitusi, yang saat itu dipimpin oleh Anwar Usman, ipar Jokowi. Anwar kemudian terpaksa mengundurkan diri sebagai ketua pengadilan,” tulis The Star.

Pilihan Editor: TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri dalam Kabinet Menunggu Kesepakatan Jokowi dan Para Ketua Umum Partai