Alasan Relawan Jokowi Cabut Laporan Butet Kartaredjasa: Perintah Presiden dan Perilaku Membaik

Relawan Jokowi menilai penampilan Butet Kartaredjasa membaik usai mereka laporkan ke Polda DIY.

Alasan Relawan Jokowi Cabut Laporan Butet Kartaredjasa: Perintah Presiden dan Perilaku Membaik

TEMPO.CO, Yogyakarta - Relawan Pro-Jokowi (Projo) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyatakan telah mencabut laporan polisi terhadap seniman asal Yogyakarta, Butet Kartaredjasa pada Selasa, 6 Februari 2024. Butet sebelumnya dipolisikan relawan Jokowi lantaran aksinya saat membacakan pantun menyindir Jokowi dengan frasa binatang saat kampanye capres Ganjar Pranowo di Kulon Progo, 28 Januari 2024.

Pelaporan itu tertuang dalam Laporan Polisi Nomor: LP/B/114/1/2024/SPKT Polda DIY tertanggal 30 Januari 2024. Dalam kasus itu, Butet dilaporkan atas dugaan tindak pidana penghinaan seperti diatur pasal 315 KUHP.

"Pada hari ini kami telah hadir di Polda DIY untuk melakukan pencabutan laporan pengaduan tertanggal 30 Januari 2024," kata Aris Widihartanto selaku Ketua Projo DIY kepada Tempo, hari ini.

Sebelum Projo DIY mencabut laporan terhadap Butet itu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Projo Budi Arie menyatakan mendapat permintaan khusus Presiden Jokowi agar mencabut pengaduan terhadap Butet di kepolisian. Namun saat dikonfirmasi kemarin, Aris menyatakan belum berencana mencabut laporan itu meskipun ia membenarkan adanya permintaan Ketum Projo untuk mencabut laporan atas Butet.

Alasan Relawan Jokowi Cabut Laporan Butet Kartaredjasa

Lantas, apa alasan Projo DIY baru mencabut laporan Butet hari ini? "Kami memutuskan untuk mencabut laporan tersebut berdasarkan dua pertimbangan," kata dia.

Pertama, pencabutan laporan itu memang benar atas permintaan Jokowi yang disampaikan kepada Ketua Umum Projo Budi Arie. Alasan Jokowi, agar tidak terjadi kegaduhan politik. Kedua, pencabutan laporan itu karena Projo menilai perilaku politik Butet Kertarajasa pascapelaporan sudah lebih baik.

"Terbukti dari penampilan Mas Butet pada acara kampanye akbar Ganjar-Mahfud di Stadion Gelora Bung Karno beberapa hari lalu, Mas Butet lebih santun dan bijak, tanpa mengeluarkan kata umpatan dan hinaan kepada Presiden Jokowi," ujar Aris. "Itu berarti Mas Butet sudah menyadari kesalahan dan kekhilafannya, kemudian tidak mengulangi kesalahan tersebut."

Pascapencabutan laporan ini, Projo DIY meminta kepada seluruh pendukung capres-cawapres pada Pemily 2024 ini untuk tetap menjaga situasi agar tetap aman dan damai. "Sampaikanlah program dan visi-misi capres dengan cara yang kreatif, menarik, dan menyenangkan," kata dia. Ia meminta kampanye politik sebaiknya tidak dikotori dengan kata umpatan, hinaan, cacian, dan fitnah yang ditujukan kepada paslon lain, terutama kepada Presiden, TNI, dan Polri.

"Ingat, kita hidup di negara yang menganut Demokrasi Pancasila. Kebebasan berekspresi dan menyampaikan pendapat dijamin konstitusi namun tetap ada batasan-batasannya, baik norma agama, adat istiadat, dan norma hukum," kata Aris.

Menurut Aris, semua pasangan capres dalam Pilpres 2024 merupakan putra terbaik bangsa. "Biarkanlah masyarakat memilih yang terbaik dari yang terbaik, sesuai hati nurani mereka," kata dia.

Butet Kartaredjasa: Pencabutan Laporan Ringankan Beban Polda DIY

Dalam pernyataan videonya, Butet berterimakasih atas pencabutan pelaporannya di kepolisian. "Terimakasih, pencabutan laporan itu akan meringankan beban kepolisian Yogyakarta," kata Butet.

Butet menuturkan, kepolisian di Yogyakarta selama ini memiliki hubungan baik dengan seniman. Sehingga dengan pelaporan seperti itu, ia menilai justru akan merepotkan pihak kepolisian di tahun politik yang berat ini. Sejumlah kegiatan kolaborasi seniman dan kepolisian Yogyakarta, kata Butet, juga sering digagas dan digelar bersama.

"Seperti 19 Januari 2024 kemarin, pameran seni rupa dan acara musik seniman di Yogya yang membuka Kapolri," ujar dia.

Atas pencabutan laporan itu, Butet pun berharap laporan laporan dari pendukung Jokowi pada sejumlah tokoh juga dicabut. Seperti Aiman Witjaksono dan Palti Hutabarat. "Agar situasi juga kondusif," kata dia.

Pilihan Editor: Ganjar Pranowo dan Kenangan Jathilan Sebagai Tradisi yang Menyatukan

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow