Akhirnya Terungkap Asal dan Tujuan Truk Angkut 226 Anjing,Ternyata untuk Dijadikan Makanan di Solo

- Heboh truk yang angkut ratusan ekor anjing di Semarang. Setelah menjadi teka teki akhirnya terungkap fakta baru dari diberhentikannya truk pengangkut ratusan anjing di Semarang. Dari info yang didapat akhirnya terungkap asal dan tujuan anjing tersebut. Bahkan terungkap juga akan dijadikan apa ratusan ekor anjing tak berdaya yang ditumpuk di truk itu. Bukan hanya itu saja, harga anjing itu juga akhirnya terungkap. Ya...

Akhirnya Terungkap Asal dan Tujuan Truk Angkut 226 Anjing,Ternyata untuk Dijadikan Makanan di Solo

TRIBUNMANADO.CO.ID - Heboh truk yang angkut ratusan ekor anjing di Semarang.

Setelah menjadi teka teki akhirnya terungkap fakta baru dari diberhentikannya truk pengangkut ratusan anjing di Semarang.

Dari info yang didapat akhirnya terungkap asal dan tujuan anjing tersebut.

Bahkan terungkap juga akan dijadikan apa ratusan ekor anjing tak berdaya yang ditumpuk di truk itu.

Bukan hanya itu saja, harga anjing itu juga akhirnya terungkap.

Ya teka-teki truk mengangkut 226 ekor anjing yang diberhentikan di gerbang Tol Kalikangkung, Semarang terungkap.

Ratusan ekor anjing tersebut diberangkatkan dari Sumedang, Jawa Barat menuju Solo, Jawa Tengah untuk dijadikan olahan makanan di sejumlah warung.

Satu ekor anjing dipatok dengan harga Rp50 ribu hingga Rp250 ribu tergantung ukurannya.

Ya, sebuah truk yang membawa 226 ekor anjing diberhentikan petugas kepolisian di gerbang tol Kalikangkung, Ngaliyan, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (6/1/2024) sekitar pukul 22.30 WIB.

Ratusan anjing tersebut dibawa dari Sumedang, Jawa Barat dengan tujuan Solo, Jawa Tengah.

Truk tersebut ditutupi kelambu hitam dan mulut anjing diikat agar penjualan daging anjing tidak diketahui.

Setelah diberhentikan, truk dengan nomor polisi AD 1538 YE dibawa ke Mapolrestabes Semarang.

Saat bak truk dibuka, terlihat anjing-anjing terbungkus karung dengan kondisi kaki diikat dan kepala berada di luar karung.

Terdapat tiang yang digunakan untuk menggantung anjing dan sebagian anjing diletakkan di lantai truk.

Dalam proses penangkapan, Polrestabes Semarang dibantu komunitas Animals Hope Shelter Indonesia.

Ketua Animals Hope Shelter Indonesia, Christian Joshua Pale menyatakan ratusan anjing akan dijadikan olahan makanan di sejumlah warung di Semarang dan Solo.

Ratusan anjing diambil dari pengepul di Sumedang dan akan didistribusikan dengan cara melempar anjing ke atas mobil pikap.

"Dari Sumedang, mereka berangkat ke Jawa Tengah. Kenapa mereka ikat kaki dan mulutnya lalu dimasukkan karung? Supaya memudahkan mereka membanting, membuang dari truk yang tinggi ke atas pikap," paparnya, Minggu (7/1/2023), dikutip dari siaran langsung Kompas TV.

Christian Joshua Pale menjelaskan harga setiap ekor anjing berkisar antara Rp50 ribu hingga Rp250 ribu tergantung ukurannya.

Anjing kemudian dipotong dan dijual per kilo ke pedagang warung.

"Mereka jual ke pedagang-pedagang yang menjual menu daging anjing ini seharga Rp 38.000 per kilogram, sekarang naik lagi jadi Rp 40.000 per kilogram," bebernya.

Sementara itu, Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar mengatakan ada lima orang yang ditangkap termasuk sopir truk.

"Para terduga tersangka ini kemungkinan akan kita jerat dengan Pasal UU Nomor 41 Tahun 2014 tentang peternakan dan kesehatan hewan," jelasnya.

Truk Mitsubishi Diesel yang membawa anjing telah disita untuk proses penyelidikan.

Sementara itu, Kepala Disnakkeswan Provinsi Jateng Agus Wariyanto mengaku masih menyelidiki lokasi yang dijadikan tempat pemotongan dan pengepulan daging anjing.

Dokumen yang dibawa sopir truk juga diperiksa untuk mengungkap peredaran daging anjing di wilayah Jawa Tengah.

"Mau dibawa ke mana dan untuk apa tujuannya masih dalam pemeriksaan," tuturnya, dikutip dari TribunJateng.com.

Dugaan sementara, anjing-anjing tersebut akan dibawa ke Solo untuk dijual ke sejumlah warung makan.

"Betina ada 95 ekor sisanya jantan, ratusan anjing tersebut juga membutuhkan pakan. Sampai saat ini kami dibantu sejumlah komunitas untuk mencukupi pakan tersebut," bebernya.

Aktivis pecinta hewan dari Yayasan Sahabat Setia Satwa, Maria Christina menyatakan dari 226 anjing ada 11 anjing yang tewas dan beberapa ekor kondisinya kritis.

Penyebab anjing tewas karena mulutnya tertutup dan lehernya tercekik.

Sedangkan anjing yang kondinya kritis telah dibawa ke dokter hewan di Kota Semarang untuk mendapat perawatan.

"Kami ingin agar tidak ada lagi kasus kekerasan pada anabul anjing terlebih untuk konsumsi," tegasnya.

Kata Disnakeswan Jateng Soal Truk Muat Ratusan Anjing Diduga Akan Disembelih, Kuak Bahaya Penyakit

Viral detik-detik penyergapan ratusan anjing yang dibawa di dalam truk.

Momen penyergapan truk ini viral dan dibeberkan langsung oleh kepolisian di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Disnakkeswan Provinsi Jateng pun memberi tanggapan soal truk berisi ratusan anjing yang diduga akan disembelih tersebut.

Secara tegas Disnakkeswan Provinsi Jateng menyatakan anjing bukan hewan yang lumrah untuk dikonsumsi.

Bahkan Kepala Kepala Disnakkeswan Jateng Agus Wariyanto mengatakan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap kejadian tersebut.

Pemeriksaan yang dilakukan menyoal perizinan dari ratusan anjing yang dibawa truk yang kini diamankan oleh Polrestabes Semarang.

"Memang pihak yang bersangkutan membawa surat pengiriman, namun kami belum bisa mempercayai hal itu."

"Maka dari itu pemeriksaan lebih lanjut tatap akan dilakukan," ucap Agus kepada Tribunjateng.com, Senin (8/1/2024).

Pemeriksa yang dilakukan untuk memastikan keabsahan dukumen pengiriman karena anjing bukan hewan ternak seperti pada umumnya.

Selain itu, pemeriksaan dokumen dilakukan guna memastikan ratusan anjing yang dibawa tak terjangkit rabies.

Agus berujar untuk lalu lintas pengiriman ternak atau hewan, secara normatif ada aturannya dan ada persyaratan khusus.

"Terutama terkait dengan kesehatan hewan atau Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Untuk tujuan apa dilalulintaskan hewan tersebut, SKKH juga sebagai persyaratan yang wajib dilampirkan," katanya.

Menurutnya, SKKH berisi rekomendasi dari Provinsi atau kabupaten kota baik dari daerah penerima maupun pengirim terkait hewan yang dikirim.

Ia mengatakan jika melihat kejadian tersebut, ada dugaan pengiriman ratusan anjing tersebut merupakan perbuatan ilegal.

Untuk itu, ia mengimbau semua pihak mematuhi regulasi dalam hal lalu lintas hewan atau ternak.

"Hal itu untuk antisipasi tersebarnya penyakit ternak yg bisa menular kepada manusia (Zoonosis)," ucap Agus.

Turut disampaikannya, regulasi yang diberlakukan guna melindungi masyarakat maupun konsumen dari zoonosis seperti rabies.

Tak hanya itu, regulasi juga dalam dalam tata kelola perlakuan penanganan ternak atau pemotongan hewan yang harus mengindahkan terhadap kesejahteraan hewan (Animal Welfare).

"Karena Provinsi Jateng termasuk provinsi yang bebas rabies. Jadi kami tak ingin ada yang terjangkit di wilayah Jateng," imbuhnya.

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJateng.com/Budi Susanto)

Diolah dari artikel Tribunnews.com, TribunJateng.com, TribunJateng.com

Sumber: Tribunnews.com

Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com 

Baca Berita Lainnya di: Google News

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow